Kamis, 09 Maret 2017

SENI RUPA



DASAR SENI RUPA

3.1.            Pengantar Seni Rupa
Kemampuan bidang estetika dan budaya seakan dikesampingkan pada kondisi sistem pendidikan nasional saat ini, karena lebih mengutamakan pengembangan kemampuan dibidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan matematika. Hal ini kurang mendukung upaya pembentukan kwalitas kepribadian manusia Indonesia yang diharapkan. Peran pendidikan seni merupakan salah satu kemampuan dibidang estetika yang dapat mewujudkan manusia seutuhnya. 
Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia. Karya seni merupakan suatu wujud ekspresi yang bernilai dan dapat dirasakan secara visual maupun audio. Seni terdiri dari musik, tari, rupa, dan drama/sastra. Seni rupa merupakan ekspresi yang diungkapkan secara visual dan terwujud nyata (rupa). 
Sebelum kita masuk ke materi Seni Rupa, kita perlu mengetahui pengertian tentang Seni  Secara umum, seni adalah salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia selaku penggubah dan penikmat seni.
Sedangkan kebudayaan adalah hasil pemikiran, karya dan segala aktivitas dan merefleksikan naluri secara murni. 
Seni memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide yang dinyatakan dalam bentuk aktivitas atau rupa sebagai lambang. 
Dibawah ini ada banyak sekali pengertian seni, yang kemudian akan dijelaskan oleh guru didepan kelas pada pertemuan ke I

a.      Dari bahasa Sansekerta (Sani) Persembahan, pelayanan, dan pemberian. 
b.      Bahasa belanda (Genie), dan dari Bahasa Latin (Genius) Kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir
c.       sebagai keterampilan, Suatu keterampilan untuk membuat barang – barang atau mengerjakan sesuatu
d.      sebagai kegiatan manusia, Suatu kegiatan atau aktifitas manusia dalam melahirkan karya seni 
e.       sebagai karya seni, Sesuatu yang meliputi setiap benda yang dibuat oleh manusia
f.        Seni sebagai seni indah (seni murni), Kegiatan yang menghasilkan karya indah 
g.      Ensiklopedia Nusantara , Penciptaan benda atau segala hal yang karena keindahan bentuknya, orang senang melihat atau mendengar
h.      Ki Hajar Dewantara , Merupakan perbuatan manusia (penggubah) yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa dan perasaan manusia (penerima) 
i.         Achdiat Kartamiharja , Kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realitas ke dalam suatu karya. Bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam batin penerimanya 
j.        Aristoteles , Adalah peniruan bentuk alam dengan kreativitas dan ide penggubahnya agar lebih indah 
k.       Leo Tolstoy, Suatu kegiatan manusia (penggubah) yang secara sadar dengan perantara tanda – tanda lahiriah tertentu menyampaikan perasaan – perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain (penerima) sehingga ikut merasakan perasaan – perasaan seperti ia (penggubah) alami
l.        Schopenhauer, Suatu usaha untuk menciptakan bentuk – bentuk yang menyenangkan 
m.    Thomas Munro , Alat buatan manusia (penggubah) untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain (penerima) yang melihatnya. Efek – efek tersebut mencakup segala tanggapan yang berwujud pengamatan, pengenalan, imajinasi yang rasional maupun emosional

3.1.1.      Pengertian Seni Rupa 
·         Seni rupa adalah seni yang nampak oleh indra penglihatan dan wujudnya terdiri dari unsur rupa berupa titik, garis, bidang atau ruang, bentuk atau wujud, warna, gelap terang, dan tekstur.
·         Pengertian seni rupa yang lainnya, adalah salah satu cabang seni yang diciptakan manusia dengan menggunakan rupa sebagai medium pengungkapan gagasan seni.
Yang termasuk dalam rupa antara lain (unsur-unsur seni rupa/akan
dijelaskan secara detail pada pertemuan selanjutnya) : titik/bintik, garis, bidang, bentuk, warna dan tekstur dsb

3.1.2.      Apresiasi Seni
Apresiasi berasal dari Bahasa Latin, Appretiatus yang artinya penilaian/penghargaan. 
·         Apresiasi dilihat dari Bahasa Inggris, Appreciate, yang artinya menentukan atau menunjukkan nilai, atau menilai, melihat bobot karya, menikmati kemudian menyadari kepekaan rasa dan menghayati.
·         Mengapresiasi artinya berusaha mengerti tentang seni dan menjadi peka terhadap segi-segi di dalamnya, sehingga secara sadar mampu menikmati dan menilai karya dengan semestinya.
·         Apresiasi Seni adalah suatu; proses penghayatan suatu karya seni yang dihormati dan penghargaan pada karya seni itu sendiri serta penghargaan pada pembuatnya. 
·         Secara umum, Apresiasi dapat diartikan sebagai kesadaran menilai lewat penghayatan suatu karya seni. 
·         Kegiatan Apresiasi yaitu melakukan pengamatanm pemahaman, penilaian atau mengevaluasi serta mengkritik.
·         Kegiatan seni adalah kegiatan yang berbeda dengan kegiatan manusiawi yang lain, karena mempunyai sifat yang khusus dan istimewa.
·         Kegiatan seni merupakan kegiatan memberi kesan tentang dunia disekitar kita lewat sentuhan – sentuhan artistik dan estetik/seni dan keindahan pada ciptaan yang ada.
Proses apresiasi terbentuk dari dua kemungkinan, yaitu Afektif dan Kreatif. Proses apresiasi afektif terjadi apabila pengamatan seni cepat mengalami empati dan rasa puas. 
Proses apresiasi kreatif terjadi apabila pengamat seni sadar dalam melakukan penghayatan dan penilaian serta menggunakan aspek logika dalam menentukan nilai suatu karya seni.
Apresiasi kreatif dapat didefinisikan sebagai proses aktif dan kreatif sehingga secara efektif pengamat dapat memahami nilai seni, yaitu untuk mengalami pengalaman estetik.

3.1.3.      Tahapan khusus proses apresiasi kreatif , antara lain :
1)      Pengamatan objek karya seni, Menurut Verbeek, pengamatan bukanlah mengunakan satu indra saja, melainkan pemberdayaan seluruh pribadi. Yang artinya: ketajaman pengamatan seseorang tergantung pada pengetahuan pengetahuan, pengalaman, perasaan, keinginan dan anggapan seseorang. 
Pengamatan terhadap objek/hasil karya seni merupakan pengamatan terhadap suatu objek yang terdiri atas totalitas yang penuh arti. 
2)      Aktivitas fisiologis, Tindakan nyata untuk melakukan sesuatu
3)      Aktivitas psikologis, Terjadinya persepsi sampai dengan evaluasi kemudian timbul interpretasi imajinatif dan dorongan berbuat kreatif
4)      Aktivitas penghayatan, Terjadinya sebuah perenungan terhadap sebuah objek
5)      Aktivitas penghargaan, Terjadiya sebuah evaluasi terhadap objek. Evaluasi dapat berupa saran dan kritikan

3.1.4.      Dasar proses penciptaan karya seni, seorang seniman atau kreator seni harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.      Konsep/gagasan
Konsep/Ide datang dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :
a)      Ide datang lebih awal, Ketika seniman telah memiliki ide tertentu, langkah selanjutnya baru menentukan media, teknik dan penyelesaian ide
b)      Ide datang setelah melihat media, Ketika seniman menemukan ide setelah mengamati media. Bentuk ditemukan dari media yang ada sebagai bentuk frontal (Shape)
2.      Teknik ,adalah cara yang digunakan dalam membuat karya, hal ini terkait dengan media yang dihadapi dan dikerjakan 
3.      Corak atau gaya , setiap daerah memiliki bentuk yang berbeda dari ragam hias dan teknik penyelesaian karya
4.      Keunikan atau ciri khusus, yang dimiliki antar daerah dan bangsa berbeda-beda

3.2.            Dasar seni rupa
Seni rupa modern terbagi atas dua kelompok besar yaitu seni murni dan seni terapan. Seni terapan terdiri dari desain dan kriya. Desain dan Kriya bertujuan untuk mengisi kebutuhan masyarakat akan bidang estetis terapan. Perkembangan keilmuan seni rupa dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami perluasan ke arah wahana besar yang kita kenal sebagai budaya rupa (visual culture). Lingkup sesungguhnya tidak hanya cabang-cabang seni rupa yang kita kenal saja, seperti lukis, patung, keramik, grafis dan kriya, tapi juga meliputi kegiatan luas dunia desain dan kriya (kerajinan), multimedia, fotografi. Bahkan muncul pula teori dan ilmu sejarah seni rupa, semantika produk, semiotika visual, kritik seni, metodelogi desain, manajemen desain, sosiologi desain, dan seterusnya.
Dalam kehidupan seni rupa modern, dari dua kelompok besar seni murni dan seni terapan; terdapat pembagian tiga jenis seni rupa yang telah lazim, yaitu seni murni, desain, dan kriya.
Seni rupa merupa satu cabang yang menghasilkan karya seni dengan media yang mampu dilihat dan dirasakan oleh panca indra. 
Seni rupa terbagi dikelompokkan menurut wujud, massa dan fungsinya yaitu:

3.2.1.        Seni rupa berdasarkan fungsinya, terbagi menjadi dua jenis:
1)      Seni rupa murni – merupakan karya seni yang diciptakan tidak memiliki tujuan tertentu, dihasilkan dari ide senimannya dan mengutamakan keindahan
2)      Seni Rupa Terapan – merupakan karya seni yang bertujuan praktis dan sesuai dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat, seperti senjata, keramik, rumah dan lain-lain.


1.      Seni Murni
Seni rupa murni lebih mengkhususkan diri pada proses penciptaan karya seninya dilandasi oleh tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan kepuasan batin senimannya.Seni murni diciptakan berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi (lukis, patung, grafis, keramik ).
Namun dalam hal tertentu, karya seni rupa murni itu dapat pula diperjual-belikan atau memiliki fungsi sebagai benda pajangan dalam sebuah ruang. 
1.      Seni lukis salah satu jenis seni murni berwujud dua dimensi pada umumnya dibuat di atas kain kanvas berpigura dengan bahan cat minyak, cat akrilik, atau bahan lainnya. 
2.      Seni patung salah satu jenis seni murni berwujud tiga dimensi. Patung dapat dibuat dari bahan batu alam, atau bahan-bahan industri seperti logam,serat gelas, dan lain-lain. 
3.      Seni Grafis merupakan seni murni dua dimensi dikerjakan dengan teknik cetak baik yang bersifat konvensional maupun melalui penggunaan teknologi canggih. Teknik cetak konvensional antara lain :
-          Cetak Tinggi ( Relief Print ) wood cut print, wood engraving print, lino cut print, kolase print 
-          Cetak Dalam ( Intaglio ) dry point, etsa, mizotint, sugartint 
-          sablon ( silk screen )
-          Teknik Cetak dengan teknologi modern, misalnya offset dan digital print. 
4.      Seni keramik termasuk seni murni tiga dimensi sebagai karya bebas yang tidak terikat pada bentuk fungsional

1)      Desain
Di zaman modern segala benda dan bangunan yang dibutuhkan manusia, umumnya merupakan karya desain, baik dengan pendekatan estetis, maupun pendekatan fungsional. Istilah desain mengalami perluasan makna, yaitu sebagai kegiatan manusia yang berupaya untuk memecahkan masalah kebutuhan fisik. 
Berbeda dengan karya seni murni, desain merupakan suatu aktivitas yang bertitik tolak dari unsur-unsur obyektif dalam mengekspresikan gagasan visualnya. Unsur-unsur obyektif suatu karya desain adalah adanya unsure rekayasa (teknologi), estetika (gaya visual), prinsip sains (fisika), pasar (kebutuhan masyarakat), produksi (industri), bahan (sumber daya alam), budaya (Sikap, mentalitas, aturan, gaya hidup), dan lingkungan (social). Unsur objektif yang menjadi pilar sebuah karya desain dapat berubah tergantung jenis desain dan pendekatan. 

Cabang-cabang desain yang kita kenal antara lain ada di bawah ini :
1)      Desain Produk (Industrial Design), Desain produk adalah cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan persoalan kebutuhan masyarakat akan peralatan dan benda sehari-hari untuk menunjang kegiatannya, seperti : mebel, alat rumah tangga, alat transportasi, alat tulis, alat makan, alat kedokteran, perhiasan, pakaian, sepatu, pengatur waktu, alat kebersihan, cindera mata, kerajinan, mainan anak, bahkan perkakas pertukangan.

2)      Desain Grafis/ Desain Komunikasi Visual, Desain grafis adalah bagian dari seni rupa yang berupaya untuk memecahkankebutuhan masyarakat akan komunikasi rupa yang dicetak, seperti poster, brosur, undangan, majalah, surat kabar, logo perusahan, kemasan, buku, dan bhkan juga cerita bergambar (komik), ilustrasi, dan krikatur,. Desain grafis kemudian mengalami perkembangan sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Kini cabang seni rupa ini dikenal dengan nama desain komunikasi visual dengan penambahan cakupannya meliputi multimedia dan fotografi.
3)      Desain arsitektur, Terdapat dua pandangan yang berbeda terhadap dunia arsitektur. Yakni, pandangan yang menempatkan arsitektur sebagai bidang keahlian teknik (keinsinyuran) dan pandangan yang menempatkan arsitektur sebagai bagian dari seni. Secara umum, desain asitektur adalah suatu kegiatan yang berupaya untuk memecahkan akan kebutuhuhan hunian masyarakat yang indah dan nyaman. Seperti rumah tinggal, perkantoran, sarana relaksasi, stadion olah raga, rumah sakit, tempat ibadah, bangunan umum, hingga bangunan industri.
4)      Desain interior, adalah suatu cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan kebutuhan akan ruang yang nyaman dan indah dalam sebuah hunian, seperti ruang hotel, rumah tinggal, bank, museum, restoran, kantor, pusat hiburan, rumah sakit, sekolah, bahkan ruang dapur dan kafe. Banyak yang berpandangan bahwa desain interior merupakan bagian dari arsitektur dan menjadi kesatuan yang utuh dengan desain tata ruang secara keseluruhan. Namun, pandangan ini berubah ketika profesi desain interior berkembang menjadi ilmu untuk merancang ruang dalam dengan pendekatan-pendekatan keprofesionalan. 
Dunia desain berkembang sejalan dengan kemajuan kebudayaan manusia. Masyarakat juga mengenal desain multimedia. Cabang desain ini berkembang sejalan dengan tumbuhnya teknologi komputer dan dunia pertelevisian.

2)      Kriya
Perkembangan dalam dunia seni rupa, adalah munculnya kriya sebagai bagian tersendiri yang terpisah dari seni rupa murni. Jika sebelumnya kita mengenal istilah seni kriya sebagai bagian dari seni murni, kita mengenal istilah kriya atau ada pula yang menyebutnya kriya seni. Kriya merupakan peng-Indonesiaan dari istilah Inggris Craft, yaitu kemahiran membuat produk yang bernilai artistik dengan keterampilan tangan, produk yang dihasilkan umumnya eksklusif dan dibuat tunggal, baik atas pesanan ataupun kegiatan kreatif individual. Ciri karya kriya adalah produk yang memiliki nilai keadiluhungan baik dalam segi estetik maupun guna. Sedangkan karya kriya yang kemudian dibuat misal umumnya dikenal sebagai barang kerajinan

2.      Seni rupa terapan
adalah karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena mengandung nilai fungsi tertentu di samping nilai seni yang dimilikinya. Seni rupa terapan biasanya tidak dijadikan pajangan atau hiasan rumah. Tetapi lebih dijadikan untuk alat-alat untuk membantuk memenuhi kebutuhan hidup.
Contoh karya seni rupa terapan antara lain rumah adat, batik yang dijadikan pakaian, meja, kursi, senjata tradisional, alat transportasi tradisional, dll.
1. Pengertian Seni Rupa Terapan
Seni rupa terapan adalah karya seni yang tidak hanya bisa di pandang keindahannya, namun juga dapat di pergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karya seni rupa  terapan yaitu karya seni rupa yang dirancang untuk tujuan fungsional, yaitu untuk  memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis (kejiwaan). Bentuknya berupa benda-benda pakai atau benda guna untuk kebutuhan manusia.
Pengertian seni rupa terapan berbeda dengan pengertian seni rupa murni. Perbedaan seni rupa terapan dengan seni rupa murni adalah dari fungsinya. Seni rupa terapan dapat difungsikan sebagai alat kebutuhan sehari-hari sedangkan seni rupa murni hanya digunakan sebagai hiasan atau pajangan saja.
‘Seni rupa terapan’ terdiri dari 3 kata: seni, rupa, dan terapan. Pengertian seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit untuk dinilai karena masing-masing individu memiliki pandangan seninya masing-masing. Sementara pengertian seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan atau seni yang memiliki bentuk. Pengertian terapan adalah ‘digunakan’. Jadi, pengertian seni rupa terapan secara harfiah adalah suatu benda seni yang berwujud dan juga digunakan.
2. Sejarah Seni Rupa Terapan
Seni rupa terapan khususnya di Indonesia telah berkembang sejak jaman prasejarah. Dimana saat nenek moyang bangsa Indonesia mulai menggunakan kapak batu dan tulang untuk berburu. Kemudian perkembangan seni rupa terapan semakin pesat seiring dengan ditemukannya teknik peleburan logam untuk membuat berbagai senjata dan perhiasan. Mereka juga telah memulai menghias senjatanya supaya terlihat lebih indah. Selain senjata dan perhiasan, peralatan yang juga dibuat dengan teknik peleburan logam adalah nekara, moko, bejana, dll.
3. Makna Karya Seni Rupa Terapan
Karya seni rupa terapan disebut juga karya seni rupa aplikatif, yaitu karya seni rupa yang telah diterapkan atau diaplikasikan pada bentuk-bentuk fungsional. Meliputi apa saja bentuk-bentuk fungsional itu? Segala bentuk yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut bentuk fungsional. Wujudnya dapat berupa perhiasan, pakaian, perabot rumah tangga, perlengkapan makan, perlengkapan pertunjukan, atau perlengkapan ibadah.
4. Jenis-Jenis Seni Rupa Terapan
Jenis seni rupa terapan banyak ragamnya, diantaranya sebagai berikut :
1.      Seni bangunan atau arsitektur berupa banguna tanah, tempat tinggal, kantor, tempat ibadah, dan lain-lain.
2.      Seni dekorasi. Yaitu seni rupa yang sering digunakan dala menghias sebuah ruangan.
3.      Seni ilustrasi yaitu gambar atau foto yang digunakan untuk menjelaskan suatu naskah/teks, sebagai contohnya gambar pada buku bacaan untuk mata pelajaran siswa SD. Fungsi dari gambar tersebut sebagai penjelas dari bacaan sehingga isi bacaan mudah dipahami oleh pembaca. Ilustrasi bisa terdapat di mana-mana, seperti pada buku pelajaran, cerpen dan iklan.
4.      Seni kriya terapan. Yaitu karya seni kerajinan yang berfungsi untuk kepentingan praktis.
5.      Seni grafis terapan/desain komunikasi visual yaitu karya seni rupa yang berfungsi sebagai media komunikasi.

5. Pembagian Karya Seni Rupa Terapan
Supaya lebih mudah memahami dan mengerti tentang seni rupa terapan, maka seni rupa terapan dibagi dalam beberapa kategori seperti kategori menurut fungsinya, wujudnya serta jenis- jenis bentuknya.
5.1. Pembagian Seni rupa Terapan Berdasarkan Fungsi
1.      Pemenuhan kebutuhan yang bersifat praktis (kegunaan), yaitu karya yang fungsi pokoknya sebagai benda pakai, selain juga memiliki nilai hias. Misalnya, perabotan rumah tangga, seperti meja dan kursi, lemari, dan tekstil.
2.      Pemenuhan kebutuhan yang bersifat estetis (keindahan), yaitu fungsi yang semata-mata sebagai benda hias. Misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan dinding dan benda-banda kerajinan untuk penghias ruangan, seperti topeng, patung, dan vas bunga.
5.2. Pembagian Seni rupa Terapan Berdasarkan Wujudnya, Berdasarkan wujud fisiknya, karya seni rupa terapan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1.      Karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra) Karya seni rupa terapan dua dimensi, yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari satu arah. Misalnya, wayang kulit, tenun, dan batik.
2.      Karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra) Karya seni rupa terapan tiga dimensi, yaitu karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (ruang). Misalnya, rumah adat, senjata tradisional seperti rencong dan pedang, serta patung.
5.3. Pembagian Senirupa Terapan berdasarkan Bentuknya, Karya seni rupa terapan yang terdapat di Indonesia sangat beragam dengan aneka jenis, bentuk, fungsi, dan teknik pembuatannya. Bentuk karya seni rupa terapan tersebut disini kami membaginya dalam empat kategori:
1.      Rumah adat
2.      Senjata Tradisional
3.      Transportasi Tradisional
4.      Seni Kriya
6. Contoh Seni Rupa Terapan, Di bawah ini beberapa contoh karya seni rupa terapan daerah Indonesia:
6.1. Arsitektur, Candi borobudur merupakan salah satu karya seni rupa terapan Jawa Tengah yang   luar biasa, masih banyak karya seni arsitektur yang lain yang ada di Indonesia seperti rumah adat dan pada tempat ibadah. Karya seni rupa Arsitektur di Indonesia begitu beragam dan banyak jenisnya, mulai dari masa lampau sampai modern, mungkin kita dapat membedakan arsitektur masa lampau, modern, maupun tradisional.
6.2. Poster, Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat. Poster bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, dan dekorasi. Selain itu bisa pula berupa salinan karya seni terkenal.
6.3. Keramik, Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).
6.4. Baju / Pakaian, Busana adat Jawa biasa disebut sebagai busana kejawen yang mempunyai perlambang atau perumpamaan terutama bagi orang Jawa yang biasa mengenakannya. Busana kejawen penuh dengan piwulang sinandhi, kaya akan ajaran tersirat yang terkait dengan filosofi Jawa.
Ajaran dalam busana kejawen ini merupakan ajaran untuk melakukan segala sesuatu di dunia ini secara harmoni, yang berkaitan dengan aktivitasnya sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan sesama manusia, dengan diri sendiri, maupun dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sementara busana adat Bali menggunakan kamen, kebaya, udeng, sarung, dll. Busana adat Bali digunakan ketika ada upacara adat, ada proses persembahyangan, Purnama, Tilem, dan di beberapa acara resmi di Bali.
Ciri khas pakaian adat Nusantara adalah menggunakan batik. Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian dengan pewarnaan yang menggunakan malam. Batik juga merupakan salah satu warisan UNESCO.
7. Daerah-Daerah Pengrajin Seni Rupa Terapan di Indonesia
Pada hakikatnya seni rupa terbagi menjadi dua, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Karya seni rupa murni adalah karya seni rupa yang diciptakan untuk memenuhi kepuasan batin senimannya dan tidak memiliki tujuan praktis. Karya seni rupa terapan  adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia. Namun dengan keanekaragaman suku dan budayanya banyak melahirkan bermacam-macam carak karya yang berupa seni murni ataupun seni pakai. Adapun daerah-daerah di wilayah Nusantara yang menghasilkan karya seni rupa terapan, antara lain :
1.      Batik terdapat di daerah perajin Solo, Yogya, Pekalongan, Madura.
2.      Keramik terdapatdi daerah perajin Kasongan, Yogyakarta.
3.      Anyaman terdapat di daerah perajin hampir di seluruh Nusantara.
4.      Tenun ikat terdapat di daerah perajin Sumba, Sumbawa, Flores, Jepara
5.      Ukir kayu terdapat di daerah perajin Jepara, Bali, Asmat (Papua)
6.      Perak terdapat di daerah perajin Kota Gede, Yogyakarta.
7.      Kuningan terdapat di daerah perajin Juwana, Jawa Tengah.
8.      Ukir batu terdapat di daerah perajin Muntilan, Magelang, dan Bali.
9.      Kulit terdapat di daerah perajin Cibaduyut, Tunggulangin, Surabaya.

3.2.2.      Bentuk/ Wujud SENI RUPA (2 DIMENSI dan 3 DIMENSI)

1.       Seni rupa berdasarkan wujud, terbagi menjadi dua jenis:
1)      Seni Rupa dua dimensi – merupakan karya seni yang memiliki dua ukuran, yaitu panjang dan lebar. Seni rupa dua dimensi hanya mampu dinikmati dari arah depan.
2)      Seni Rupa tiga dimensi -merupakan karya seni yang memiliki tiga ukuran, yaitu panjang, lebar dan tinggi/volume. Berbeda dengan seni rupa dua dimensi, seni rupa tiga dimensi mampu diminati dari berbagai arah.

Seni rupa : cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua, yaitu  :

·         Karya Seni Rupa 2 Dimensi
Karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja.
Contohnya, seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya.
·         Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang.
Perbedaan 2 dimensi dan 3 dimensi
2 Dimensi :
a.      Tampilan hanya dapat dilihat dari arah depan dan belakang atau flat.
b.      Hanya memiliki koordinat X,Y
c.       Hanya memiliki panjang dan lebar.
d.      Frame layar terbatas
e.      Tidak menggunakan efek cahaya.
f.        Pewarnaan hanya menggunakan dasar warna.

3 Dimensi :
a.      Tampilan dapat dilihat dari berbagai arah, kiri-kanan-depan-belakang-atas-bawah.
b.      Memiliki koordinat X,Y,Z
c.       Memiliki panjang, lebar, dan tinggi.
d.      Frame layar lebih luas.
e.      Banyak menggunakan efek cahaya.
f.        Pewarnaan dengan warna-warna yang lebih kompleks, dan gradasi-gradasi warna lebih rumit.

Contoh-contoh seni rupa 2 dimensi dapat ditemukan pada lukisan, foto, poster, banner, desain produk, karikatuur, kaligrafi, mozaik, logo dan sebagainya.
1.      Lukisan – adalah hasil karya seni rupa 2 dimensi yang banyak ditemui, lukisan memiliki bermacam aliran seperti naturalisme, abstraksionisme, dudaisme, impersionalisme dan sebagainya.
2.      Fotografi – adalah karya seni yang semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi kamera. Seni ini menghasilkan karya berupa foto.
3.      Poster – merupakan kemajuan teknologi komputerisasi dari seni rupa terapan. Seni desaign grafis sering diartikan sebagai representasi dari seni modern.
4.      Banner – merupakan hasil karya digital menggunakan seni design grafis dengan teknik printing. Banner juga memiliki nilai estesis dan praktis.
5.      Desain Produk – merupakan karya seni yang menggunakan ide dan inspirasi secara visual terhadap sebuah produk.
6.      Logo – merupakan sebuah identitas sebuah perusahaan, e-commerce atau korporasi yang paling mudah diingat. pembuatan loga juga memadukan jiwa seni yang tinggi dan nalar filosofi yang dibuat dari sistem komputerisasi digital.
7.      Kaligrafi – merupakan rangkaian huruf yang mempunya makna dan bersusun sehingga menyerupai suatu wujud tertentu. Kaligrafi merupakan peninggalan sejarah islam, sehingga sering kita temui di masjid-masjid.
8.      Mozaik – merupakan karya seni yang dibuat dari susunan remah-remah benda kecil dengan suatu pola tertentu, yang bentuknya akan menyerupai suatu benda. Remah benda kecil ini biasa berupa limbah seperti kulit telur, serpihan kaca, kayu dan keramik.
9.      Batik – merupakan warisan nenek moyang indonesia yang diakui oleh Unesco. Batik dibuat dengan teknik canting dan printing dan biasa digunakan sebagai pakaian adat.
10.  Karikatur – adalah lukisan yang dibuat dengan suatu pola kegantilan. Objek sasarannya adalah mahluk hidup, selain itu kini karikatur mengalami kemajuan dan bisa dibuat dengan digital
Contoh-contoh seni rupa 3 dimensi dapat ditemukan pada kriya, patung, dan keramik
1.      Kriya – merupakan seni yang proses pembuatannya pada keterampilan tangan dan mengolah bahan agar mempunyai niali guna dan nilai estestis. Biasanya kriya berbentuk karya dari batu, tanah, logam, kain dan kayu.
2.      Patung – adalah karya seni rupa 3 dimensi yang banyak kita jumpai sejak jaman nenek moyang Indonesia. Patung biasanya menggunakan teknik memahat dari batu, kayu atau benda keras lainnya yang dipahat hingga menyerupai manusai, binatang atau bentuk mahluk hidup lainnya.
3.      Keramik – adalah sebuah karya seni antara seni tradisional ataupun kontemporer. Keramik biasa digunakan untuk perabotan rumah tangga seperti va bunga, guci dan sebagainya.

3.2.3.      Seni rupa berdasarkan massanya, terbagi menjadi tiga jenis:
1)      Seni rupa tradisional
Merupakan karya seni rupa yang; 1.dihasilkan dari pola, aturan atau pakem tertentu. Seni rupa tradisonal; 2. bersifat statis, tidak berubah karena aspek-aspek dalam berkaryanya turun temurun dari generasi ke generasi yang menyebabkan corak-corak dari karya seni ini tidak mengalami perubahan.
2)      Seni rupa modern
Merupakan karya seni rupa yang; 1. dihasilnya dari kreativitas dan inovasi dari ide-ide yang belum pernah ada. Seni rupa modern terkenal dengan unsur pembaharuannya dan mengutamakan aspek kreativitas. Seni rupa ini; 2. sifatnya individualis, coraknya bisa mengalamai perubahahan sesuai dengan keinginan individu itu sendiri. contohnya adalah lukisan.
3)      Seni rupa kontemporer
Merupakan karya seni yang munculnya tergantung oleh waktu diciptakannya karya seni tersebut. Oleh karena itu seni rupa kontemporer sifatnya kekinian sebab selalu diangkat dari situasi dan kondisi seniman.
3.2.4.      Teknik seni rupa (14 poin)

1.      Teknik Plakat

Teknik plakat adalah salah satu teknik membuat seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi dengan menggunakan cat poster, cat akrelik, cat minyak. Teknik ini memanfaatkan bahan-bahan tersebut untuk membuat goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna yang pekat dan padat.

2.      Teknik Transparan

teknik Transparan adalah suatu teknik yang digunakan untuk membuat seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi dengan menggunakan cat air. Cat air tersebut digunakan untuk membuat sebuah karya seni rupa, baik 2 dimensi maupun 3 dimensi dengan sapuan warna yang tipis, sehingga hasilnya terlihat transparan.

3.      Teknik Kolase

Teknik kolase adalah salah satu teknik membuat seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi dengan cara memotong kertas dan ditempel di media, sehingga terbentuk lukisan yang abstrak.

4.      Teknik 3 M (Melipat, Menggunting, Merekat)

Teknik Melipat, Menggunting, Merekat yang disingkat teknik 3 M ini merupakan suatu proses membuat kayra 3 dimensi dengan memanipulasi kertas.

5.      Teknik Aplikasi

Teknik aplikasi adalah sebuah teknik jahit menjahit guntingan kain yang dibentuk seperti bunga, bintang, dan sebagainya pada kain guna sebagai hiasan.

6.      Teknik Mozaik

Teknik mozaik adalah teknik yang digunakan untuk membuat seni rupa dengan cara menempel benda 3 dimensi yang disusun sesuai yang diinginkan, sehingga membentuk sebuah lukisan.

7.      Teknik Menganyam

Teknik menganyam adalah teknik yang digunakan untuk menghasilkan karya anyaman. Teknik ini dilakukan dengan cara mengangkat dan menyilang bahan shingga membentuk menjadi karya anyaman.

8.      Teknik Merakit

Teknik merakit adalah teknik yang digunakan untuk membuat karya seni rupa dengan cara menyambung-nyambung bahan. Bahan-bahan tersebut disambung dengan cara dipatri, las, sekrup, atau dengan cara lainnya.

9.      Teknik Makrame

Teknik Makrame adalah sebuah teknik yang digunakan untuk menghasilkan segala bentuk rumbai dan jumbai dengan cara membuat berbagai simpul pada rantai benang.

10.  Teknik Menuang (Cor)

Teknik menuang adalah teknik yang biasanya digunakan untuk membangun rumah tingkat (cor). Teknik ini digunakan dengan cara meletakkan benda cair yang nantinya bisa mengering dan padat ke tempat cetakan. Setelah benda cair mengeras, cetakan diambil. Bahan yang digunakan biasanya semen, gift, plastik, logam, dan karet.

11.  Teknik Butsir

Teknik butsir adalah teknik yang digunakan untuk menghasilkan karya seni rupa yang terbuat dari bahan-bahan yang lunak, elastis, lentur, seperti tanah liat dan plastisi. Alat yang digunakan untuk membuat karya seni dengan teknik butsir ini cukup dengan tangan, kayu, atau kawat.

12.  Teknik Pahat

Teknik pahat ini biasa digunakanuntuk membuat berbagai jenis patung dengan menggunakan bahan seperti kayu, batu, gift, tanah liat kering, dan sebagainya. Alat yang digunakan untuk memahat adalah ukir, tatah, dan martil. Biasanya, kita bisa menemukan karya seni yang menggunakan teknik pahat ini di Pulau Dewata, Bali.

13.  Teknik Menjahit

Teknik ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Karena hasilnya setiap hari kita kenakan, seperti celana, baju, dan sebagainya. Pengertian teknik menjahit adalah suatu teknik yang digunakan dengan cata melekatkan dengan jarum dan benang.


14.  Teknik Membangun

Teknik membangun adalah teknik yang digunakan untuk membuat karya seni rupa dengan cara menyusun berbagai komponen dengan tujuan dijadikan benda 3 dimensi.


3.2.5.      Aliran seni rupa
16 Macam-macam Aliran Seni Rupa dan Tokohnya –

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di awal abad ke-19, banyak ditemukannya bermacam-macam produk zat warna dan berbagai alat-alat yang telah menyebabkan berkembangnya kreativitas para seniman. Beberapa tokoh seniman di Indonesia yang sangat terkenal, antara lain: Afandi Amrih Yahya, Basuki Abdulah, Raden Saleh, Edi Sunaryo, P. Nyoman Togog, G. Sidharta, Kartika Rasjoyo, dan lain-lain.

Proses pembuatan seni murni yang tidak memperhitungkan berbagai fungsinya, tetapi pengungkapan jiwa sebebas-bebasnya (sepuas-puasnya). Sehingga berkembang aliran-aliran seni, yaitu Naturalisme, Surealisme, Impresionisme, Kubisme, Realisme, Eksperesionisme, Dekoratif sampai dengan Abstrak.

1)      Aliran Naturalisme
Sebagaimana namanya, yaitu natural. Aliran naturalisme adalah aliran yang melukiskan sesuatu yang nyata dan alami seperti tampak pada aslinya. Ciri-ciri lukisan naturalisme antara lain:
§  Lukisan meniru alam dengan sedikit perubahan
§  Mengutamakan bentuk dan kesamaan objek
§  Warna, proporsi, dan bentuk sesuai dengan aslinya.
Sekumpulan pelukis aliran naturalis di Indonesia diawali adanya kelompok Moi Indie, antara lain Locatelli, Rudolf Bonnet, Abdullah Soerjo Soebroto, Basoeki Abdullah, Wakidi, Le Mayeur,  dan R.M. Pirngadie. Di Indonesia yang menganut corak ini adalah Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom, dan Trubus.
2)      Aliran Realisme
Aliran seni rupa yang kedua adalah aliran Realisme. Aliran realisme ialah aliran yang berkonsep mengemukakan kenyataan atau sesuatu yang konkret dan bersifat objektif. Di mana segalanya digambarkan seperti apa yang tampak, tidak kurang dan tidak lebih.

Aliran ini muncul sebagai suatu protes terhadap adanya aliran yang melebihi kenyataan. Aliran ini sering menampilkan figur-figur dari rakyat biasa. Tidak jauh berbeda dengan aliran naturalisme, yaitu sama-sama menggambarkan objeknya sesuai keadaan yang apa adanya tanpa dibuat-buat, namun perbedaan dengan aliran realis adalah seniman realisme mengambil objek dari kehidupan sehari-hari mereka yang benar-benar real (asli) dan tanpa ilusi.

Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan sebuah kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek tertentu. Tokoh-tokoh realisme ialah: Gustove Corbert, Fransisco de Goya, dan Honore Daumier.
3)       Aliran Romantisme
Aliran Romantisme, yaitu ciri lukisan yang menggambarkan adegan dramatis serta kaya akan perpaduan warna dan kontras. Ciri-ciri lukisan dengna aliran romantisme adalah:
§  Lebih banyak menampilkan tema-tema kehidupan dunia misteri, cerita romantis, penuh khayal, dan perasaan, petualangan, atau tentang kejadian-kejadian pada masa kuno atau tentang negeri-negeri Timur yang fantastis.
§  Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia.
§  Lukisan dengan aliran romantisme berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya.
§  Melukiskan objek yang menyangkut perilaku kehidupan.
§  Aliran romantisme ditandai oleh kontras cahaya yang tegas, kaya dengan warna, dan komposisi yang sangat hidup.
§  Aliran romantisme senantiasa memilah dan memilih kejadian-kejadian dahsyat sebagai tema aliran ini lebih menekankan pada bagian emosional dan tingkah laku dan sifat manusia daripada sifat yang rasional, lebih mengutamakan kepercayaan dan intuisi, bukan kecerdasan.
§  Tentang perjuangan, tragedi, cinta kasih. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisannya.
Tokoh aliran ini di Indonesia dipelopori oleh Raden Saleh.
4)      Aliran Impresionisme
Adalah suatu aliran seni lukis modern yang pertama kali. Impresionisme merombak teknik melukis tradisional kuas tidak lagi disapukan tetapi dicocok-cocokkan, sehingga membentuk bintik-bintik warna. Untuk mencapai efek lukisan digunakan serangkaian warna-warna primer yang dijajarkan sehingga memperoleh kesan warna campuran.
Ciri-ciri lukisan impresionisme antara lain:
§  Mengutamakan kesan yang dihasilkan dari sudut pandang seniman 
§  Warna yang dilukiskan sebagai kilasan sinar yang cemerlang
§  Objeknya berasal dari alam sekitar dan dalam kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia penganut aliran ini yaitu Kusnadi, Solichin, dan Afandi.
5)      Aliran Ekspresionisme
Aliran ekspresionisme, yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya cenderung ke arah yang menyimpang dari wujud aslinya. Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin seseorang secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin, Imajinasi, dan perasaan.
Obyek-obyek di lukisan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia. Lukisan ini merupakan hasil ungkapan sebuah perasaan pelukisnya yang dibuat secara spontan. Ekspresionisme berpangkal pada perasaan subyektif. Kekuatan emosional pelukis dinyatakan dengan distorsi garis, bentuk, dan warna.

Aliran ekspresionisme banyak muncul di Jerman pada abad XX. Bapak ekspresionisme adalah Van Gogh. Tokohnya paling terkenal di Indonesia ialah Affandi, serta pelukis ekspresionisme yang lain seperti Rusli, dan Srihadi Sudarsono juga termasuk Zaini dan Popo Iskandar.
6)      Aliran Abstrak
Aliran abstrak, yaitu ciri lukisan hasil ungkapan batin pelukisnya dengan bentuk penggambaran objek yang tidak dikenali lagi (hanya pelukisnya yang tahu). Abstrak sendiri adalah salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan obyek dalam dunia asli, para senimannya hanya menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Hasilnya berupa komposisi garis, bidang, warna, dan unsur-unsur lainnya.

Tokoh aliran Abstrak di Indonesia adalah: Nashar, Fajar Sidik, Ahmad Sadali, Amri Yahya, Handrio, Hans Hartung, Zaini, dan A. D. Pirous.
7)      Aliran Klasikisme
Aliran klasikisme yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya dibuat sedemikian rupa (dengan penggayaan) sehingga terkesan indah dan elok. Tokoh aliran ini adalah Kartono Yudhokusumo dan Amri Yahya.9. Aliran Pop Art
Aliran pop Art mula-mula berkembang di Amerika pada tahun 1956, nama aslinya adalah Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaan sekeliling yang telah lama kita lupakan. Dalam mengambil obyek tidak memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek. Bahkan bisa saja mereka mengambil sepasang sandal disandarkan diatas rongsokan meja kemudian diatur sedemikian rupa dan akhirnya dipamerkan.
Kesan umum dari karya-karya Pop art menampilkan suasana sindiran, karikatur, humor dan apa adanya. Di Indonesia yang menganut aliran ini adalah seniman-seniman yang memproklamirkan diri: Kaum Seni Rupa Baru Indonesia.
8. Aliran Pointilisme
Aliran pointilisme, yaitu ciri lukisan yang dibentuk dari kumpulan titik warna, dan jika dilihat dari jarak tertentu membentuk lukisan yang realistik, ekspresif, dan artistik. Pelukis aliran ini ialah Rijaman dan Keo Budi Harijanto.
9. Aliran Pop Art
Aliran pop Art mula-mula berkembang di Amerika pada tahun 1956, nama aslinya adalah Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaan sekeliling yang telah lama kita lupakan. Dalam mengambil obyek tidak memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek. Bahkan bisa saja mereka mengambil sepasang sandal disandarkan diatas rongsokan meja kemudian diatur sedemikian rupa dan akhirnya dipamerkan.
Kesan umum dari karya-karya Pop art menampilkan suasana sindiran, karikatur, humor dan apa adanya. Di Indonesia yang menganut aliran ini adalah seniman-seniman yang memproklamirkan diri: Kaum Seni Rupa Baru Indonesia
10. Aliran Optical Art
Aliran seni rupa Optical Art disebut juga Retinal Art yaitu corak seni lukis yang penggambarannya merupakan susunan geometris dengan pengulangan yang teratur rapi, bisa seperti papan catur. Karya ini menarik perhatian karena warnanya yang cemerlang dan seakan mengecohkan mata dengan ilusi ruang.Tokoh corak ini salah satunya adalah AT Sitompul.
11. Aliran Trick Art

Aliran Trick Art merupakan seni lukis dua dimensi dengan menggunakan ilusi visual sehingga terlihat seperti nyata (tiga dimensi). Lukisan sejenis ini pertama dibuat pada 1984 oleh senima Jepang. Kazumane kenju dengan lukisan mural dinding. Lukisan itu akhirnya dapat dinikmati masyarakat luas dan pada 1991 di Museum Trick Art yang berdiri untuk pertama kalinya di dunia.
Pameran Trick Art sendiri di Indonesia pernah diselenggarakan di Grand Indonesia, West Mall lantai 5, yang berlangsung dari 2 Desember 2012 hingga 3 Februari 2013 baru-baru ini.

12. Aliran Surealisme

Aliran surealisme ialah aliran seni lukis yang menggambarkan sesuatu dari alam mimpi atau alam khayal (imajinasi). Di mana angan-angan dan alam khayal sangat mempengaruhi bentuk lukisan aliran ini. Pelopor Surealisme adalah Joan Miro, Salvador Dali dan Andre Masson. Di Indonesia adalah Sudibio, Sudiardjo, dan Amang Rahman.
Aliran ini cenderung melukiskan hal-hal yang khayal, intuitif atau seperti alam mimpi, sehingga bentuk yang diciptakan tampak aneh. Ciri-ciri lukisan surealisme antara lain;
Tampak banyak unsur fantasi seperti alam mimpi
Banyak mengungkapkan hal-hal yang aneh dan di luar sadar
Ada kaitannya dengan hal-hal kejiwaan.

13. Aliran Kubisme

Aliran kubisme adalah aliran yang melukiskan sebuah objek lukis ke dalam bentuk geometri (bentuk-bentuk bidang). Pelopor Kubisme adalah Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert, Glazes, Fernand Leger, Robert Dealunay, Francis Picabia, dan Juan Gris.
Aliran ini menangkap bentuk-bentuk objek alam seolah terdiri dari bidang-bidang geometris atau kubus-kubus yang tersusun baik yang berwujud besar atau kecil. Ciri-ciri lukisan kubisme antara lain;
Memiliki motif persegi-persegi/kubis yang geometris
Penggambaran alam dengan disederhanakan sehingga berkesan seperti bidang atau kubus-kubus
Penciptaan bentuk kubis dihasilkan dari garis-garis atau warna yang bersilangan.

Tokoh pelukis beraliran kubisme antara lain: Pablo Picasso, Paul Cezane (1881-1972).

14. Aliran Klasik

Sebutan kata klasik mengandung pengertian sifat dari suatu hal, keadaan atau kejadian pada masa lalu yang mengalami puncak kejayaan, keunggulan, kehebatan, atau kemasyhuran namun hingga sekarang sifat-sifat itu masih dirasakan atau diakui. Sifat yang demikian itu disebabkan hal, keadaan, atau kejadian yang memiliki nilai atau mutu yang tinggi dan diakui, menjadi tolak ukur kesempurnaan yang abadi.
Aliran ini berkembang pada awal abad ke-19, dan biasanya mengacu pada kebudayaan Yunani dan Romawi. Ciri-ciri seni lukis klasik antara lain:
dibuat berlebihan
indah dan molek, dan
statis dan bersih

15. Aliran Dekoratif

Aliran dekoratif adalah seni lukis dengan objek dari berbagai bentuk alam (manusia, bintang, tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain) yang digubah secara berlebihan. Aliran ini berciri keindahan bentuk hiasan dalam lukisan. Aliran ini banyak berkembang di Bali.
16. Kaligrafi

Kaligrafi ialah objek gambar dengan bentuk susunannya dari huruf atau kata yang digabung-gabungkan sehingga membentuk sebuah gambar atau pola tertentu. Di Indonesia kaligrafi pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa Timur, yaitu pada makam Fatimah binti Maimun yang wafat pada 495 H/1028 M dan berkembang pesat tahun 1980-an.
Pameran kaligrafi besar, seperti MTQ, Pameran Wajah Islami, dan Pameran Istiqlal, merupakan penanda kejayaan seni kaligrafi Islam ketika itu. Para seniman memakai gaya mereka masing-masing seperti simbolis dan abstrak. Menurut sejarah,kaligrafi Indonesia tidak lepas dari proses akulturasi dengan sejumlah budaya, seperti budaya loka, Persia, dan China. Karena itu, kaligrafi Indonesia tidak bisa dikatakan sama dengan kaligrafi dari daerah lain, karena sudah mempunyai identitas sendiri.
Salah satu tokoh kaligrafi di Indonesia adalah Sirojuddin AR.
Baca juga: Mengidentifikasi Jenis Karya Seni Murni Nusantara


3.2.6.      Prinsip seni rupa
  1. Prinsip Mengarahkan
a)      Pengulangan
Prinsip pengulangan merupakan prinsip pengorganisasian unsur yang paling sederhana dan paling mendasar. dalam penerapannya prinsip ini menggunakan unsur yang sama berulang-ulang dalam lokasi yang berbeda. Dengan prinsip ini perhatian dituntun mengikuti suatu arah susunan unsur dalam komposisi dan cepat mendapatkan harmoni dan kesatuan. Namun karena mengulang hal yang sama dapat cepat membosankan. Pengulangan ada dua macam yaitu pengulangan teratur dan pengulangan tak teratur. Pengulangan teratur menerapkan unsur sama dalam segala hal sedang pengulangan tak terratur ada sedikit variasi sehingga, kelihatan lebih menarik. Perhatikan contoh gambar gunakan sebagai acuan untuk latihan.

b)     Selang-Seling
Prinsip selang-seling menerapkan dua jenis unsur yang berbeda dan disusun secara bergantian. Meskipun prinsip ini mengarahkan perhatian, tetapi tidak selancar prinsip pengulangan,karena ada tempo perhatian yang tertahan oleh perbedaan unsur yang di-susun. Perbedaan unsur biasanya dalam satu jenis misalnya; unsur bentuk. Dalam susunan itu hanya ada bentuk geometris yang berbeda, seperti segitiga dan bulatan. Prinsip ini lebih kuat bila warna-warna pada bentuknya juga selang-selingnya sama.



c)      Rangkaian
Rangkaian merupakan satu unit susunan unsur yang disusun secara berulang dalam satu komposisi. Susunan dari unitunit itu menuntun dan mengarahkan perhatian kepada suatu klimaks. Unit unsur-unsur itu tidak harus selalu sama, mungkin dalam satu unit ada beberapa unsur, misalnya satu unit terdiri dari garis dan bentuk dan gabungan dari unit itu dapat membentuk motif

d)     Transisi
Transisi disebut sebagai perubahan dari satu kondisi ke kondisi yang lain. Dalam seni rupa dan kerajinan, ini merupakanm prinsip yang mengarahkan secara halus melalui perubahan yang ditampilkan. Tidak ada tingkatan perubahan, tidak ada perbedaan kondisi dalam proses perubahannya, tidak disadari ada perubahan karena kehalusannya. Kekuatan prinsip ini justru pada kehalusan perubahannnya sehingga dalam beberapa hal, prinsip termasuk prinsip yang menyatukan hal-hal yang berbeda. Biasanya transisi dikonotasikan hanya terhadap warna, tetapi sebenamya dapat diterapkan kepada setiap unsur.

e)      Gradasi
Tingkatan merupakan ciri khas prinsip gradasi. Tingkatan tersebut adalah satu perubahan dari sebuah unsur. Karena merupakan tingkatan maka unsur tersebut sama dalam segala hal kecuali ukuran pada unsur garis, ruang, dan bentuk, dan value dalam warna. Tanpa kita sadari gradasi ini sering digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari, misalnya tingkatan dalam belajar di sekolah, tingkatan dalam lapisan masyarakat, dalam kualitas benda produk indus-tri dan sebagainya. Dalam seni rupa prinsip ini sangat kuat mengarahkan perhatian. Untuk membuat gradasi di-perlukan lebih dari dua tingkatan. Prinsip ini jika digunakan dalam tingkatan yang panjang, yang dapat menimbulkan ilusi ruang tiga dimensional.

f)       lrama
Di dalam seni rupa dan seni kerajinan irama merupakan susunan kesan gerakan dari unsur visual. Kesan gerakan itu mungkin mengalir bergelombang, putus-putus, zig-zag dan sebagainya. Irama akan lebih kuat efeknya bila dilakukan secara berulang. Irama dalam seni rupa dapat dianalogikan dengan irama dalam seni musik. Unsur-unsur visual seperti garis, bentuk dan warna dapat diulang, dikelompokkan, dibe-sarkan dikecilkan disusun dalam suatu bidang dapat memberi kesan irama. Irama mempengaruhi ukuran bidang menjadi lebih besar karena sifatnya yang dinanis. Penerapan garis lengkung lebih mudah untuk mendapatkan kesan irama, diban-dingkan unsur-unsur lainnya. Walaupun irama dapat juga dicapai dengan unsur bentuk dan ruang. Gerakan irama dapat ke berbagai arah dapat dimulai dari pinggir maupun tengah

g)      Radiasi
Perhatikanlah matahari yang baru terbit di ufuk timur, perhatikan pula bunga yang berhelai daun lancip. Keduanya memiliki sifat pancaran menuju titik pusat. Prinsip radiasi mengikuti sifat pancaran itu. Dalam menyusun unsur-unsur seni rupa penampilannya menyampaikan kesan gerakan memancar dari suatu titik pusat ke segala arah. Titik pusat dapat nampak secara nyata maupun tidak kelihatan, dan dapat dimulai dari setiap sisi atau dari tengah. Prinsip ini sangat kuat mengarahkan perhatian jika penerapannya tepat. Misalnya bentuk-bentuk yang kecil diletakkan dekat dengan titik pusat pancaran dan bentuk-bentuk yang besar menjauh dari titik pusat. Begitu pula value warna terang dekat titik pusat dan yang gelap jauh dari titik pusat.

  1. Prinsip Memusatkan
a)      Konsentrasi
Prinsip ini merupakan susunan dari perkembangan satu bentuk yang memiliki satu pusat. Prinsip ini mirip prinsip radiasi. Jika radiasi memancar dari satu titik pusat, sedangkan konsentrasi membesar dari satu bentuk atau bentuk-bentuk ber-putar mengarah kepada satu titik. Bentuk-bentuk itu dapat geometris atau organis. Konsentrasi sangat kuat memfokuskan perhatian, sehingga penerapannya harus dipertimbangkan dengan matang. Unsur-unsur yang dapat diterapkan dengan prinsip ini hanya garis, ruang dan bentuk, sedangkan tekstur dan warna hanya mendukung efektifitasnya.

b)     Kontras
Kehidupan ini terjadi karena kontras: ada siang-malam, pria-wanita, panas-dingin, sedih-bahagia dan seterusnya. Dalam seni rupa banyak yang menghindari penerapan kontras, padahal dapat memberikan daya tarik yang luar biasa bagi penglihatan.

Perhatikanlah pohon bunga, lihat warna daunnya hijau, lihat warna bunganya yang merah, itu merupakan susunan unsur warna kontras antara daun dan bunga tentu menyenangkan untuk dilihat. Kenapa bisa demikian ?

Kontras adalah suatu perasaan tentang perbedaan sesuatu. Dalam seni rupa, kontras justru digunakan untuk memperlihatkan hal-hal yang tidak sama atau untuk tujuan fokus perhatian. Jika kontras digunakan secara bijaksana akan menghasilkan susunan unsur yang menarik. Tetapi sebaliknya jika terlalu banyak kontras dapat menyebabkan susunan menjadi kacau. Kontras juga dapat digunakan untuk menim-bulkan ilusi mengurangi ukuran, apabila bentuk terlihat terlalu tinggi, garis horizontal ditempatkan pada pada bentuk itu dapat mengurangi kesan yang tinggi. Kontras juga dapat memberikan keseimbangan, misalnya dalam suatu komposisi jika terlalu berat ke kanan dapat diseimbangkan dengan menempatkan sesuatu di sebelah kiri dengan posisi mengarah ke luar sebelah kiri. Dengan demikian komposisi yang tadinya mengarah ke kanan ditarik ke kiri oleh sesuatu yang ditempatkan mengarah ke kiri.

c)      Penekanan
Penekanan sebagai salah satu prinsip yang memusatkan perhatian berbeda dengan dua prinsip sebelumnya. Prinsip ini lebih bebas karena dalam menempatkan 'centre of interest' dalam komposisi tidak terikat dengan gerakan arah garis, tetapi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengelompokan bentuk, memberikan warna yang berbeda dari sekitarnya, memberikan hiasan atau motif sehingga perhatian tertuju kepada tempat yang ingin ditonjolkan. Selain itu dapat pula salah satu unsur diisolasi untuk mendapat perhatian khusus dan klimaks pada karya yang dibuat. Prinsip ini sering juga disebut sebagai prinsip dominan atau prinsip subordinasi, yang mana ada satu aspek yang mendominasi lainnya. Apabila dalam suatu komposisi ada lebih dari satu fokus perhatian harus diperhatikan kekuatannya jangan membuat fokus perhatian dengan kekuatan sama, karena hal tersebut dapat membuat kekacauan. Namun demikian tidak semua karya seni rupa dan kriya atau kerajinan memiliki penekanan perhatian, biasanya hal tersebut ada pada karya-karya desain tekstil yang motif-motifnya disusun secara berulang dalam ukuran yang sama memenuhi ruang.

  1. Prinsip Menyatukan
a)      Proporsi
Salah satu cara membuat susunan nampak menyenangkan adalah melalui penerapan prinsip proporsi. Prinsip ini tidak hanya terdapat dalam seni rupa, yang menakjubkan proporsi terdapat pada semua benda yang ada di alam ini. Pada tubuh manusia misalnya, tubuhnya dapat terlihat menarik jika proporsinya tepat antara bagian tubuh yang satu dengan lainnya antara kepala dengan seluruh badan, anatara telapak tangan dengan lengan, antara hidung dan tinggi kepala dan seterusnya. Proporsi merupakan hasil dari hubungan perbandingan antara jarak, jumlah, tingkatan, dan bagian disebut sebagai proporsi atau hubungan satu bagian dengan bagian lain dan keseluruhan dalam suatu susunan. Sebuah karya seni rupa dan seni kerajinan dikatakan berhasil jika unsurunsurnya disusun berdasarkan suatu proporsi. Proporsi dapat diterapkan pada karya nirmana datar maupun nirmana ruang. Dengan proporsi dapat ditelaah bagian-bagian dari sebuah karya atau keseluruhan dari karya itu.
Pada dasarnya proporsi dapat dilihat dari empat tingkatan, yaitu :
1)      Di dalam satu bagian, seperti perbandingan antara panjang dan lebar.
2)      Di antara bagian-bagian, perbandingan antara satu bentuk dengan bentuk lainnya dalam satu susunan.
3)      Bagian dengan keseluruhan, perbandingan antara bentuk-bentuk dalam susunan dengan keseluruhannya.
4)      Keseluruhan dengan sekitarnya, perbandingan antara seluruh susunan dengan apa yang ada disekitarnya

b)     Keseimbangan
Bagaimana pendapatmu tentang keseimbangan dalam seni rupa? Konsep tentang keseimbangan menyangkut hal berat, ukuran, dan kepadatan yang ada pada perasaan kita jika melihat sebuah karya. Keseimbangan tercapai jika ada suatu perasaan akan kesamaan, keajegan dan kestabilan.
Ada tiga jenis keseimbangan yaitu: keseimbangan mendatar, keseimbangan tegak lurus dan keseimbangan radial. Keseimbangan mendatar unsur yang disusun mengikuti arah garis mendatar.
Tipe keseimbangan ada dua, yaitu keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan informal atau asimetris. Dalam keseimbangan formal kedua bagian dari pusat keseimbangan identik dalam segala hal satu dengan lainnya. Keseimbangan ini lebih mudah dicapai, tetapi sifatnya lebih statis, sedang pada keseimbangan informal atau asimetris bagianbagian di sebelah pusat keseimbangan berbeda tetapi dapat memberikan perasaan kesetaraan. Tentu hal ini memerlukan interaksi yang lebih rumit di antara unsur yang disusun. Hasilnya lebih dinamis dibanding keseimbangan

c)      Harmoni
Untuk memahami tentang harmoni atau keselarasan coba perhatikan jari-jari anda. Perhatikan bentuknya, warnanya, garis-garisnya, teksturnya. Apakah ada kesamaan? Apakah anda senang melihatnya? Kemudian jelaskan bagaimana unsur rupa yang terdapat pada jari anda itu!
Harmoni merupakan suatu perasaan kesepakatan, kelegaan suasana hati, suatu yang menyenangkan dari kombinasi unsur dan prinsip yang berbeda, namun memiliki kesamaan dalam beberapa unsurnya. Semua unsur, semua bagian dikompromikan, bekerja sama satu dengan lainnya dalam suatu susunan yang memiliki keselarasan

d)     Kesatuan
Kesatuan merupakan perasaan adanya kelengkapan, menyeluruh, intergrasi total, kualitas yang menyatu dan selesai. Dalam kesatuan ada hubungan dari seluruh bagian dalam susunan bekerjasama untuk konsistensi, kelengkapan dan kesempumaan. Ini adalah puncaknya dari seluruh prinsip pengorganisasian unsur seni rupa setelah prinsip harmoni. Kesatuan dicapai dalam suatu komposisi menciptakan suatu hubungan yang kuat antar unsur yang disusun (gb, 203 ), dapat karena setiap unsur saling sentuh satu dengan lainnya atau berdialog satu dengan lainnya, dapat karena adanya ketegangan saling tarik menarik antar bagian. Jadi kesatuan secara skematik dapat terlihat nyata dapat pula hanya tersirat karena hanya persepsi kita yang merasakan adanya kebersamaan.
Perbedaan utama antara keserasian dan kesatuan adalah bahwa pada harmoni semuanya berhubungan secara indah tetapi belum tentu utuh. Kesatuan memberikan sentuhan akhir, perasaan yang lengkap dan selesai. Dalam suatu susunan kemungkinan ada keserasian tanpa kesatuan, tetapi kesatuan tidak bisa diperoleh jika tanpa adanya keserasian. Misalnya, sekuntum bunga merupakan satu kesatuan yang serasi tetapi jika salah satu helai bunganya rontok kesatuannya tidak ada tetapi masih ada keserasian. Oleh karena itu kesatuan tidak bisa ada salah satu dari unsur atau bagian yang hilang. Setiap bagian terkait dengan bagian lainnya untuk menjadi keseluruhan yang utuh.

e)      Ekonomi
Prinsip ekonomi merupakan salah satu prinsip menyatukan dengan membuang hal-hal detail yang dirasa kurang esensial sehingga visualisasi yang ditampilkan sesedikit mungkin tetapi dapat memberikan nilai yang paling penting dari apa yang dimaksud oleh senimannya. Prinsip ini dapat memberi kelegaan perasaan karena persepsi tidak disibukkan oleh banyak hal. Hal ini banyak diterapkan di dalam seni rupa Jepang klasik karena pengaruh dari ajaran Zen Budisme dan pada saat ini banyak mempengaruhi seni dan arsitektur modern dalam istilah yang berbeda yaitu minimalis. Prinsip ini juga diterapkan dalam Bauhaus suatu lembaga pendidikan seni di Jerman terutama mengenai desain yaitu Less is more , maksudnya suatu kemungkinan mensugestikan ide-ide yang kompleks dalam seni rupa atau desain dengan hanya menampilkan sedikit visualisasi.

f)       Hubungan dengan Lingkungan
Salah satu hal yang perlu diketahui oleh seniman adalah untuk apa dan siapa karya seni itu diciptakan. Apakah karya seni itu sebagai karya seni murni ? Berarti yang akan menikmati adalah terbatas kepada masyarakat yang paham dan mencintai seni, karya tersebut tentu akan disimpan sebagai koleksi pribadi, galeri atau museum. Apabila karya seni tersebut diciptakan untuk memenuhi kebutuhan fungsional bagi masyarakat, maka karya tersebut perlu mempertimbangkan segmentasi atau lapisan masyarakat yang menjadi sasaran? Karya ini dalam prosesnya memerlukan beberapa pertimbangan, antara lain jenis ke-butuhan setiap lapisan masyarakat yang menjadi sasaran karya seni, kemudian pertimbangan kenyamanan, keamanan, kekuatan dan seba-gainya. Apabila karya seni itu untuk diposisikan di tempat umum atau di suatu lingkungan tertentu, karya seni tersebut perlu dipertimbangkan bahwa keberadaannya serasi dengan lingkungan sekitarnya. Kesesuaian tersebut meliputi ukuran, bentuk dan warnanya juga daya tahan jika berada ditempat terbuka.
Pertimbangan ukuran perlu menjadi perhatian seperti luas atau ukuran ruang yang tersedia untuk sebuah karya seni, sehingga tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kecil. Maka dalam hal ini pertimbangan proporsi ruang dengan bentuk sangat diperlukan. Selanjutnya pertimbangan bentuk, warna, dan tekstur adalah untuk menyesuaikan rupa karya seni dengan lingkungan agar dapat menyatu, tidak lepas, dan berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Untuk itu unsur-unsur seni harus dapat ’berdialog’ dengan unsur-unsur lingkungannya. Maksudnya aspek karya seni memiliki hubungan yang serasi dengan aspek sekitarnya, dapat dinikmati dengan baik oleh orangorang yang berada di lingkungan karya seni tersebut.

3.3.            Unsur-Unsur Seni Rupa
Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur itu terdiri dari :

3.3.1.      Titik /Bintik
Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.

3.3.2.      Garis
Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya 

Macam-macam garis
Garis adalah salah satu unsur desain yang dapat memperbaiki bentuk tubuh pada desain pakaian. Garis merupakan hasil gerakan satu titik ke titik yang lain sesuai dengan arahnya. Garis dapat terjadi apabila dua buah titik dihubungkan. Garis atau siluet menentukan perkembangan mode pada suatu periode. Siluet pada pakaian dapat diartikan sebagai bentuk luar atau garis batas dari sehelai pakaian.
Para ahli mode ada yang mengelompokkan siluet berdasarkan bentuk huruf, bentuk yang ada di alam, berdasarkan jatuhnya bahan dan tekstur, serta berdasarkan usia.
Dalam desain busana, garis mempunyai fungsi membatasi bentuk struktur atau siluet. Garis pada pakaian dapat terjadi karena model yang dibuat seperti garis hias, contoh garis empire, princess, garis yoke dan garis pada torso.
Garis dapat dibedakan berdasarkan : arah, cara membuat dan bentuk. Berdasarkan arahnya garis dapat dikelompokkan menjadi :
                                                 
Garis dengan berbagai arah mempunyai sifat dan pengaruh pada pakaian. Si pemakai dapat terlihat tinggi, kurus, gemuk, pendek, lincah dan berwibawa.
1. Gambar garis vertikal
Garis arah vertikal adalah garis memanjang. Garis ini mempunyai sifat kokoh, tinggi, kuat dan berwibawa. Garis arah vertikal juga mempunyai pengaruh terhadap sipemakai, yaitu dapat memberi kesan tinggi, langsing dan seimbang. Garis arah vertikal cocok dipakai untuk orang bertubuh gemuk dan pendek agar kelihatan langsing dan tinggi.
         
2. Gambar garis horizontal
Garis arah horizontal mempunyai sifat tenang, pasif dan stabil. Garis arah horizontal juga mempunyai pengaruh terhadap sipemakai, yaitu memberi kesan menggemukkan, melebarkan dan membesarkan. Garis horizontal cocok dipakai untuk orang dengan bentuk tubuh kurus tinggi. Apabila dipakai akan kelihatan lebih gemuk dan berisi.
  
3. Gambar garis diagonal
Garis diagonal adalah garis miring ke kiri atau ke kanan, mempunyai sifat bergerak, dinamis dan bervariasi sesuai derajat kemiringannya. Apabila derajat kemiringannya ke arah vertikal, maka akan memberi kesan meninggikan, demikian sebaliknya. Garis diagonal mempunyai pengaruh yang lembut, lincah dan gembira pada sipemakai. Garis diagonal dapat dipakai oleh orang kurus dan gemuk karena dapat memberi kesan meninggikan atau menggemukkan tergantung dari derajat kemiringannya.
  
Selain berdasarkan arah, garis dapat dibedakan juga berdasarkan cara membuatnya. Garis berdasarkan cara membuatnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu : garis formal dan garis informal.
Garis formal adalah garis yang dibuat secara resmi menggunakan alat gambar dan alat ukur. Garis formal memberi kesan tidak mencerminkan kepribadian sipembuat.
Garis informal adalah garis yang dibuat berdasarkan keinginan sipembuat tanpa alat ukur. Garis informal memberi kesan individual sesuai kepribadian sipembuat.
Garis juga dapat dibedakan berdasarkan bentuk. Garis berdasarkan bentuk dikelompokkan menjadi : Garis lurus, garis zigzag, garis bergerigi, garis berombak, garis lengkung, garis lingkar dan garis bersengkelit.

1. Gambar garis lurus      
2. Gambar garis zig-zag      
3. Gambar garis bergerigi                                       

4. Gambar garis berombak
5. Gambar garis lengkung
6. Gambar garis lingkar
 7. Gambar garis bersengkelit 

Macam-Macam Garis Dan Kegunaannya

Dalam gambar teknik terdapat macam-macam garis yang digunakan, perbedaan garis dimaksudkan untuk membedakan gambar atau bagian-bagian yang ada didalam gambar tersebut, yaitu sebagai berikut:
1.         Garis tebal atau disebut dengan garis tebal kontinyu digunakan untuk membuat garis tepi, garis gambar dan garis nyata lainnnya
2.         Garis tipis kontinyu, digunakan untuk garis-garis ukur, garis arsir, dan garis proyeksi serta garis bantu lainnya
3.         Garis kontinyu bebas, digunakan untuk garis batas dari pemotongan sebagian
4.         Garis gores tipis, digunakan untuk menyatakan garis gambar yang tidak terlihat/terhalang
5.         Garis Sumbu atau garis strip titik, digunakan untuk garis sumbu gambar

3.3.3.      Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya

3.3.4.      Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya. 

Bentuk atau bangun terdiri dari bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga dimensi. Bentuk dua dimensi dibuat dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut kontur. Bentuk-bentuk itu antara lain segitiga, segi empat, trapesium dan lingkaran. Sedang bentuk tiga dimensi dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya dan bentuk-bentuk itu antara lain limas, prisma, kerucut, dan silinder.

Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk dapat memberikan kesan-kesan tersendiri seperti : 
1)         Bentuk teratur kubus dan persegi, baik dalam dua atau tiga dimensi memberi kesan statis, stabil, dan formal. Bila menjulang tinggi sifatnya agung dan stabil. 
2)         Bentuk lengkung bulat atau bola memberi kesan dinamis, labil dan bergerak. 
3)         Bentuk segitiga runcing memberi kesan aktif, energik, tajam, dan mengarah.

Dalam seni rupa, bentuk pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu : 
1) Bentuk figuratif , adalah bentuk-bentuk yang berasal dari alam (nature). Bentuk-bentuk itu seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia ataupun alam lainnya.

2) Bentuk diabstraktif, adalah bentuk figuratif yang telah mengalami perubahan atau penggayaan bentuk yang kemudian cenderung kita sebut dengan istilah stilasi atau deformasi. Di sini bentuk figuratif diubah hingga tinggal sarinya (esensinya) saja dan menjadi bentuk baru yang kadang-kadang hampir kehilangan ciri-ciri alaminya sama sekali. Contoh bentuk ini, misalnya abstraksi manusia menjadi topeng atau wayang, abstraksi binatang seperti burung garuda dan abstraksi tumbuhan seperti pada gambar-gambar hiasan. 

Penggunaan bentuk-bentuk ini umumnya diterapkan pada karya-karya seni dekoratif seperti pada batik, hiasan keramik, karya ukiran, dan lain-lain.

3) Bentuk abstrak, sering disebut dengan bentuk non figuratif, artinya bentuk-bentuk yang lahir bukan dari alam melainkan penyimpangan dari bentuk-bentuk alam. Ada tiga macam bentuk abstrak, yaitu bentuk abstrak murni, abstrak simbolis, dan abstrak filosofis. 

Bentuk abstrak murni ialah bentuk-bentuk yang sering disebut dengan bentuk-bentuk geometris atau bentuk alam benda, misalnya segitiga, prisma, kursi, lemari, sepatu, buku, rumah, dan lain-lain. Bentuk simbolis, misalnya huruf, tanda baca, rambu-rambu, lambang, dan lain-lain. Sedang abstrak filosofis ialah bentuk-bentuk yang mempunyai nilai-nilai tertentu, misalnya agama, kepercayaan, dan lainnya.

3.3.5.      Ruang
Ruang dalam arti yang luas adalah seluruh keluasan, termasuk di dalamnya hawa udara. Dalam pengertian yang sempit ruang dibedakan menjadi dua, yaitu ruang negatif dan ruang positif. Ruang negatif adalah ruang yang mengelilingi wujud bentuk, sedang ruang positif adalah ruang yang diisi atau ditempati wujud bentuk.

3.3.6.      Warna
Warna merupakan unsur penting dan paling dominan dalam sebuah penciptaan karya desain. Melalui warna orang dapat menggambarkan suatu benda mencapai kesesuaian dengan kenyataan yang sebenarnya. Warna dapat dikelompokkan berdasarkan jenis warna, sifat warna, dan makna warna.

1) Jenis warna
Dalam sistem Prang (The Prang System), warna dalam hal ini adalah pigmen yang dapat dikelompokkan sebagai jenis-jenis warna sebagai berikut :
·         Warna primer, yaitu tiga warna pokok yakni merah, biru, dan kuning
·         Warna sekunder / biner, yaitu perpaduan antara 2 warna primer, dan menghasilkan warna hijau, jingga dan ungu. 
·         Warna intermediate, yaitu percampuran antara warna primer dengan warna sekunder, menghasilkan warna kuning hijau, hijau-biru, biru-ungu, merah-ungu, merah-jingga, dan kuning-jingga. 
·         Warna tertier, yaitu percampuran antara warna sekunder dan warna intermediate dan menghasilkan sebanyak 12 warna. 
·         Warna quarterner, yaitu pencampuran warna intermediate dengan warna tertier dan menghasilkan sebanyak 24 warna.
Lingkaran Warna (Peta warna)

2) Sifat warna
Sifat warna dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : hue, value, dan intensity. 

a)      Hue , adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, kuning, hijau, coklat, ungu, jingga, dan warna lainnya. Perbedaan antara merah dengan biru, atau merah dengan kuning adalah perbedaan dalam hue. 
b)      Value , adalah istilah untuk menyatakan gelap terangnya warna atau harga dari hue. Untuk mengubah value, misalnya dari merah normal ke merah muda dapat dicapai dengan cara menambah putih atau mempercair warna tersebut hingga memberi kesan terang. Dan untuk memberi kesan gelap misalnya merah tua dapat dicapai dengan hitam. Value yang berada dipertengahan disebut middle value dan yang berada di atas middle value disebut high value, sedang yang berada dibawahnya disebut low value. Value yang lebih terang dari warna normal disebut tint dan yang lebih gelap disebut shade. Close value adalah value yang berdekatan atau bersamaan dan kelihatan lembut dan terang.
c)      Intensity, Intensity atau chroma adalah istilah untuk menyatakan cerah atau suramnya warna, kualitas atau kekuatan warna. Warna-warna yang intensitasnya penuh nampak sangat mencolok dan menimbulkan efek tegas, sedang warna-warna yang intensitasnya rendah nampak lebih lembut. 

Berdasarkan paduan warna (colour scheme), warna dapat dibagi dalam tiga tipe yakni
1)      Warna monokromatrik adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan satu warna, misalnya urutan dari merah tua sampai ke merah yang paling muda.
2)      Warna Complementer, yaitu dua warna yang berlawanan dalam kedudukan berhadap-hadapan, memiliki kekuatan berimbang, misalnya kuning kontras ungu, biru kontras jingga, dan merah kontras hijau.
3)      Warna analogus adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan beberapa warna, misalnya urutan dari biru, biru kehijauan, hijau, hijau kekuningan, dan kuning.
3) Makna Warna
Sebagaimana unsur desain yang lain, warna juga mempunyai makna yang berbeda, antara lain sebagai berikut : 
·         Merah mempunyai makna api, panas, marah, bahaya, aksi, gagah, berani, hidup, riang dan dinamis. 
·         Putih mempunyai makna suci, mati, bersih, tak berdosa, dan jujur. 
·         Kuning mempunyai makna matahari, cerah, sukacita, terang, iri, dan benci. 
·         Kuning emas mempunyai makna masyhur, agung, luhur, dan jaya. 
·         Coklat mempunyai makna stabil dan kukuh. 
·         Jingga mempunyai makna masak, bahagia, senja, riang, mashur, dan agung. 
·         Biru mempunyai makna tenang, kenyataan, damai, kebenaran, kesedihan dan setia. 
·         Hijau mempunyai makna dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, pertumbuhan, dan harapan. 
·         Merah muda mempunyai makna romantis, dan ringan. 
·         Ungu mempunyai makna kekayaan, berkabung, bangsawan, mewah, berduka cita, dan mengandung rahasia. 
·         Hitam mempunyai makna tragedi, kematian, duka, kegelapan, gaib, tegas, dan dalam.
Pemaknaan warna dipengaruhi oleh aspek budaya setempat. Pemaknaan warna yang terkait dengan warna sebagai simbol, di masing-masing daerah atau wilayah, akan berbeda, sesuai dengan pemaknaannya dalam budaya setempat. 

Contoh : 
bendera tanda adanya kematian, di Indonesia berbeda sesuai daerah setempat. Di Yogjakarta, bendera merah, di Jakarta – kuning, di Sulawesi – putih, di Sumatera – merah, dan sebagainya. 

Di negeri China, warna merah berarti Cinta, sedangkan di Indonesia berarti marah atau berani. 

3.3.7.      Tekstur
Tekstur adalah nilai raba pada suatu permukaan, baik itu nyata maupun semu. Suatu permukaan mungkin kasar, mungkin juga halus, mungkin juga lunak mungkin juga kasap atau licin dan lain-lain. Ada dua macam tekstur yakni tekstur nyata dan tekstur semu, sebagai berikut : 

1) Tekstur nyata 
Tekstur nyata adalah tekstur fisik suatu benda secara nyata yang dikarenakan adanya perbedaan permukaan suatu benda. Misalnya tekstur wool berbeda dengan kapas, kain sutera berbeda dengan plastik, dan lain sebagainya. Tekstur ini dapat dikelompokkan dalam tekstur alam, tekstur buatan dan tekstur reproduksi. Tekstur alam adalah tekstur yang berasal langsung dari alam, misalnya daun, kulit kayu, permukaan batu, dan lainnya. Tekstur buatan adalah tekstur yang tercipta dari susunan benda-benda alam, seperti tikar (dari daun yang disusun), goni (dari pasir dan kertas). Sedangkan tekstur reproduksi adalah tekstur yang dibuat melalui reproduksi benda yang sebenarnya, misalnya wallpaper. 

2) Tekstur semu
Tekstur semu adalah tekstur yang terlihat saja berbeda tetapi bila diraba ternyata sama saja. Tekstur ini hadir karena adanya unsur gelap terang atau karena unsur perspektif. 

Selain nilai raba pada suatu permukaan, tekstur juga dapat menimbulkan kesan berat dan ringan. Sebuah kubus dari besi yang berat bila dibagian luarnya dilapisi dengan karton maka akan memberi kesan ringan dan kosong.

Kawan ART, kali ini saya akan memberikan sebuah artikel yang berisi tentang perbedaan antara melukis dan menggambar. Apakah ada perbedaan diantara keduanya? Berikut artikel sekaligus jawabannya dan semoga bermanfaat bagi kawan ART semuanya
Menggambar pada intinya adalah memindahkan suatu objek kedalam sebuah bidang atau media. Dalam menggambar unsur “ide” dan “perasaan” sangat jarang sekali atau hampir tidak berperan. Misal jika kita menggambar sebuah meja atau kursi maka akan menjadi sebuah gambar meja ataupun kursi.


Sedangkan
 Melukis adalah proses mencurahkan ide,gagasan dan perasaan yang dituangkan kedalam media dua dimensi. Ketika melukis objek yang dilukis tidak harus dama dengan aslinya, bisa di bumbui oleh ide - ide kreatif dari sang pelukis. Sebuah lukisan wajah atau objek lain misalnya dapat diberi berbagai gaya misal deformasi, stilasi, ekspressif, naif dan yang lainnya.

Lukisan adalah suatu kreativitas yang berlandaskan prinsip - prinsip seni serta mengacu pada unsur estetika dan artistik, biasanya dipengaruhi oleh pengalaman batin individual maupun kreasi imajinasi dan original, merupakan karya satu - satunya.

Sedangkan
 Gambar adalah kreasi seni yang juga tak lepas dari aspek estetika dan artistik, biasanya dibuat banyak/lebih dari satu, merupakan duplikasi dari gambar semula/lukisan.

Persamaan: Pada hakekatnya, gambar dan lukisan merupakan objek/unsur visual.

1. Drawing : menggores (teknik) adalah membuat unsur visual yang dilakukan dengan teknik gores. spesifikasinya, gambar menggunakan benda runcing/ dapat diguanakan uth menggores. contoh, sket pensil, still life dengan rendering,gambar dengan pensil warna

2. Picture : gambar ( objek) adalah unsur visual yang berupa sosok objek, bukan hasil lukis. contoh, foto, sampul majalah, dll.

3. Lukis (painting) : terbatah hanya pada teknik kuas/ sapuan Lukisan adalah karya seni rupa yang merupakan penumpahan ide pada bidang datar yang dilakukan dengan menyapukan cat pada bidang tersebut , bersifat sukjektif.

Jadi kalau saya menunjuk lukisan Afandi, maka itu adalah sebuah lukisan. Tetapi jika lukisan Afandi yang di foto, hasil foto itu disebut gambar, bukan lukisan.

Perbedaan melukis dan menggambar

Melukis
. Unsur warna lebih dominan
. Bentuk atau bidang terbentuk dari sapuan warna
. Garisnya semu dari batas pertemuan dua warna berbeda
. Ekspresi merupakan hal utama
. Cenderung menjadi karya seni murni atau bebas (pure art/fine art)
. Fungsi primer atau pribadi

Menggambar
. Unsur garis lebih dominan
. Bentuk atau bidang terbentuk dari garis linear
. Garisnya tegas hasil goresan alat gambar
. Kemiripan merupakan hal utama
. Cenderung pada karya seni terapan(aplied art) seperti illustrasi, kartun,       karikatur, still life
. Fungsi sosial/sekunder
Yang disebut dengan menggambar adalah umumnya kita menggambar sama persis sebuah objek, misalnya kita melihat sebuah gedung, kita akan menggambar menggunakan tehnik perfektif dan manggambar sama persis sesuai dengan objekdi depan mata.
Perbedaannya dengan melukis, melukis adalah menumpahkan ide, gagasan atau apa saja yang ada dipikiran kita dan lalu melukiskan objek tersebut dan pastinya dapat kita tambahkan dengan macam-macam ide kreatif kita. Sebuah lukisan bisa memiliki arti yang sangat dalam, atau sebuah lukisan dapat menjadi sangat terkenal dan fenomenal contohnya seperti lukisan monalisa atau lukisan affandi yang sangat terkenal

MANFAAT 
Melukis atapun menggambar sangat banyak manfaatnya, manfaat yang paling berguna yaitu mengasah otak kanan yang artinya akan mengasah motorik halus, melatih fokus pada pekerjaan, emosional, kreatifitas, menjaga keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri sehingga otak tidak lelah/stress ketika menghadapi persoalan aritmatik atau sosial.
Masih banyak cabang seni rupa yang dapat kita dalami, seperti kaligrafimembuat patung, membatik dan banyak lagi, setiap objek yang kita lihat dan perasaan yang kita rasakan dapat menjadi sebuah inspirasi untuk kita tuangkan ke seni rupa tentunya dengan alat seni rupa yang tepat dan tidak merusak atau mengganggu fasilitas umum.

Perbedaan melukis dan menggambar
Melukis 
. Unsur warna lebih dominan
 
. Bentuk atau bidang terbentuk dari sapuan warna
 
. Garisnya semu dari batas pertemuan dua warna berbeda
 
. Ekspresi merupakan hal utama
 
. Cenderung menjadi karya seni murni atau bebas (pure art/fine art)
 
. Fungsi primer atau pribadi
Menggambar 
. Unsur garis lebih dominan 
. Bentuk atau bidang terbentuk dari garis linear 
. Garisnya tegas hasil goresan alat gambar 
. Kemiripan merupakan hal utama 
. Cenderung pada karya seni terapan(aplied art) seperti illustrasi, kartun, karikatur, still life 
. Fungsi sosial/sekunder
#. Teknik menggambar Zentangle, doodle, dan zendoodle
Istilah zentangle memang masih asing di telinga kebanyakan orang. Tapi jenis seni rupa yang satu ini sudah cukup akrab untuk sebagian besar perupa, terutama yang sering berselancar di media sosial.
Zentangle adalah suatu teknik menggambar abstrak, menggunakan tinta hitam di atas kertas putih, yang cukup mudah dan bisa dipraktikkan oleh semua orang.
Zentangle adalah suatu ‘art therapy’ dimana seseorang bisa bermeditasi dan menenangkan diri dengan cara menggambar. Kita hanya perlu berkonsentrasi dan kemudian menggambarkan pola2 sembarang, yang berulang-ulang.
Dalam menggambar zentangle biasanya seorang seniman tidak memiliki “tujuan” akhir, tidak mengharapkan tergambar suatu bentuk tertentu, dan sebagai gantinya, mereka hanya menggambar mengikuti “insting” nya saja.
Tutorial mudahnya, biarkan saja tanganmu menggambar garis apapun yang diinginkannya, tidak perlu memikirkan jadi apa nantinya.
Zentangle berbeda dengan scribble. Dimana scribble berupa ‘coret-coretan’ ke sembarang arah (umumnya radial), sedangkan zentangle berupa pola-pola yang digambar berulang-ulang.
Zentangle juga berbeda dengan doodle. Dimana doodle sesungguhnya adalah gambar yang dibuat ketika otak kita sedang berada di tempat lain, misalnya saat telinga kita sibuk mendengarkan kuliah namun tangan kita sibuk menggambar di kertas. Walaupun pada perkembangannya, doodle kini mengarah kepada berbagai bentuk yang digambar, disusun bertumpuk, dalam 1 media (yang paling sering dibuat adalah doodle berupa monster-monster atau bunga-bunga). Sedangkan zentangle adalah gambar yang kita buat dengan penuh konsentrasi dan perhatian, namun tanpa memikirkan bentuk akhir dari gambar tersebut.
contoh zentangle by me. lihat bentuknya kebanyakan adalah bentuk-bentuk geometris dan abstrak dengan pola yang diulang-ulang. kebetulan yang ini bentuknya radial, menyerupai mandala  bedakan dengan doodle di gambar

berikutnyaContoh doodle. perhatikan tiap bagian gambarnya punya bentuk riil. di sini objeknya adalah biota laut
Bagi masyarakat Indonesia, mungkin seni (mirip) zentangle yang paling sering dijumpai adalah pola batik. Perhatikan pada beberapa jenis batik, kita bisa menemukan pola-pola abstrak yang digambar berulang-ulang sebagaimana didapatkan pada kriteria zentangle. Namun mungkin bedanya, tiap goresan dan pola pada batik memiliki filosofinya sendiri dan sengaja digambarkan untuk melambangkan sesuatu, sedangkan pada zentangle seluruh polanya hanya murni mengikuti kemauan hati saja.
https://gambarnanda.files.wordpress.com/2015/08/p_20150414_194059-e1447149599923.jpg?w=723&h=862
https://gambarnanda.files.wordpress.com/2015/08/p_20151216_084604-e1450793132596.jpg?w=723&h=723
contoh zentangle
Contoh doodle.

Namun dalam perkembangannya, zentangle kini sering digabungkan dengan doodle atau jenis gambar lainnya. Selain itu kini zentangle juga bisa digambar dengan menggunakan warna selain hitam dan putih.
Terkadang, para seniman menggambarkan bentuk dasar yang diinginkan dengan pensil, kemudian mengisi bentuk tersebut dengan pola-pola zentangle. Kita bisa temukan contohnya pada akun instagram @Elfinelines.
Pada kasus yang lain, ada yang menggabungkan gambar-gambar seperti pada doodle, namun kemudian menambahkan pola-pola zentangle di dalamnya, seperti pada beberapa karya di akun instagram saya.
zen-doodle by me. object nya pakai flower doodle, tapi prosesnya ngasal aja ngikuti aliran perasaan, jadinya dibilang sebagai zen-doodle

zen-doodle by me. object nya pakai flower doodle, tapi prosesnya ngasal aja ngikuti aliran perasaan, jadinya dibilang sebagai zen-doodle

Banyak yang mungkin masih bingung apa itu Doodle, Mural, Graffiti, Zentangle. Oke, sekarang mau bahas mengenai perbedaan dari beberapa seni diatas.
 Mural
Mural itu dalam bahasa indonesia berarti lukisan dinding atau media yang luas dan bersifat permanen lainnya. jadi, mural tidak bisa dilepaskan dari dinding untuk mendukung arsitektur. Biasanya, mural berisi lukisan untuk mengkritik sesuatu. Contohnya, mengkritik kerja pemerintah, dll. Biasanya, mural menggunakan cat minyak, cat tembok, ataupun cat kapur.
 Grafiti
Grafiti itu adalah coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, volume, untuk menuliskan kata, simbol, atua kalimat tertentu. Grafiti menggunakan alat cat semprot kaleng, sebelumnya grafiti dibuat menggunakan kuas / cat kapur lainnya.
 Zentangle
Zentangle adalah hasil seni yang menciptakan gambar indah dari pola-pola berulang. hampir mirip batik gitu.
 Doodle Art
Doodle art dalam bahasa indonesia berarti mencoret. Doodle art juga bisa di sebut freehand art dan bersifat Abstract. Doodle Art ada yang berwarna dan ada yang tidak. walaupun tidak berwarna dan tidak memiliki bentuk yang benar, namun terlihat menarik. Doodle art sangat simple, dengan hanya menggunakan pulpen lalu kita mencoret-coret, itu semua termausk doodle art. ciri utama doodle art adalah spontan.
Q: kenapa doodle art identik dengan objek monster?
A: tidak ada penjelasan mendetail mengenai itu. Mungkin itu hasil dari seni Doodle Art yang terus berkembang, agar terlihat menarik. seperti yang kita ketahui,

Mengenal tentang Mural, Grafiti, Zentangle, dan Doodle Art

http://media.tumblr.com/52deaa5e9f7e3ae2e900fe6fe896a1dd/tumblr_inline_mi3zffPZ7u1re9f0n.jpg



ada tiga tipe doodle art.
1. unplanned -> tanpa sketch dasar
2. semi unplanned -> melalui pembuatan sketch dasar yang hanya sekedar
3. planned -> melalui pembuatan sketch dasar terlebih dahulu tidak masalah jika kita menggunakan salah satu dari type tersebut. karena yang terpenting adalah hasilnya.

Cara-Cara Menggunakan Peralatan Menggambar

Menggunakan Penghapus
Seperti telah kita ketahui penghapus terdiri dari beberapa macam yaitu :
- penghapus pensil
- penghapus tinta
- penghapus kapur tulis
Penghapus yang dimaksud disini adalah penghapus yang digunakan untuk kertas gambar. Jadi dapat digunakan 2 macam penghapus yaitu penghapus pensil dan penghapus tinta. Untuk penghapus pensil pada kertas gambar biasa ( putih ) umumnya hampir sama. Kita dapat menggunakan dari bermacammacam merk demikian juga untuk penghapus tinta. Sedangkan untuk penghapus pada kertas kalkir, biasanya digunakan yaitu :

Penghapus pensil :biasanya dipakai penghapus dari merk standard, staedtler atau rotring
Penghapus tinta :biasanya digosok dengan silet, kemudian dihaluskan dengan penghapus tinta biasa. Atau dapat juga digunakan penghapus dari merk rotring

Menggunakan Jangka
Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran. Jangka mempunyai dua kaki ujung kaki yang satu dari logam runcing yang diperkuat dengan skrup. Sedangkan pada kaki yang lain dapat diisi dengan :
- ujung pensil
- trek pen
- jarum jangka, untuk membagi atau mengukur
- devider ( jangka tusuk )
Apabila kita hendak membuat lingkaran dengan jari-jari besar sedangkan kaki jangka tersebut kurang panjang, maka salah satu kakinya perlu disambung dengan kaki sambungan.

Besar kecilnya jari-jari yang dikehendaki dapat diperoleh dengan mengatur sekerup. Waktu menggunakan jangka harus diperhatikan bahwa kedudukan ujung kaki jangka harus tegak lurus pada bidang gambar. Pensil yang digunakan untuk jangka, sebaiknya berujung pipih dan tajam dan ini biasanya digunakan sebagai gambar awal atau sketsa. Bila sudah benar besar jari-jarinya dapat menggunakan dengan tinta yaitu rapido sesuai dengan ketebalan garis yang dimaksud dan itupun harus ada tambahan alat bantu sebagai penempatan batang rapidonya. Bila menggunakan trek pen harus elbih berhati-hati dengan pengisian tinta pada trek pen. Seterusnya putar secara tegak lurus agar hasil dari tebal tipis garis rata.

 

Pen Tarik (Trek pen)
Alat ini digunakan untuk menarik garis dengan memakai tinta cina (bak). Lebar luangan ( celah ). Ujung trek pen dapat diatur dengan skrup menurut keinginan. Kedudukan Trek pen pada waktu menarik garis sebaiknya miring sebesar 60o ke arah tarikkan garis Pengisian tinta pada trek pen sebaiknya jangan melebihi 7mm. Apabila lebih, tinta akan mudah menetes keluar pada waktu digunakan atau mungkin terjadi bendulan awal seperti yang terlukis pada

Menggunakan Sablon/Mal
Fungsi mal sebagai alat bantu untuk menggambar atau untuk mempercepat proses penggambaran berbagai macam bentuk. Untuk penggunaan mal lengkung yang tidak teratur diharapkan menggunakan 3 titik pedoman agar hasil lengkungannya sesuai dengan yang dimaksud.

Cara Menggunakan Rapido
Karena penggunaan trek pen dianggap kurang praktis selain kemungkinan tinta dapat menetes keluar, juga untuk garis dengan ketebalan yang dikehendaki, harus menyetel berkali-kali maka sekarang banyak juru gambar lebih senang menggunakan rapido. Rapido mempunyai ukuran yang bermacam-macam mulai dari 0,1 mm sampai dengan 2 mm. Untuk memudahkan penelitian pen maka biasanya tiap ukuran ditandai dengan warna tertentu. Macammacam merk rapido yaitu: Rotring, Staedtler, Faber Castle, Primus.

Cara pemakaian Rapido:
Dalam menarik garis dengan rapido sebaiknya ditempelkan saja pada kertas, jangan ditekan, kemudian ditarik dengan kemiringan antara 60º - 80º dari arah kiri ke kanan. Disamping itu jangan menarik garis dari arah atas ke bawah. Apabila jalannya tinta kurang lancar rapido diangkat lalu digoyanggoyang horisontal, kemudian coba dipakai kembali. Bila belum lancar diulang kembali gerakan semula. Apabila tintanya tidak mau keluar mata rapido harus dicuci atau dibersihkan.
Apabila tintanya terus-menerus keluar ini berarti pengisian tempat tintanya kurang teliti sehingga dalam tabung tinta terdapat udara yang menekan sehingga tinta keluar dari mata rapido. Sebaiknya cara mengisi tinta jangan terlalu penuh.
5 Macam Teknik Dalam Melukis
1.      Aquarel adalah teknik atau cara melukis dengan menggunakan sapuan warna yang tipis, sehingga lukisan tersebut akan tampak tembus pandang atau transparan.
2.      Plakat
Plakat merupakan teknik melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal atau kental, sehingga hasil lukisan akan tampak pekat atau menutup seluruh medianya.
3.      Spray
Dari namanya, tentu semua orang akan mengetahui teknik melukis yang satu ini. Teknik lukis ini adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat. Cara melukis dengan teknik ini adalah menggunakan bahan cair yang kemudian disemprotkan dengan alat sprayer. Teknik ini sering digunakan untuk membuat sekitar lukisan lebih visual.
4.      Pointlis
Teknik pointlis atau titik-titik merupakan teknik dalam melukis yang dilakukan dengan cara membuat gradiasi warna pada gambar. Cara melukis ini dilakukan dengan membuat gelap-terangnya gambar. Hal ini bisa juga dilakukan dengan mencampurkan warna dan membuatnya hanya berupa titik-titik, sehingga hasil gambar jika diteliti akan tampak seperti titik-titik warna.
5.      Tempra
Tempra merupakan teknik melukis dengan cara melukiskan sebuah gambar pada tembok dengan sedemikian rupa. Hal ini nantinya akan menghasilkan sebuah karya seni yang menyatu dengan ilmu arsitektur. Teknik-teknik melukis ini merupakan teknik yang paling umum digunakan oleh semua pelukis. Hal ini dapat dipilih sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan alat dan bahan sebagai perlengkapan dalam melukis.

Pengertian Teknik Melukis
Teknik melukis adalah cara-cara yg digunakan untuk melukis.
Jenis Teknik Melukis
Dalam melukis, diperlukan beberapa teknik. Secara umum, ada beberapa teknik dalam melukis antara lain:
15.  Teknik Aquarel
Sesuai dengan namanya, teknik aquarel adalah teknik melukis dengan menggunakan cat air (aquarel) dan sapuan warna yang tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan terkesan tembus pandang atau transparan. Pada teknik ini digunakan cat yang cenderung encer agar dihasilkan sapuan yang tipis dan ringan.
Medium yang digunakan dalam teknik ini biasanya adalah kertas lukis. Teknik aquarel umum diterapkan pada kegiatan melukis di sekolah dengan menggunakan cat air dan kertas gambar.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik aquarel :
a.      Pemilihan cat air yang baik
Untuk menghasilkan sebuah karya yang baik maka cat yang digunakan harus memenuhi standar kualitas. Cat air dengan harga mahal biasanya berkualitas bagus.
Cat dikatakan bagus bila berwarna cerah, tajam atau kuat dan tidak mudah kering bila tersimpan lama, tentunya dalam kondisi selalu tertutup. Cat air dengan harga relatif terjangkau juga terkadang kualitasnya bagus tergantung pada merek produk.
b.      Pemilihan kertas yang cocok Kertas yang paling sesuai adalah kartas aquarel, namun harganya relatif mahal. Untuk kertas dengan harga terjangkau bisa menggunakan kertas gambar biasa yang bagus.
c.       Pemilihan kuas yang sesuai
Kuas yang paling cocok untuk teknik aquarel adalah kuas cat air. Merk Pagoda harganya sangat terjangkau di semua kalangan. Tersedia juga kuas cat air yang lebih bagus, dan tentunya lebih mahal.
16.  Teknik Plakat
Berbeda dengan aquarel, plakat merupakan teknik melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal atau kental, sehingga hasil lukisan akan tampak pekat atau menutup seluruh medianya.
Teknik plakat biasanya digunakan oleh pelukis profesional untuk menghasilkan sebuah lukisan yang bernilai ekonomi tinggi. Medium yang digunakan dapat berupa kertas lukis, kanvas, dan medium lainnya.
17.  Teknik Spray
Teknik lukis ini adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat. Cara melukis dengan teknik ini adalah menggunakan bahan cair yang kemudian disemprotkan dengan alat sprayer. Teknik ini sering digunakan untuk menghasilkan lukisan yang cenderung lebih visual. Salah satu contoh penggunaan teknik ini adalah pada pewarnaan part kendaraan, kasing handphone, produk hias, dan lain sebagainya.
18.  Teknik Pointlis
Teknik pointlis merupakan teknik melukis yang cenderung menggunakan titik-titik dan perpaduan warna. Biasanya dilakukan dengan cara membuat gradiasi warna pada gambar untuk mengatur gelap-terangnya gambar. Teknik ini bisa juga dilakukan dengan mencampurkan warna dan membuatnya hanya berupa titik-titik, sehingga hasil gambar jika diteliti akan tampak seperti titik-titik warna.
19.  Teknik Tempra
Tempra merupakan teknik melukis dengan cara melukiskan sebuah gambar pada tembok dengan sedemikian rupa. Hal ini nantinya akan menghasilkan sebuah karya seni yang menyatu dengan ilmu arsitektur.
Teknik-teknik melukis ini merupakan teknik yang paling umum digunakan oleh semua pelukis. Hal ini dapat dipilih sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan alat dan bahan sebagai perlengkapan dalam melukis.

1.   lukisan
2.   Patung
3.   ukir/ pahat
4.   batik
5.   grabah
6.   kramik
7.   sulam
8.   kriya
9.   tato


10.      kaligrafi
11.      sablon
12.      bordir
13.      kostum
14.      make up
15.      anyaman
16.      arsitektur
17.      miniatur
18.      grafiti

19.      interior
20.      eksterior
21.      dekorasi
22.      property
23.      aksesoris
24.      origami
25.      fotografi
26.      design grafis
27.      mural

Warna Makna Warna
Merah : cinta, nafsu, kekuatan, semangat, tenaga,
ketertarikan, bahaya, kemarahan.
Merah – Orange : spirit, enerji, kekuatan, berani dan tindakan.
Orange : hangat, ceria, muda, kenikmatan.
Kuning – orange: kebahagiaan, kemakmuran, keramahan, optimisme,
dan keterbukaan.
Kuning : terang, pintar, bijaksana, hangat .
Kuning - hijau : persaudaraan, muda, hangat, baru.
Hijau : muda, belum berpengalaman, tumbuh, kaya,
kesegaran, kalem dan istirahat.
Biru - hijau : diam, santai, halus, setia.
Biru : damai, setia, tertahan, konservatif, pasif hormat,
kesedihan, kelembutan.
Biru - ungu : spiritualisme, kerendahan hati, kedewasaan, kehormatan,
kelelahan.
Ungu : keajegan, keagungan, dramatis, dominan, misteri,
formal, melankoli, tenang.
Merah - ungu : tegang, terasing, dramatis.
Cokelat : tidak formal, hangat, alamiah, persahabatan,
kemanusiaan, seperti tanah.
Hitam : kehormatan, berduka, formal, kematian, muram, tak
menentu, sedih, misteri.
Abu-abu : ketenangan, penyerahan, keagungan, netral.
Putih : kesenangan, harapan, kemurnian, mustahil,
kebersihan, spiritualisme, kenikmatan,
Kelompok Warna Nama Warna
Warna Primer             : Merah, Biru, Kuning
Warna Sekunder         : Hijau, Jingga, Ungu
Warna Tertier              : Kuning Jingga, Merah Jingga, Ungu Merah, Ungu Biru, Hijau Biru,







1.    Unsur warna lebih dominan
2.    Bentuk atau bidang terbentuk dari sapuan warna
3.    Garisnya semu dari batas pertemuan dua warna berbeda
4.    Ekspresi merupakan hal utama
5.    Cenderung menjadi karya seni murni atau bebas (pure art/fine art) 
6.     Fungsi primer atau pribadi


7.    Unsur garis lebih dominan 
8.    atau bidang terbentuk dari garis linear
9.    Garisnya tegas hasil goresan alat gambar
10.  Kemiripan merupakan hal utama 
11.  Cenderung pada karya seni terapan(aplied art) seperti illustrasi, kartun,       karikatur, still life 
12.  Fungsi sosial/sekunder


Tidak ada komentar:

Posting Komentar