DASAR
SENI RUPA
3.1.
Pengantar
Seni Rupa
Kemampuan
bidang estetika dan budaya seakan dikesampingkan pada kondisi sistem pendidikan
nasional saat ini, karena lebih mengutamakan pengembangan kemampuan dibidang
ilmu pengetahuan, teknologi, dan matematika. Hal ini kurang mendukung upaya
pembentukan kwalitas kepribadian manusia Indonesia yang diharapkan. Peran
pendidikan seni merupakan salah satu kemampuan dibidang estetika yang dapat
mewujudkan manusia seutuhnya.
Seni
merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang
dapat menyentuh jiwa spiritual manusia. Karya seni merupakan suatu wujud
ekspresi yang bernilai dan dapat dirasakan secara visual maupun audio. Seni
terdiri dari musik, tari, rupa, dan drama/sastra. Seni rupa merupakan ekspresi
yang diungkapkan secara visual dan terwujud nyata (rupa).
Sebelum
kita masuk ke materi Seni Rupa, kita perlu mengetahui pengertian tentang
Seni Secara umum, seni adalah salah satu unsur kebudayaan yang
tumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia selaku penggubah dan
penikmat seni.
Sedangkan kebudayaan adalah
hasil pemikiran, karya dan segala aktivitas dan merefleksikan naluri secara
murni.
Seni memiliki nilai estetis
(indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide yang dinyatakan dalam
bentuk aktivitas atau rupa sebagai lambang.
Dibawah ini ada banyak sekali
pengertian seni, yang kemudian akan dijelaskan oleh guru didepan kelas pada
pertemuan ke I
a.
Dari
bahasa Sansekerta (Sani) Persembahan, pelayanan, dan pemberian.
b.
Bahasa
belanda (Genie), dan dari Bahasa Latin (Genius) Kemampuan luar biasa yang
dibawa sejak lahir
c.
sebagai
keterampilan, Suatu keterampilan untuk membuat barang – barang atau
mengerjakan sesuatu
d.
sebagai
kegiatan manusia, Suatu kegiatan atau aktifitas manusia dalam melahirkan karya
seni
e.
sebagai karya seni, Sesuatu yang meliputi
setiap benda yang dibuat oleh manusia
f.
Seni
sebagai seni indah (seni murni), Kegiatan yang menghasilkan karya indah
g.
Ensiklopedia
Nusantara , Penciptaan benda atau segala hal yang karena keindahan
bentuknya, orang senang melihat atau mendengar
h.
Ki Hajar Dewantara , Merupakan perbuatan manusia (penggubah) yang timbul dari
perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa dan perasaan
manusia (penerima)
i.
Achdiat Kartamiharja , Kegiatan rohani
manusia yang merefleksikan realitas ke dalam suatu karya. Bentuk dan isinya
mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam batin
penerimanya
j.
Aristoteles ,
Adalah peniruan bentuk alam dengan kreativitas dan ide penggubahnya agar lebih
indah
k.
Leo
Tolstoy, Suatu kegiatan manusia (penggubah) yang secara sadar dengan perantara
tanda – tanda lahiriah tertentu menyampaikan perasaan – perasaan yang telah
dihayatinya kepada orang lain (penerima) sehingga ikut merasakan perasaan –
perasaan seperti ia (penggubah) alami
l.
Schopenhauer,
Suatu usaha untuk menciptakan bentuk – bentuk yang menyenangkan
m.
Thomas
Munro , Alat buatan manusia (penggubah) untuk menimbulkan efek-efek
psikologis atas manusia lain (penerima) yang melihatnya. Efek – efek tersebut
mencakup segala tanggapan yang berwujud pengamatan, pengenalan, imajinasi yang
rasional maupun emosional
3.1.1.
Pengertian
Seni Rupa
·
Seni
rupa adalah seni yang nampak oleh indra penglihatan dan wujudnya terdiri dari
unsur rupa berupa titik, garis, bidang atau ruang, bentuk atau wujud, warna,
gelap terang, dan tekstur.
·
Pengertian
seni rupa yang lainnya, adalah salah satu cabang seni yang diciptakan manusia
dengan menggunakan rupa sebagai medium pengungkapan gagasan seni.
Yang termasuk dalam rupa antara
lain (unsur-unsur seni rupa/akan
dijelaskan secara detail pada
pertemuan selanjutnya) : titik/bintik, garis, bidang, bentuk, warna dan tekstur
dsb
3.1.2.
Apresiasi
Seni
Apresiasi berasal dari Bahasa
Latin, Appretiatus yang artinya penilaian/penghargaan.
·
Apresiasi
dilihat dari Bahasa Inggris, Appreciate, yang artinya menentukan atau
menunjukkan nilai, atau menilai, melihat bobot karya, menikmati kemudian
menyadari kepekaan rasa dan menghayati.
·
Mengapresiasi
artinya berusaha mengerti tentang seni dan menjadi peka terhadap segi-segi di
dalamnya, sehingga secara sadar mampu menikmati dan menilai karya dengan
semestinya.
·
Apresiasi
Seni adalah suatu; proses penghayatan
suatu karya seni yang dihormati dan penghargaan pada karya seni itu
sendiri serta penghargaan pada pembuatnya.
·
Secara
umum, Apresiasi dapat diartikan sebagai kesadaran menilai lewat penghayatan
suatu karya seni.
·
Kegiatan
Apresiasi yaitu melakukan pengamatanm pemahaman, penilaian atau mengevaluasi
serta mengkritik.
·
Kegiatan
seni adalah kegiatan yang berbeda dengan kegiatan manusiawi yang lain, karena
mempunyai sifat yang khusus dan istimewa.
·
Kegiatan
seni merupakan kegiatan memberi kesan tentang dunia disekitar kita lewat
sentuhan – sentuhan artistik dan estetik/seni dan keindahan pada ciptaan yang
ada.
Proses
apresiasi terbentuk dari dua kemungkinan, yaitu Afektif dan Kreatif. Proses
apresiasi afektif terjadi apabila pengamatan seni cepat mengalami empati
dan rasa puas.
Proses
apresiasi kreatif terjadi apabila pengamat seni sadar dalam melakukan
penghayatan dan penilaian serta menggunakan aspek logika dalam menentukan nilai
suatu karya seni.
Apresiasi
kreatif dapat didefinisikan sebagai proses aktif dan kreatif sehingga secara
efektif pengamat dapat memahami nilai seni, yaitu untuk mengalami pengalaman
estetik.
3.1.3. Tahapan
khusus proses apresiasi kreatif ,
antara lain :
1)
Pengamatan
objek karya seni, Menurut Verbeek, pengamatan bukanlah mengunakan satu indra
saja, melainkan pemberdayaan seluruh pribadi. Yang artinya: ketajaman
pengamatan seseorang tergantung pada pengetahuan pengetahuan, pengalaman,
perasaan, keinginan dan anggapan seseorang.
Pengamatan terhadap objek/hasil
karya seni merupakan pengamatan terhadap suatu objek yang terdiri atas
totalitas yang penuh arti.
2)
Aktivitas
fisiologis, Tindakan nyata untuk melakukan sesuatu
3)
Aktivitas
psikologis, Terjadinya persepsi sampai dengan evaluasi kemudian timbul
interpretasi imajinatif dan dorongan berbuat kreatif
4)
Aktivitas
penghayatan, Terjadinya sebuah perenungan terhadap sebuah objek
5)
Aktivitas
penghargaan, Terjadiya sebuah evaluasi terhadap objek. Evaluasi dapat berupa
saran dan kritikan
3.1.4.
Dasar proses penciptaan karya seni, seorang seniman atau kreator seni harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.
Konsep/gagasan
Konsep/Ide datang dapat
digolongkan menjadi 2, yaitu :
a)
Ide
datang lebih awal, Ketika seniman telah memiliki ide tertentu, langkah
selanjutnya baru menentukan media, teknik dan penyelesaian ide
b)
Ide
datang setelah melihat media, Ketika seniman menemukan ide setelah mengamati
media. Bentuk ditemukan dari media yang ada sebagai bentuk frontal (Shape)
2.
Teknik ,adalah
cara yang digunakan dalam membuat karya, hal ini terkait dengan media yang
dihadapi dan dikerjakan
3.
Corak
atau gaya , setiap daerah memiliki bentuk yang berbeda dari ragam hias dan
teknik penyelesaian karya
4.
Keunikan
atau ciri khusus, yang dimiliki antar daerah dan bangsa berbeda-beda
3.2.
Dasar seni rupa
Seni rupa modern terbagi atas dua kelompok
besar yaitu seni murni dan seni terapan. Seni terapan terdiri dari desain dan kriya. Desain dan
Kriya bertujuan untuk mengisi kebutuhan masyarakat akan bidang estetis terapan.
Perkembangan keilmuan seni rupa dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami
perluasan ke arah wahana besar yang kita kenal sebagai budaya rupa (visual
culture). Lingkup sesungguhnya tidak hanya cabang-cabang seni rupa yang kita
kenal saja, seperti lukis, patung, keramik, grafis dan kriya, tapi juga
meliputi kegiatan luas dunia desain dan kriya (kerajinan), multimedia,
fotografi. Bahkan muncul pula teori dan ilmu sejarah seni rupa, semantika
produk, semiotika visual, kritik seni, metodelogi desain, manajemen desain,
sosiologi desain, dan seterusnya.
Dalam
kehidupan seni rupa modern, dari dua kelompok besar seni murni dan seni
terapan; terdapat pembagian tiga jenis seni rupa yang telah lazim, yaitu
seni murni, desain, dan kriya.
Seni
rupa
merupa satu cabang yang menghasilkan karya seni dengan media yang mampu dilihat
dan dirasakan oleh panca indra.
Seni rupa terbagi dikelompokkan menurut wujud, massa dan fungsinya
yaitu:
3.2.1.
Seni rupa berdasarkan fungsinya, terbagi
menjadi dua jenis:
1) Seni rupa murni –
merupakan karya seni yang diciptakan tidak memiliki tujuan tertentu, dihasilkan
dari ide senimannya dan mengutamakan keindahan
2) Seni Rupa Terapan
– merupakan karya seni yang bertujuan praktis dan sesuai dengan kebutuhan
sehari-hari masyarakat, seperti senjata, keramik, rumah dan lain-lain.
1. Seni
Murni
Seni rupa murni lebih
mengkhususkan diri pada proses penciptaan karya seninya dilandasi oleh tujuan
untuk memenuhi kebutuhan akan kepuasan batin senimannya.Seni murni diciptakan
berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi (lukis, patung,
grafis, keramik ).
Namun dalam hal tertentu, karya
seni rupa murni itu dapat pula diperjual-belikan atau memiliki fungsi sebagai
benda pajangan dalam sebuah ruang.
1.
Seni
lukis salah satu jenis seni murni berwujud dua dimensi pada umumnya dibuat di
atas kain kanvas berpigura dengan bahan cat minyak, cat akrilik, atau bahan
lainnya.
2.
Seni
patung salah satu jenis seni murni berwujud tiga dimensi. Patung dapat dibuat
dari bahan batu alam, atau bahan-bahan industri seperti logam,serat gelas, dan
lain-lain.
3.
Seni
Grafis merupakan seni murni dua dimensi dikerjakan dengan teknik cetak baik
yang bersifat konvensional maupun melalui penggunaan teknologi canggih. Teknik
cetak konvensional antara lain :
-
Cetak Tinggi ( Relief Print ) wood cut print, wood engraving print, lino cut
print, kolase print
-
Cetak Dalam ( Intaglio ) dry point, etsa, mizotint, sugartint
-
sablon ( silk screen )
-
Teknik Cetak
dengan teknologi modern, misalnya offset dan digital print.
4.
Seni
keramik termasuk seni murni tiga dimensi sebagai karya bebas yang tidak terikat
pada bentuk fungsional
1) Desain
Di zaman modern segala benda
dan bangunan yang dibutuhkan manusia, umumnya merupakan karya desain, baik dengan
pendekatan estetis, maupun pendekatan fungsional. Istilah desain mengalami
perluasan makna, yaitu sebagai kegiatan manusia yang berupaya untuk memecahkan
masalah kebutuhan fisik.
Berbeda dengan karya seni
murni, desain merupakan suatu aktivitas yang bertitik tolak dari unsur-unsur
obyektif dalam mengekspresikan gagasan visualnya. Unsur-unsur obyektif suatu
karya desain adalah adanya unsure rekayasa (teknologi), estetika (gaya visual),
prinsip sains (fisika), pasar (kebutuhan masyarakat), produksi (industri),
bahan (sumber daya alam), budaya (Sikap, mentalitas, aturan, gaya hidup), dan
lingkungan (social). Unsur objektif yang menjadi pilar sebuah karya desain
dapat berubah tergantung jenis desain dan pendekatan.
Cabang-cabang desain yang kita kenal antara lain ada di bawah ini :
1)
Desain Produk (Industrial Design), Desain produk adalah cabang seni rupa yang
berupaya untuk memecahkan persoalan kebutuhan masyarakat akan peralatan dan
benda sehari-hari untuk menunjang kegiatannya, seperti : mebel, alat rumah
tangga, alat transportasi, alat tulis, alat makan, alat kedokteran, perhiasan,
pakaian, sepatu, pengatur waktu, alat kebersihan, cindera mata, kerajinan,
mainan anak, bahkan perkakas pertukangan.
2)
Desain Grafis/ Desain Komunikasi Visual, Desain grafis adalah bagian dari seni rupa yang
berupaya untuk memecahkankebutuhan masyarakat akan komunikasi rupa yang
dicetak, seperti poster, brosur, undangan, majalah, surat kabar, logo
perusahan, kemasan, buku, dan bhkan juga cerita bergambar (komik), ilustrasi, dan
krikatur,. Desain grafis kemudian mengalami perkembangan sejalan dengan
kebutuhan masyarakat. Kini cabang seni rupa ini dikenal dengan nama desain
komunikasi visual dengan penambahan cakupannya meliputi multimedia dan
fotografi.
3)
Desain arsitektur, Terdapat dua pandangan yang berbeda terhadap dunia arsitektur.
Yakni, pandangan yang menempatkan arsitektur sebagai bidang keahlian teknik
(keinsinyuran) dan pandangan yang menempatkan arsitektur sebagai bagian dari
seni. Secara umum, desain asitektur adalah suatu kegiatan yang berupaya untuk
memecahkan akan kebutuhuhan hunian masyarakat yang indah dan nyaman. Seperti
rumah tinggal, perkantoran, sarana relaksasi, stadion olah raga, rumah sakit,
tempat ibadah, bangunan umum, hingga bangunan industri.
4)
Desain interior,
adalah suatu cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan kebutuhan akan ruang yang nyaman dan indah dalam sebuah
hunian, seperti ruang hotel, rumah tinggal, bank, museum, restoran,
kantor, pusat hiburan, rumah sakit, sekolah, bahkan ruang dapur dan kafe.
Banyak yang berpandangan bahwa desain interior merupakan bagian dari arsitektur
dan menjadi kesatuan yang utuh dengan desain tata ruang secara keseluruhan.
Namun, pandangan ini berubah ketika profesi desain interior berkembang menjadi
ilmu untuk merancang ruang dalam dengan pendekatan-pendekatan
keprofesionalan.
Dunia
desain berkembang sejalan dengan kemajuan kebudayaan manusia. Masyarakat juga
mengenal desain multimedia. Cabang desain ini berkembang sejalan dengan
tumbuhnya teknologi komputer dan dunia pertelevisian.
2) Kriya
Perkembangan dalam dunia seni
rupa, adalah munculnya kriya sebagai bagian tersendiri yang terpisah dari seni
rupa murni. Jika sebelumnya kita mengenal istilah seni kriya sebagai bagian
dari seni murni, kita mengenal istilah kriya atau ada pula yang menyebutnya
kriya seni. Kriya merupakan peng-Indonesiaan dari istilah Inggris Craft, yaitu
kemahiran membuat produk yang bernilai artistik dengan keterampilan tangan,
produk yang dihasilkan umumnya eksklusif dan dibuat tunggal, baik atas pesanan
ataupun kegiatan kreatif individual. Ciri karya kriya adalah produk yang
memiliki nilai keadiluhungan baik dalam segi estetik maupun guna. Sedangkan
karya kriya yang kemudian dibuat misal umumnya dikenal sebagai barang kerajinan
2.
Seni rupa terapan
adalah karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari karena mengandung nilai fungsi tertentu di samping nilai seni yang
dimilikinya. Seni rupa terapan biasanya tidak dijadikan pajangan atau hiasan
rumah. Tetapi lebih dijadikan untuk alat-alat untuk membantuk memenuhi
kebutuhan hidup.
Contoh
karya seni rupa terapan antara lain rumah adat, batik yang dijadikan pakaian,
meja, kursi, senjata tradisional, alat transportasi tradisional, dll.
Seni rupa terapan adalah karya seni yang tidak hanya
bisa di pandang keindahannya, namun juga dapat di pergunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Karya seni rupa terapan yaitu karya seni rupa yang dirancang
untuk tujuan fungsional, yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
psikologis (kejiwaan). Bentuknya berupa benda-benda pakai atau benda guna untuk
kebutuhan manusia.
Pengertian seni rupa terapan berbeda dengan pengertian
seni rupa murni.
Perbedaan seni rupa terapan dengan seni rupa murni adalah dari fungsinya. Seni
rupa terapan dapat difungsikan sebagai alat kebutuhan sehari-hari sedangkan
seni rupa murni hanya digunakan sebagai hiasan atau pajangan saja.
‘Seni rupa terapan’ terdiri dari 3 kata: seni, rupa,
dan terapan. Pengertian seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit untuk
dinilai karena masing-masing individu memiliki pandangan seninya masing-masing.
Sementara pengertian seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni
dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan atau seni
yang memiliki bentuk. Pengertian terapan adalah ‘digunakan’. Jadi, pengertian
seni rupa terapan secara harfiah adalah suatu benda seni yang berwujud dan juga
digunakan.
2. Sejarah Seni Rupa Terapan
Seni rupa terapan khususnya di Indonesia telah
berkembang sejak jaman prasejarah. Dimana saat nenek moyang bangsa Indonesia
mulai menggunakan kapak batu dan tulang untuk berburu. Kemudian perkembangan
seni rupa terapan semakin pesat seiring dengan ditemukannya teknik peleburan
logam untuk membuat berbagai senjata dan perhiasan. Mereka juga telah memulai
menghias senjatanya supaya terlihat lebih indah. Selain senjata dan perhiasan,
peralatan yang juga dibuat dengan teknik peleburan logam adalah nekara, moko,
bejana, dll.
3. Makna Karya Seni Rupa Terapan
Karya seni rupa terapan disebut juga karya seni rupa
aplikatif, yaitu karya seni rupa yang telah diterapkan atau diaplikasikan pada
bentuk-bentuk fungsional. Meliputi apa saja bentuk-bentuk fungsional itu?
Segala bentuk yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
disebut bentuk fungsional. Wujudnya dapat berupa perhiasan, pakaian, perabot
rumah tangga, perlengkapan makan, perlengkapan pertunjukan, atau perlengkapan
ibadah.
4. Jenis-Jenis Seni Rupa Terapan
Jenis seni rupa terapan banyak ragamnya, diantaranya
sebagai berikut :
1.
Seni bangunan atau arsitektur berupa banguna tanah,
tempat tinggal, kantor, tempat ibadah, dan lain-lain.
2.
Seni dekorasi. Yaitu seni rupa yang sering digunakan dala
menghias sebuah ruangan.
3.
Seni ilustrasi yaitu gambar atau foto yang digunakan untuk
menjelaskan suatu naskah/teks, sebagai contohnya gambar pada buku bacaan untuk
mata pelajaran siswa SD. Fungsi dari gambar tersebut sebagai penjelas dari
bacaan sehingga isi bacaan mudah dipahami oleh pembaca. Ilustrasi bisa terdapat
di mana-mana, seperti pada buku pelajaran, cerpen dan iklan.
4.
Seni kriya terapan. Yaitu karya seni kerajinan yang berfungsi
untuk kepentingan praktis.
5.
Seni grafis terapan/desain komunikasi visual yaitu karya seni
rupa yang berfungsi sebagai media komunikasi.
5. Pembagian Karya Seni Rupa Terapan
Supaya lebih mudah memahami dan mengerti tentang seni
rupa terapan, maka seni rupa terapan dibagi dalam beberapa kategori seperti
kategori menurut fungsinya, wujudnya serta jenis- jenis bentuknya.
5.1. Pembagian Seni rupa Terapan Berdasarkan
Fungsi
1.
Pemenuhan kebutuhan yang bersifat praktis (kegunaan), yaitu karya yang fungsi
pokoknya sebagai benda pakai, selain juga memiliki nilai hias. Misalnya,
perabotan rumah tangga, seperti meja dan kursi, lemari, dan tekstil.
2.
Pemenuhan kebutuhan yang bersifat estetis (keindahan), yaitu fungsi yang semata-mata
sebagai benda hias. Misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk
hiasan dinding dan benda-banda kerajinan untuk penghias ruangan, seperti
topeng, patung, dan vas bunga.
5.2. Pembagian Seni rupa
Terapan Berdasarkan Wujudnya, Berdasarkan wujud fisiknya, karya seni rupa terapan
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1.
Karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra) Karya seni rupa terapan dua dimensi,
yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa
dilihat dari satu arah. Misalnya, wayang kulit, tenun, dan batik.
2.
Karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra) Karya seni rupa terapan tiga
dimensi, yaitu karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki
volume (ruang). Misalnya, rumah adat, senjata tradisional seperti rencong dan
pedang, serta patung.
5.3. Pembagian Senirupa
Terapan berdasarkan Bentuknya, Karya seni rupa terapan yang terdapat di Indonesia
sangat beragam dengan aneka jenis, bentuk, fungsi, dan teknik pembuatannya.
Bentuk karya seni rupa terapan tersebut disini kami membaginya dalam empat
kategori:
1.
Rumah adat
2.
Senjata Tradisional
3.
Transportasi Tradisional
4.
Seni Kriya
6. Contoh Seni Rupa
Terapan, Di
bawah ini beberapa contoh karya seni rupa terapan daerah Indonesia:
6.1. Arsitektur, Candi borobudur merupakan
salah satu karya seni rupa terapan Jawa Tengah yang luar biasa,
masih banyak karya seni arsitektur yang lain yang ada di Indonesia seperti
rumah adat dan pada tempat ibadah. Karya seni rupa Arsitektur di
Indonesia begitu beragam dan banyak jenisnya, mulai dari masa lampau sampai
modern, mungkin kita dapat membedakan arsitektur masa lampau, modern, maupun
tradisional.
6.2. Poster, Poster atau plakat adalah
karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas
kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau
permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin.
Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat. Poster
bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, dan dekorasi. Selain itu
bisa pula berupa salinan karya seni terkenal.
6.3. Keramik, Keramik pada awalnya
berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk
dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedia
tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi
untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah,
genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal
dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan
logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).
6.4. Baju / Pakaian, Busana adat Jawa biasa
disebut sebagai busana kejawen yang mempunyai perlambang atau
perumpamaan terutama bagi orang Jawa yang biasa mengenakannya. Busana kejawen
penuh dengan piwulang sinandhi, kaya akan ajaran tersirat yang terkait dengan
filosofi Jawa.
Ajaran dalam busana kejawen ini merupakan
ajaran untuk melakukan segala sesuatu di dunia ini secara harmoni, yang
berkaitan dengan aktivitasnya sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan sesama
manusia, dengan diri sendiri, maupun dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sementara busana adat Bali menggunakan kamen,
kebaya, udeng, sarung, dll. Busana adat Bali digunakan ketika ada upacara adat,
ada proses persembahyangan, Purnama, Tilem, dan di beberapa acara resmi di
Bali.
Ciri khas pakaian adat Nusantara adalah
menggunakan batik. Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian dengan
pewarnaan yang menggunakan malam. Batik juga merupakan salah satu warisan
UNESCO.
7.
Daerah-Daerah Pengrajin Seni Rupa Terapan di Indonesia
Pada hakikatnya seni rupa terbagi menjadi dua, yaitu
seni rupa murni dan seni rupa terapan. Karya seni rupa murni adalah karya seni
rupa yang diciptakan untuk memenuhi kepuasan batin senimannya dan tidak
memiliki tujuan praktis. Karya seni rupa terapan adalah karya seni rupa
yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia. Namun dengan keanekaragaman
suku dan budayanya banyak melahirkan bermacam-macam carak karya yang berupa
seni murni ataupun seni pakai. Adapun daerah-daerah di wilayah Nusantara yang
menghasilkan karya seni rupa terapan, antara lain :
1.
Batik terdapat di daerah perajin Solo, Yogya,
Pekalongan, Madura.
2.
Keramik terdapatdi daerah perajin Kasongan,
Yogyakarta.
3.
Anyaman terdapat di daerah perajin hampir di seluruh
Nusantara.
4.
Tenun ikat terdapat di daerah perajin Sumba, Sumbawa,
Flores, Jepara
5.
Ukir kayu terdapat di daerah perajin Jepara, Bali,
Asmat (Papua)
6.
Perak terdapat di daerah perajin Kota Gede,
Yogyakarta.
7.
Kuningan terdapat di daerah perajin Juwana, Jawa
Tengah.
8.
Ukir batu terdapat di daerah perajin Muntilan,
Magelang, dan Bali.
9.
Kulit terdapat di daerah perajin Cibaduyut, Tunggulangin,
Surabaya.
3.2.2.
Bentuk/ Wujud SENI
RUPA (2 DIMENSI dan 3 DIMENSI)
1. Seni rupa
berdasarkan wujud, terbagi menjadi dua jenis:
1) Seni Rupa dua dimensi – merupakan karya
seni yang memiliki dua ukuran, yaitu panjang dan lebar. Seni rupa dua dimensi
hanya mampu dinikmati dari arah depan.
2) Seni Rupa tiga dimensi -merupakan
karya seni yang memiliki tiga ukuran, yaitu panjang, lebar dan tinggi/volume.
Berbeda dengan seni rupa dua dimensi, seni rupa tiga dimensi mampu diminati
dari berbagai arah.
Seni rupa : cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang
bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Karya seni rupa dapat dibagi
menjadi dua, yaitu :
·
Karya
Seni Rupa 2 Dimensi
Karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang
dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja.
Contohnya, seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi,
relief dan sebagainya.
·
Karya
Seni Rupa 3 Dimensi
Karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar
dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang.
Perbedaan 2 dimensi dan 3 dimensi
2 Dimensi :
a. Tampilan hanya dapat dilihat dari arah
depan dan belakang atau flat.
b. Hanya memiliki koordinat X,Y
c. Hanya memiliki panjang dan lebar.
d. Frame layar terbatas
e. Tidak menggunakan efek cahaya.
f.
Pewarnaan hanya menggunakan dasar warna.
3 Dimensi :
a. Tampilan dapat dilihat dari berbagai arah,
kiri-kanan-depan-belakang-atas-bawah.
b. Memiliki koordinat X,Y,Z
c. Memiliki panjang, lebar, dan tinggi.
d. Frame layar lebih luas.
e. Banyak menggunakan efek cahaya.
f.
Pewarnaan
dengan warna-warna yang lebih kompleks, dan gradasi-gradasi warna lebih rumit.
Contoh-contoh seni rupa 2
dimensi dapat ditemukan pada
lukisan, foto, poster, banner, desain produk, karikatuur, kaligrafi, mozaik,
logo dan sebagainya.
1. Lukisan
– adalah hasil karya seni rupa 2 dimensi yang banyak ditemui,
lukisan memiliki bermacam aliran seperti naturalisme, abstraksionisme,
dudaisme, impersionalisme dan sebagainya.
2. Fotografi
– adalah karya seni yang semakin berkembang seiring dengan kemajuan
teknologi kamera. Seni ini menghasilkan karya berupa foto.
3. Poster
– merupakan kemajuan teknologi komputerisasi dari seni rupa terapan. Seni
desaign grafis sering diartikan sebagai representasi dari seni modern.
4. Banner –
merupakan hasil karya digital menggunakan seni design grafis dengan teknik
printing. Banner juga memiliki nilai estesis dan praktis.
5. Desain
Produk – merupakan karya seni yang menggunakan ide dan inspirasi secara visual
terhadap sebuah produk.
6. Logo –
merupakan sebuah identitas sebuah perusahaan, e-commerce atau korporasi yang
paling mudah diingat. pembuatan loga juga memadukan jiwa seni yang tinggi dan
nalar filosofi yang dibuat dari sistem komputerisasi digital.
7. Kaligrafi –
merupakan rangkaian huruf yang mempunya makna dan bersusun sehingga menyerupai
suatu wujud tertentu. Kaligrafi merupakan peninggalan sejarah islam, sehingga
sering kita temui di masjid-masjid.
8. Mozaik –
merupakan karya seni yang dibuat dari susunan remah-remah benda kecil dengan
suatu pola tertentu, yang bentuknya akan menyerupai suatu benda. Remah benda
kecil ini biasa berupa limbah seperti kulit telur, serpihan kaca, kayu dan
keramik.
9. Batik
– merupakan warisan nenek moyang indonesia yang diakui oleh Unesco.
Batik dibuat dengan teknik canting dan printing dan biasa digunakan sebagai
pakaian adat.
10. Karikatur
– adalah lukisan yang dibuat dengan suatu pola kegantilan. Objek sasarannya
adalah mahluk hidup, selain itu kini karikatur mengalami kemajuan dan bisa
dibuat dengan digital
Contoh-contoh seni rupa
3 dimensi dapat
ditemukan pada kriya, patung, dan keramik
1. Kriya
– merupakan seni yang proses pembuatannya pada keterampilan tangan dan mengolah
bahan agar mempunyai niali guna dan nilai estestis. Biasanya kriya berbentuk
karya dari batu, tanah, logam, kain dan kayu.
2. Patung
– adalah karya seni rupa 3 dimensi yang banyak kita jumpai sejak jaman nenek
moyang Indonesia. Patung biasanya menggunakan teknik memahat dari batu, kayu
atau benda keras lainnya yang dipahat hingga menyerupai manusai, binatang atau
bentuk mahluk hidup lainnya.
3. Keramik
– adalah sebuah karya seni antara seni tradisional ataupun kontemporer. Keramik
biasa digunakan untuk perabotan rumah tangga seperti va bunga, guci dan
sebagainya.
3.2.3.
Seni rupa berdasarkan massanya, terbagi menjadi tiga jenis:
1) Seni rupa
tradisional
Merupakan karya seni rupa yang; 1.dihasilkan dari pola, aturan
atau pakem tertentu. Seni rupa tradisonal; 2. bersifat statis, tidak
berubah karena aspek-aspek dalam berkaryanya turun temurun dari generasi ke
generasi yang menyebabkan corak-corak dari karya seni ini tidak mengalami
perubahan.
2) Seni rupa
modern
Merupakan karya seni rupa yang; 1. dihasilnya dari kreativitas dan
inovasi dari ide-ide yang belum pernah ada. Seni rupa modern terkenal dengan
unsur pembaharuannya dan mengutamakan aspek kreativitas. Seni rupa ini; 2.
sifatnya individualis, coraknya bisa mengalamai perubahahan sesuai dengan
keinginan individu itu sendiri. contohnya adalah lukisan.
3) Seni rupa
kontemporer
Merupakan karya seni yang munculnya tergantung oleh waktu
diciptakannya karya seni tersebut. Oleh karena itu seni rupa kontemporer
sifatnya kekinian sebab selalu diangkat dari situasi dan kondisi seniman.
3.2.4. Teknik seni rupa (14 poin)
1. Teknik Plakat
Teknik plakat adalah salah satu teknik membuat seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi dengan menggunakan cat poster, cat akrelik, cat minyak. Teknik ini memanfaatkan bahan-bahan tersebut untuk membuat goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna yang pekat dan padat.
2. Teknik Transparan
teknik Transparan adalah suatu teknik yang digunakan untuk membuat seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi dengan menggunakan cat air. Cat air tersebut digunakan untuk membuat sebuah karya seni rupa, baik 2 dimensi maupun 3 dimensi dengan sapuan warna yang tipis, sehingga hasilnya terlihat transparan.
3. Teknik Kolase
Teknik kolase adalah salah satu teknik membuat seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi dengan cara memotong kertas dan ditempel di media, sehingga terbentuk lukisan yang abstrak.
4. Teknik 3 M (Melipat, Menggunting, Merekat)
Teknik
Melipat, Menggunting, Merekat yang disingkat teknik 3 M ini merupakan suatu
proses membuat kayra 3 dimensi dengan memanipulasi kertas.
5. Teknik Aplikasi
Teknik
aplikasi adalah sebuah teknik jahit menjahit guntingan kain yang dibentuk seperti
bunga, bintang, dan sebagainya pada kain guna sebagai hiasan.
6. Teknik Mozaik
Teknik
mozaik adalah teknik yang digunakan untuk membuat seni rupa dengan cara
menempel benda 3 dimensi yang disusun sesuai yang diinginkan, sehingga
membentuk sebuah lukisan.
7. Teknik Menganyam
Teknik menganyam adalah teknik yang digunakan untuk menghasilkan karya anyaman. Teknik ini dilakukan dengan cara mengangkat dan menyilang bahan shingga membentuk menjadi karya anyaman.
8. Teknik Merakit
Teknik merakit adalah teknik yang digunakan untuk membuat karya seni rupa dengan cara menyambung-nyambung bahan. Bahan-bahan tersebut disambung dengan cara dipatri, las, sekrup, atau dengan cara lainnya.
9. Teknik Makrame
Teknik Makrame adalah sebuah teknik yang digunakan untuk menghasilkan segala bentuk rumbai dan jumbai dengan cara membuat berbagai simpul pada rantai benang.
10. Teknik Menuang (Cor)
Teknik menuang adalah teknik yang biasanya digunakan untuk membangun rumah tingkat (cor). Teknik ini digunakan dengan cara meletakkan benda cair yang nantinya bisa mengering dan padat ke tempat cetakan. Setelah benda cair mengeras, cetakan diambil. Bahan yang digunakan biasanya semen, gift, plastik, logam, dan karet.
11. Teknik Butsir
Teknik butsir adalah teknik yang digunakan untuk menghasilkan karya seni rupa yang terbuat dari bahan-bahan yang lunak, elastis, lentur, seperti tanah liat dan plastisi. Alat yang digunakan untuk membuat karya seni dengan teknik butsir ini cukup dengan tangan, kayu, atau kawat.
12. Teknik Pahat
Teknik pahat ini biasa digunakanuntuk membuat berbagai jenis patung dengan menggunakan bahan seperti kayu, batu, gift, tanah liat kering, dan sebagainya. Alat yang digunakan untuk memahat adalah ukir, tatah, dan martil. Biasanya, kita bisa menemukan karya seni yang menggunakan teknik pahat ini di Pulau Dewata, Bali.
13. Teknik Menjahit
Teknik ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Karena hasilnya setiap hari kita kenakan, seperti celana, baju, dan sebagainya. Pengertian teknik menjahit adalah suatu teknik yang digunakan dengan cata melekatkan dengan jarum dan benang.
14. Teknik Membangun
Teknik membangun adalah teknik yang digunakan untuk membuat karya seni rupa dengan cara menyusun berbagai komponen dengan tujuan dijadikan benda 3 dimensi.
3.2.5. Aliran seni rupa
16 Macam-macam Aliran Seni Rupa dan Tokohnya –
Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi di awal abad ke-19, banyak ditemukannya
bermacam-macam produk zat warna dan berbagai alat-alat yang telah menyebabkan
berkembangnya kreativitas para seniman. Beberapa tokoh seniman di Indonesia
yang sangat terkenal, antara lain: Afandi Amrih Yahya, Basuki Abdulah, Raden
Saleh, Edi Sunaryo, P. Nyoman Togog, G. Sidharta, Kartika Rasjoyo, dan
lain-lain.
Proses pembuatan seni murni yang tidak memperhitungkan berbagai fungsinya, tetapi pengungkapan jiwa sebebas-bebasnya (sepuas-puasnya). Sehingga berkembang aliran-aliran seni, yaitu Naturalisme, Surealisme, Impresionisme, Kubisme, Realisme, Eksperesionisme, Dekoratif sampai dengan Abstrak.
Proses pembuatan seni murni yang tidak memperhitungkan berbagai fungsinya, tetapi pengungkapan jiwa sebebas-bebasnya (sepuas-puasnya). Sehingga berkembang aliran-aliran seni, yaitu Naturalisme, Surealisme, Impresionisme, Kubisme, Realisme, Eksperesionisme, Dekoratif sampai dengan Abstrak.
1)
Aliran
Naturalisme
Sebagaimana namanya, yaitu natural. Aliran naturalisme adalah aliran yang melukiskan sesuatu yang nyata dan alami seperti tampak pada aslinya. Ciri-ciri lukisan naturalisme antara lain:
Sebagaimana namanya, yaitu natural. Aliran naturalisme adalah aliran yang melukiskan sesuatu yang nyata dan alami seperti tampak pada aslinya. Ciri-ciri lukisan naturalisme antara lain:
§ Lukisan meniru alam dengan sedikit perubahan
§ Mengutamakan bentuk dan kesamaan objek
§ Warna, proporsi, dan bentuk sesuai dengan
aslinya.
Sekumpulan pelukis aliran
naturalis di Indonesia diawali adanya kelompok Moi Indie, antara
lain Locatelli, Rudolf Bonnet, Abdullah Soerjo Soebroto, Basoeki
Abdullah, Wakidi, Le Mayeur, dan R.M. Pirngadie. Di Indonesia
yang menganut corak ini adalah Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki
Abdullah, Gambir Anom, dan Trubus.
2)
Aliran
Realisme
Aliran seni rupa yang kedua adalah aliran Realisme. Aliran realisme ialah aliran yang berkonsep mengemukakan kenyataan atau sesuatu yang konkret dan bersifat objektif. Di mana segalanya digambarkan seperti apa yang tampak, tidak kurang dan tidak lebih.
Aliran ini muncul sebagai suatu protes terhadap adanya aliran yang melebihi kenyataan. Aliran ini sering menampilkan figur-figur dari rakyat biasa. Tidak jauh berbeda dengan aliran naturalisme, yaitu sama-sama menggambarkan objeknya sesuai keadaan yang apa adanya tanpa dibuat-buat, namun perbedaan dengan aliran realis adalah seniman realisme mengambil objek dari kehidupan sehari-hari mereka yang benar-benar real (asli) dan tanpa ilusi.
Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan sebuah kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek tertentu. Tokoh-tokoh realisme ialah: Gustove Corbert, Fransisco de Goya, dan Honore Daumier.
Aliran seni rupa yang kedua adalah aliran Realisme. Aliran realisme ialah aliran yang berkonsep mengemukakan kenyataan atau sesuatu yang konkret dan bersifat objektif. Di mana segalanya digambarkan seperti apa yang tampak, tidak kurang dan tidak lebih.
Aliran ini muncul sebagai suatu protes terhadap adanya aliran yang melebihi kenyataan. Aliran ini sering menampilkan figur-figur dari rakyat biasa. Tidak jauh berbeda dengan aliran naturalisme, yaitu sama-sama menggambarkan objeknya sesuai keadaan yang apa adanya tanpa dibuat-buat, namun perbedaan dengan aliran realis adalah seniman realisme mengambil objek dari kehidupan sehari-hari mereka yang benar-benar real (asli) dan tanpa ilusi.
Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan sebuah kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek tertentu. Tokoh-tokoh realisme ialah: Gustove Corbert, Fransisco de Goya, dan Honore Daumier.
3)
Aliran Romantisme
Aliran Romantisme, yaitu ciri lukisan yang menggambarkan adegan dramatis serta kaya akan perpaduan warna dan kontras. Ciri-ciri lukisan dengna aliran romantisme adalah:
Aliran Romantisme, yaitu ciri lukisan yang menggambarkan adegan dramatis serta kaya akan perpaduan warna dan kontras. Ciri-ciri lukisan dengna aliran romantisme adalah:
§ Lebih banyak menampilkan tema-tema kehidupan
dunia misteri, cerita romantis, penuh khayal, dan perasaan, petualangan, atau
tentang kejadian-kejadian pada masa kuno atau tentang negeri-negeri Timur yang
fantastis.
§ Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni
lukis modern Indonesia.
§ Lukisan dengan aliran romantisme berusaha
membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya.
§ Melukiskan objek yang menyangkut perilaku
kehidupan.
§ Aliran romantisme ditandai oleh kontras cahaya
yang tegas, kaya dengan warna, dan komposisi yang sangat hidup.
§ Aliran romantisme senantiasa memilah dan memilih
kejadian-kejadian dahsyat sebagai tema aliran ini lebih menekankan pada bagian
emosional dan tingkah laku dan sifat manusia daripada sifat yang rasional,
lebih mengutamakan kepercayaan dan intuisi, bukan kecerdasan.
§ Tentang perjuangan, tragedi, cinta kasih.
Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang
lukisannya.
Tokoh aliran ini di Indonesia
dipelopori oleh Raden Saleh.
4)
Aliran
Impresionisme
Adalah suatu aliran seni lukis modern yang pertama kali. Impresionisme merombak teknik melukis tradisional kuas tidak lagi disapukan tetapi dicocok-cocokkan, sehingga membentuk bintik-bintik warna. Untuk mencapai efek lukisan digunakan serangkaian warna-warna primer yang dijajarkan sehingga memperoleh kesan warna campuran.
Adalah suatu aliran seni lukis modern yang pertama kali. Impresionisme merombak teknik melukis tradisional kuas tidak lagi disapukan tetapi dicocok-cocokkan, sehingga membentuk bintik-bintik warna. Untuk mencapai efek lukisan digunakan serangkaian warna-warna primer yang dijajarkan sehingga memperoleh kesan warna campuran.
Ciri-ciri lukisan impresionisme
antara lain:
§ Mengutamakan kesan yang dihasilkan dari sudut
pandang seniman
§ Warna yang dilukiskan sebagai kilasan sinar yang
cemerlang
§ Objeknya berasal dari alam sekitar dan dalam
kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia penganut aliran
ini yaitu Kusnadi, Solichin, dan Afandi.
5)
Aliran
Ekspresionisme
Aliran ekspresionisme, yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya cenderung ke arah yang menyimpang dari wujud aslinya. Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin seseorang secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin, Imajinasi, dan perasaan.
Obyek-obyek di lukisan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia. Lukisan ini merupakan hasil ungkapan sebuah perasaan pelukisnya yang dibuat secara spontan. Ekspresionisme berpangkal pada perasaan subyektif. Kekuatan emosional pelukis dinyatakan dengan distorsi garis, bentuk, dan warna.
Aliran ekspresionisme banyak muncul di Jerman pada abad XX. Bapak ekspresionisme adalah Van Gogh. Tokohnya paling terkenal di Indonesia ialah Affandi, serta pelukis ekspresionisme yang lain seperti Rusli, dan Srihadi Sudarsono juga termasuk Zaini dan Popo Iskandar.
Aliran ekspresionisme, yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya cenderung ke arah yang menyimpang dari wujud aslinya. Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin seseorang secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin, Imajinasi, dan perasaan.
Obyek-obyek di lukisan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia. Lukisan ini merupakan hasil ungkapan sebuah perasaan pelukisnya yang dibuat secara spontan. Ekspresionisme berpangkal pada perasaan subyektif. Kekuatan emosional pelukis dinyatakan dengan distorsi garis, bentuk, dan warna.
Aliran ekspresionisme banyak muncul di Jerman pada abad XX. Bapak ekspresionisme adalah Van Gogh. Tokohnya paling terkenal di Indonesia ialah Affandi, serta pelukis ekspresionisme yang lain seperti Rusli, dan Srihadi Sudarsono juga termasuk Zaini dan Popo Iskandar.
6)
Aliran
Abstrak
Aliran abstrak, yaitu ciri lukisan hasil ungkapan batin pelukisnya dengan bentuk penggambaran objek yang tidak dikenali lagi (hanya pelukisnya yang tahu). Abstrak sendiri adalah salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan obyek dalam dunia asli, para senimannya hanya menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Hasilnya berupa komposisi garis, bidang, warna, dan unsur-unsur lainnya.
Tokoh aliran Abstrak di Indonesia adalah: Nashar, Fajar Sidik, Ahmad Sadali, Amri Yahya, Handrio, Hans Hartung, Zaini, dan A. D. Pirous.
Aliran abstrak, yaitu ciri lukisan hasil ungkapan batin pelukisnya dengan bentuk penggambaran objek yang tidak dikenali lagi (hanya pelukisnya yang tahu). Abstrak sendiri adalah salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan obyek dalam dunia asli, para senimannya hanya menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Hasilnya berupa komposisi garis, bidang, warna, dan unsur-unsur lainnya.
Tokoh aliran Abstrak di Indonesia adalah: Nashar, Fajar Sidik, Ahmad Sadali, Amri Yahya, Handrio, Hans Hartung, Zaini, dan A. D. Pirous.
7) Aliran Klasikisme
Aliran klasikisme yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya dibuat sedemikian rupa (dengan penggayaan) sehingga terkesan indah dan elok. Tokoh aliran ini adalah Kartono Yudhokusumo dan Amri Yahya.9. Aliran Pop Art
Aliran pop Art mula-mula
berkembang di Amerika pada tahun 1956, nama aslinya adalah Popular Images. Seni
ini muncul karena kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan
keadaan sekeliling yang telah lama kita lupakan. Dalam mengambil obyek tidak
memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek. Bahkan bisa saja mereka
mengambil sepasang sandal disandarkan diatas rongsokan meja kemudian diatur
sedemikian rupa dan akhirnya dipamerkan.Aliran klasikisme yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya dibuat sedemikian rupa (dengan penggayaan) sehingga terkesan indah dan elok. Tokoh aliran ini adalah Kartono Yudhokusumo dan Amri Yahya.9. Aliran Pop Art
Kesan umum dari karya-karya Pop art menampilkan suasana sindiran, karikatur, humor dan apa adanya. Di Indonesia yang menganut aliran ini adalah seniman-seniman yang memproklamirkan diri: Kaum Seni Rupa Baru Indonesia.
8. Aliran Pointilisme
Aliran pointilisme, yaitu ciri lukisan yang dibentuk dari kumpulan titik warna,
dan jika dilihat dari jarak tertentu membentuk lukisan yang realistik,
ekspresif, dan artistik. Pelukis aliran ini ialah Rijaman dan Keo Budi
Harijanto.
9. Aliran Pop Art
Aliran pop
Art mula-mula berkembang di Amerika pada tahun 1956, nama aslinya adalah
Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan
mengingatkan kita akan keadaan sekeliling yang telah lama kita lupakan. Dalam
mengambil obyek tidak memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek.
Bahkan bisa saja mereka mengambil sepasang sandal disandarkan diatas rongsokan
meja kemudian diatur sedemikian rupa dan akhirnya dipamerkan.Kesan umum dari karya-karya Pop art menampilkan suasana sindiran, karikatur, humor dan apa adanya. Di Indonesia yang menganut aliran ini adalah seniman-seniman yang memproklamirkan diri: Kaum Seni Rupa Baru Indonesia
10. Aliran Optical Art
Aliran seni
rupa Optical Art disebut juga Retinal Art yaitu corak seni lukis yang
penggambarannya merupakan susunan geometris dengan pengulangan yang teratur
rapi, bisa seperti papan catur. Karya ini menarik perhatian karena warnanya
yang cemerlang dan seakan mengecohkan mata dengan ilusi ruang.Tokoh corak ini salah satunya adalah AT Sitompul.
11. Aliran Trick Art
Aliran Trick Art merupakan seni lukis dua dimensi dengan menggunakan ilusi visual sehingga terlihat seperti nyata (tiga dimensi). Lukisan sejenis ini pertama dibuat pada 1984 oleh senima Jepang. Kazumane kenju dengan lukisan mural dinding. Lukisan itu akhirnya dapat dinikmati masyarakat luas dan pada 1991 di Museum Trick Art yang berdiri untuk pertama kalinya di dunia.
Pameran Trick Art sendiri di Indonesia pernah diselenggarakan di Grand Indonesia, West Mall lantai 5, yang berlangsung dari 2 Desember 2012 hingga 3 Februari 2013 baru-baru ini.
Aliran Trick Art merupakan seni lukis dua dimensi dengan menggunakan ilusi visual sehingga terlihat seperti nyata (tiga dimensi). Lukisan sejenis ini pertama dibuat pada 1984 oleh senima Jepang. Kazumane kenju dengan lukisan mural dinding. Lukisan itu akhirnya dapat dinikmati masyarakat luas dan pada 1991 di Museum Trick Art yang berdiri untuk pertama kalinya di dunia.
Pameran Trick Art sendiri di Indonesia pernah diselenggarakan di Grand Indonesia, West Mall lantai 5, yang berlangsung dari 2 Desember 2012 hingga 3 Februari 2013 baru-baru ini.
12. Aliran Surealisme
Aliran surealisme ialah aliran seni lukis yang menggambarkan sesuatu dari alam mimpi atau alam khayal (imajinasi). Di mana angan-angan dan alam khayal sangat mempengaruhi bentuk lukisan aliran ini. Pelopor Surealisme adalah Joan Miro, Salvador Dali dan Andre Masson. Di Indonesia adalah Sudibio, Sudiardjo, dan Amang Rahman.
Aliran ini cenderung melukiskan hal-hal yang khayal, intuitif atau seperti alam mimpi, sehingga bentuk yang diciptakan tampak aneh. Ciri-ciri lukisan surealisme antara lain;
Aliran surealisme ialah aliran seni lukis yang menggambarkan sesuatu dari alam mimpi atau alam khayal (imajinasi). Di mana angan-angan dan alam khayal sangat mempengaruhi bentuk lukisan aliran ini. Pelopor Surealisme adalah Joan Miro, Salvador Dali dan Andre Masson. Di Indonesia adalah Sudibio, Sudiardjo, dan Amang Rahman.
Aliran ini cenderung melukiskan hal-hal yang khayal, intuitif atau seperti alam mimpi, sehingga bentuk yang diciptakan tampak aneh. Ciri-ciri lukisan surealisme antara lain;
Tampak banyak unsur fantasi seperti alam mimpi
Banyak mengungkapkan hal-hal yang aneh dan di
luar sadar
Ada kaitannya dengan hal-hal kejiwaan.
13. Aliran Kubisme
Aliran kubisme adalah aliran yang melukiskan sebuah objek lukis ke dalam bentuk geometri (bentuk-bentuk bidang). Pelopor Kubisme adalah Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert, Glazes, Fernand Leger, Robert Dealunay, Francis Picabia, dan Juan Gris.
Aliran ini menangkap bentuk-bentuk objek alam seolah terdiri dari bidang-bidang geometris atau kubus-kubus yang tersusun baik yang berwujud besar atau kecil. Ciri-ciri lukisan kubisme antara lain;
Aliran kubisme adalah aliran yang melukiskan sebuah objek lukis ke dalam bentuk geometri (bentuk-bentuk bidang). Pelopor Kubisme adalah Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert, Glazes, Fernand Leger, Robert Dealunay, Francis Picabia, dan Juan Gris.
Aliran ini menangkap bentuk-bentuk objek alam seolah terdiri dari bidang-bidang geometris atau kubus-kubus yang tersusun baik yang berwujud besar atau kecil. Ciri-ciri lukisan kubisme antara lain;
Memiliki motif persegi-persegi/kubis yang
geometris
Penggambaran alam dengan disederhanakan
sehingga berkesan seperti bidang atau kubus-kubus
Penciptaan bentuk kubis dihasilkan dari
garis-garis atau warna yang bersilangan.
Tokoh pelukis beraliran kubisme antara lain: Pablo Picasso, Paul Cezane (1881-1972).
Tokoh pelukis beraliran kubisme antara lain: Pablo Picasso, Paul Cezane (1881-1972).
14. Aliran Klasik
Sebutan kata klasik mengandung pengertian sifat dari suatu hal, keadaan atau kejadian pada masa lalu yang mengalami puncak kejayaan, keunggulan, kehebatan, atau kemasyhuran namun hingga sekarang sifat-sifat itu masih dirasakan atau diakui. Sifat yang demikian itu disebabkan hal, keadaan, atau kejadian yang memiliki nilai atau mutu yang tinggi dan diakui, menjadi tolak ukur kesempurnaan yang abadi.
Aliran ini berkembang pada awal abad ke-19, dan biasanya mengacu pada kebudayaan Yunani dan Romawi. Ciri-ciri seni lukis klasik antara lain:
Sebutan kata klasik mengandung pengertian sifat dari suatu hal, keadaan atau kejadian pada masa lalu yang mengalami puncak kejayaan, keunggulan, kehebatan, atau kemasyhuran namun hingga sekarang sifat-sifat itu masih dirasakan atau diakui. Sifat yang demikian itu disebabkan hal, keadaan, atau kejadian yang memiliki nilai atau mutu yang tinggi dan diakui, menjadi tolak ukur kesempurnaan yang abadi.
Aliran ini berkembang pada awal abad ke-19, dan biasanya mengacu pada kebudayaan Yunani dan Romawi. Ciri-ciri seni lukis klasik antara lain:
dibuat berlebihan
indah dan molek, dan
statis dan bersih
15. Aliran Dekoratif
Aliran dekoratif adalah seni lukis dengan objek dari berbagai bentuk alam (manusia, bintang, tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain) yang digubah secara berlebihan. Aliran ini berciri keindahan bentuk hiasan dalam lukisan. Aliran ini banyak berkembang di Bali.
Aliran dekoratif adalah seni lukis dengan objek dari berbagai bentuk alam (manusia, bintang, tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain) yang digubah secara berlebihan. Aliran ini berciri keindahan bentuk hiasan dalam lukisan. Aliran ini banyak berkembang di Bali.
16. Kaligrafi
Kaligrafi ialah objek gambar dengan bentuk susunannya dari huruf atau kata yang digabung-gabungkan sehingga membentuk sebuah gambar atau pola tertentu. Di Indonesia kaligrafi pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa Timur, yaitu pada makam Fatimah binti Maimun yang wafat pada 495 H/1028 M dan berkembang pesat tahun 1980-an.
Pameran kaligrafi besar, seperti MTQ, Pameran Wajah Islami, dan Pameran Istiqlal, merupakan penanda kejayaan seni kaligrafi Islam ketika itu. Para seniman memakai gaya mereka masing-masing seperti simbolis dan abstrak. Menurut sejarah,kaligrafi Indonesia tidak lepas dari proses akulturasi dengan sejumlah budaya, seperti budaya loka, Persia, dan China. Karena itu, kaligrafi Indonesia tidak bisa dikatakan sama dengan kaligrafi dari daerah lain, karena sudah mempunyai identitas sendiri.
Salah satu tokoh kaligrafi di Indonesia adalah Sirojuddin AR.
Baca juga: Mengidentifikasi Jenis Karya Seni Murni Nusantara
Kaligrafi ialah objek gambar dengan bentuk susunannya dari huruf atau kata yang digabung-gabungkan sehingga membentuk sebuah gambar atau pola tertentu. Di Indonesia kaligrafi pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa Timur, yaitu pada makam Fatimah binti Maimun yang wafat pada 495 H/1028 M dan berkembang pesat tahun 1980-an.
Pameran kaligrafi besar, seperti MTQ, Pameran Wajah Islami, dan Pameran Istiqlal, merupakan penanda kejayaan seni kaligrafi Islam ketika itu. Para seniman memakai gaya mereka masing-masing seperti simbolis dan abstrak. Menurut sejarah,kaligrafi Indonesia tidak lepas dari proses akulturasi dengan sejumlah budaya, seperti budaya loka, Persia, dan China. Karena itu, kaligrafi Indonesia tidak bisa dikatakan sama dengan kaligrafi dari daerah lain, karena sudah mempunyai identitas sendiri.
Salah satu tokoh kaligrafi di Indonesia adalah Sirojuddin AR.
Baca juga: Mengidentifikasi Jenis Karya Seni Murni Nusantara
3.2.6.
Prinsip seni rupa
- Prinsip Mengarahkan
a)
Pengulangan
Prinsip pengulangan merupakan prinsip pengorganisasian unsur yang
paling sederhana dan paling mendasar. dalam penerapannya prinsip ini
menggunakan unsur yang sama berulang-ulang dalam lokasi yang berbeda. Dengan
prinsip ini perhatian dituntun mengikuti suatu arah susunan unsur dalam
komposisi dan cepat mendapatkan harmoni dan kesatuan. Namun karena mengulang
hal yang sama dapat cepat membosankan. Pengulangan ada dua macam yaitu
pengulangan teratur dan pengulangan tak teratur. Pengulangan teratur menerapkan
unsur sama dalam segala hal sedang pengulangan tak terratur ada sedikit variasi
sehingga, kelihatan lebih menarik. Perhatikan contoh gambar gunakan sebagai
acuan untuk latihan.
b)
Selang-Seling
Prinsip selang-seling menerapkan dua jenis unsur yang berbeda dan
disusun secara bergantian. Meskipun prinsip ini mengarahkan perhatian, tetapi
tidak selancar prinsip pengulangan,karena ada tempo perhatian yang tertahan
oleh perbedaan unsur yang di-susun. Perbedaan unsur biasanya dalam satu jenis
misalnya; unsur bentuk. Dalam susunan itu hanya ada bentuk geometris yang
berbeda, seperti segitiga dan bulatan. Prinsip ini lebih kuat bila warna-warna
pada bentuknya juga selang-selingnya sama.
c)
Rangkaian
Rangkaian merupakan satu unit susunan unsur yang disusun secara
berulang dalam satu komposisi. Susunan dari unitunit itu menuntun dan
mengarahkan perhatian kepada suatu klimaks. Unit unsur-unsur itu tidak harus
selalu sama, mungkin dalam satu unit ada beberapa unsur, misalnya satu unit
terdiri dari garis dan bentuk dan gabungan dari unit itu dapat membentuk motif
d)
Transisi
Transisi disebut sebagai perubahan dari satu kondisi ke kondisi yang
lain. Dalam seni rupa dan kerajinan, ini merupakanm prinsip yang mengarahkan
secara halus melalui perubahan yang ditampilkan. Tidak ada tingkatan perubahan,
tidak ada perbedaan kondisi dalam proses perubahannya, tidak disadari ada
perubahan karena kehalusannya. Kekuatan prinsip ini justru pada kehalusan
perubahannnya sehingga dalam beberapa hal, prinsip termasuk prinsip yang
menyatukan hal-hal yang berbeda. Biasanya transisi dikonotasikan hanya terhadap
warna, tetapi sebenamya dapat diterapkan kepada setiap unsur.
e)
Gradasi
Tingkatan merupakan ciri khas prinsip gradasi. Tingkatan tersebut
adalah satu perubahan dari sebuah unsur. Karena merupakan tingkatan maka unsur
tersebut sama dalam segala hal kecuali ukuran pada unsur garis, ruang, dan
bentuk, dan value dalam warna. Tanpa kita sadari gradasi ini sering
digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari, misalnya tingkatan dalam belajar di
sekolah, tingkatan dalam lapisan masyarakat, dalam kualitas benda produk
indus-tri dan sebagainya. Dalam seni rupa prinsip ini sangat kuat mengarahkan
perhatian. Untuk membuat gradasi di-perlukan lebih dari dua tingkatan. Prinsip
ini jika digunakan dalam tingkatan yang panjang, yang dapat menimbulkan ilusi
ruang tiga dimensional.
f)
lrama
Di dalam seni rupa dan seni kerajinan irama merupakan susunan kesan
gerakan dari unsur visual. Kesan gerakan itu mungkin mengalir bergelombang,
putus-putus, zig-zag dan sebagainya. Irama akan lebih kuat efeknya bila
dilakukan secara berulang. Irama dalam seni rupa dapat dianalogikan dengan irama
dalam seni musik. Unsur-unsur visual seperti garis, bentuk dan warna dapat
diulang, dikelompokkan, dibe-sarkan dikecilkan disusun dalam suatu bidang dapat
memberi kesan irama. Irama mempengaruhi ukuran bidang menjadi lebih besar
karena sifatnya yang dinanis. Penerapan garis lengkung lebih mudah untuk
mendapatkan kesan irama, diban-dingkan unsur-unsur lainnya. Walaupun irama
dapat juga dicapai dengan unsur bentuk dan ruang. Gerakan irama dapat ke
berbagai arah dapat dimulai dari pinggir maupun tengah
g)
Radiasi
Perhatikanlah matahari yang baru terbit di ufuk timur, perhatikan pula
bunga yang berhelai daun lancip. Keduanya memiliki sifat pancaran menuju titik
pusat. Prinsip radiasi mengikuti sifat pancaran itu. Dalam menyusun unsur-unsur
seni rupa penampilannya menyampaikan kesan gerakan memancar dari suatu titik
pusat ke segala arah. Titik pusat dapat nampak secara nyata maupun tidak
kelihatan, dan dapat dimulai dari setiap sisi atau dari tengah. Prinsip ini
sangat kuat mengarahkan perhatian jika penerapannya tepat. Misalnya
bentuk-bentuk yang kecil diletakkan dekat dengan titik pusat pancaran dan
bentuk-bentuk yang besar menjauh dari titik pusat. Begitu pula value warna
terang dekat titik pusat dan yang gelap jauh dari titik pusat.
- Prinsip Memusatkan
a)
Konsentrasi
Prinsip ini merupakan susunan dari perkembangan satu bentuk yang
memiliki satu pusat. Prinsip ini mirip prinsip radiasi. Jika radiasi memancar
dari satu titik pusat, sedangkan konsentrasi membesar dari satu bentuk atau
bentuk-bentuk ber-putar mengarah kepada satu titik. Bentuk-bentuk itu dapat
geometris atau organis. Konsentrasi sangat kuat memfokuskan perhatian, sehingga
penerapannya harus dipertimbangkan dengan matang. Unsur-unsur yang dapat
diterapkan dengan prinsip ini hanya garis, ruang dan bentuk, sedangkan tekstur
dan warna hanya mendukung efektifitasnya.
b)
Kontras
Kehidupan ini terjadi karena kontras: ada siang-malam, pria-wanita,
panas-dingin, sedih-bahagia dan seterusnya. Dalam seni rupa banyak yang
menghindari penerapan kontras, padahal dapat memberikan daya tarik yang luar
biasa bagi penglihatan.
Perhatikanlah pohon bunga, lihat warna daunnya hijau, lihat
warna bunganya yang merah, itu merupakan susunan unsur warna kontras antara
daun dan bunga tentu menyenangkan untuk dilihat. Kenapa bisa demikian ?
Kontras adalah suatu perasaan tentang perbedaan sesuatu. Dalam seni
rupa, kontras justru digunakan untuk memperlihatkan hal-hal yang tidak sama
atau untuk tujuan fokus perhatian. Jika kontras digunakan secara bijaksana akan
menghasilkan susunan unsur yang menarik. Tetapi sebaliknya jika terlalu banyak
kontras dapat menyebabkan susunan menjadi kacau. Kontras juga dapat digunakan
untuk menim-bulkan ilusi mengurangi ukuran, apabila bentuk terlihat terlalu
tinggi, garis horizontal ditempatkan pada pada bentuk itu dapat mengurangi
kesan yang tinggi. Kontras juga dapat memberikan keseimbangan, misalnya dalam
suatu komposisi jika terlalu berat ke kanan dapat diseimbangkan dengan
menempatkan sesuatu di sebelah kiri dengan posisi mengarah ke luar sebelah kiri.
Dengan demikian komposisi yang tadinya mengarah ke kanan ditarik ke kiri oleh
sesuatu yang ditempatkan mengarah ke kiri.
c)
Penekanan
Penekanan sebagai salah satu prinsip yang memusatkan perhatian berbeda
dengan dua prinsip sebelumnya. Prinsip ini lebih bebas karena dalam menempatkan
'centre of interest' dalam komposisi tidak terikat dengan gerakan arah
garis, tetapi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengelompokan
bentuk, memberikan warna yang berbeda dari sekitarnya, memberikan hiasan atau
motif sehingga perhatian tertuju kepada tempat yang ingin ditonjolkan. Selain
itu dapat pula salah satu unsur diisolasi untuk mendapat perhatian khusus dan
klimaks pada karya yang dibuat. Prinsip ini sering juga disebut sebagai prinsip
dominan atau prinsip subordinasi, yang mana ada satu aspek yang mendominasi
lainnya. Apabila dalam suatu komposisi ada lebih dari satu fokus perhatian
harus diperhatikan kekuatannya jangan membuat fokus perhatian dengan kekuatan
sama, karena hal tersebut dapat membuat kekacauan. Namun demikian tidak semua
karya seni rupa dan kriya atau kerajinan memiliki penekanan perhatian, biasanya
hal tersebut ada pada karya-karya desain tekstil yang motif-motifnya disusun
secara berulang dalam ukuran yang sama memenuhi ruang.
- Prinsip Menyatukan
a)
Proporsi
Salah satu cara membuat susunan nampak menyenangkan adalah melalui
penerapan prinsip proporsi. Prinsip ini tidak hanya terdapat dalam seni rupa,
yang menakjubkan proporsi terdapat pada semua benda yang ada di alam ini. Pada
tubuh manusia misalnya, tubuhnya dapat terlihat menarik jika proporsinya tepat
antara bagian tubuh yang satu dengan lainnya antara kepala dengan seluruh
badan, anatara telapak tangan dengan lengan, antara hidung dan tinggi kepala
dan seterusnya. Proporsi merupakan hasil dari hubungan perbandingan antara
jarak, jumlah, tingkatan, dan bagian disebut sebagai proporsi atau hubungan
satu bagian dengan bagian lain dan keseluruhan dalam suatu susunan. Sebuah
karya seni rupa dan seni kerajinan dikatakan berhasil jika unsurunsurnya disusun
berdasarkan suatu proporsi. Proporsi dapat diterapkan pada karya nirmana datar
maupun nirmana ruang. Dengan proporsi dapat ditelaah bagian-bagian dari sebuah
karya atau keseluruhan dari karya itu.
Pada dasarnya proporsi dapat dilihat dari empat tingkatan, yaitu :
1)
Di dalam satu bagian, seperti perbandingan antara
panjang dan lebar.
2)
Di antara bagian-bagian, perbandingan antara satu
bentuk dengan bentuk lainnya dalam satu susunan.
3)
Bagian dengan keseluruhan, perbandingan antara
bentuk-bentuk dalam susunan dengan keseluruhannya.
4)
Keseluruhan dengan sekitarnya, perbandingan
antara seluruh susunan dengan apa yang ada disekitarnya
b)
Keseimbangan
Bagaimana pendapatmu tentang keseimbangan dalam seni rupa? Konsep
tentang keseimbangan menyangkut hal berat, ukuran, dan kepadatan yang ada pada
perasaan kita jika melihat sebuah karya. Keseimbangan tercapai jika ada suatu
perasaan akan kesamaan, keajegan dan kestabilan.
Ada tiga jenis keseimbangan yaitu: keseimbangan mendatar, keseimbangan
tegak lurus dan keseimbangan radial. Keseimbangan mendatar unsur yang disusun
mengikuti arah garis mendatar.
Tipe keseimbangan ada dua, yaitu keseimbangan formal atau simetris dan
keseimbangan informal atau asimetris. Dalam keseimbangan formal kedua bagian
dari pusat keseimbangan identik dalam segala hal satu dengan lainnya.
Keseimbangan ini lebih mudah dicapai, tetapi sifatnya lebih statis, sedang pada
keseimbangan informal atau asimetris bagianbagian di sebelah pusat keseimbangan
berbeda tetapi dapat memberikan perasaan kesetaraan. Tentu hal ini memerlukan
interaksi yang lebih rumit di antara unsur yang disusun. Hasilnya lebih dinamis
dibanding keseimbangan
c)
Harmoni
Untuk memahami tentang harmoni atau keselarasan coba perhatikan
jari-jari anda. Perhatikan bentuknya, warnanya, garis-garisnya, teksturnya.
Apakah ada kesamaan? Apakah anda senang melihatnya? Kemudian jelaskan bagaimana
unsur rupa yang terdapat pada jari anda itu!
Harmoni merupakan suatu perasaan kesepakatan, kelegaan suasana hati,
suatu yang menyenangkan dari kombinasi unsur dan prinsip yang berbeda, namun
memiliki kesamaan dalam beberapa unsurnya. Semua unsur, semua bagian
dikompromikan, bekerja sama satu dengan lainnya dalam suatu susunan yang
memiliki keselarasan
d)
Kesatuan
Kesatuan merupakan perasaan adanya kelengkapan, menyeluruh, intergrasi
total, kualitas yang menyatu dan selesai. Dalam kesatuan ada hubungan dari
seluruh bagian dalam susunan bekerjasama untuk konsistensi, kelengkapan dan
kesempumaan. Ini adalah puncaknya dari seluruh prinsip pengorganisasian unsur
seni rupa setelah prinsip harmoni. Kesatuan dicapai dalam suatu komposisi
menciptakan suatu hubungan yang kuat antar unsur yang disusun (gb, 203 ), dapat
karena setiap unsur saling sentuh satu dengan lainnya atau berdialog satu
dengan lainnya, dapat karena adanya ketegangan saling tarik menarik antar
bagian. Jadi kesatuan secara skematik dapat terlihat nyata dapat pula hanya
tersirat karena hanya persepsi kita yang merasakan adanya kebersamaan.
Perbedaan utama antara keserasian dan kesatuan adalah bahwa pada harmoni
semuanya berhubungan secara indah tetapi belum tentu utuh. Kesatuan memberikan
sentuhan akhir, perasaan yang lengkap dan selesai. Dalam suatu susunan
kemungkinan ada keserasian tanpa kesatuan, tetapi kesatuan tidak bisa diperoleh
jika tanpa adanya keserasian. Misalnya, sekuntum bunga merupakan satu kesatuan
yang serasi tetapi jika salah satu helai bunganya rontok kesatuannya tidak ada
tetapi masih ada keserasian. Oleh karena itu kesatuan tidak bisa ada salah satu
dari unsur atau bagian yang hilang. Setiap bagian terkait dengan bagian lainnya
untuk menjadi keseluruhan yang utuh.
e)
Ekonomi
Prinsip ekonomi merupakan salah satu prinsip menyatukan dengan
membuang hal-hal detail yang dirasa kurang esensial sehingga visualisasi yang
ditampilkan sesedikit mungkin tetapi dapat memberikan nilai yang paling penting
dari apa yang dimaksud oleh senimannya. Prinsip ini dapat memberi kelegaan
perasaan karena persepsi tidak disibukkan oleh banyak hal. Hal ini banyak
diterapkan di dalam seni rupa Jepang klasik karena pengaruh dari ajaran Zen
Budisme dan pada saat ini banyak mempengaruhi seni dan arsitektur modern dalam
istilah yang berbeda yaitu minimalis. Prinsip ini juga diterapkan dalam Bauhaus
suatu lembaga pendidikan seni di Jerman terutama mengenai desain yaitu Less
is more , maksudnya suatu kemungkinan mensugestikan ide-ide yang kompleks
dalam seni rupa atau desain dengan hanya menampilkan sedikit visualisasi.
f)
Hubungan dengan Lingkungan
Salah satu hal yang perlu diketahui oleh seniman adalah untuk apa dan
siapa karya seni itu diciptakan. Apakah karya seni itu sebagai karya seni murni
? Berarti yang akan menikmati adalah terbatas kepada masyarakat yang paham dan
mencintai seni, karya tersebut tentu akan disimpan sebagai koleksi pribadi,
galeri atau museum. Apabila karya seni tersebut diciptakan untuk memenuhi
kebutuhan fungsional bagi masyarakat, maka karya tersebut perlu
mempertimbangkan segmentasi atau lapisan masyarakat yang menjadi sasaran? Karya
ini dalam prosesnya memerlukan beberapa pertimbangan, antara lain jenis
ke-butuhan setiap lapisan masyarakat yang menjadi sasaran karya seni, kemudian
pertimbangan kenyamanan, keamanan, kekuatan dan seba-gainya. Apabila karya seni
itu untuk diposisikan di tempat umum atau di suatu lingkungan tertentu, karya
seni tersebut perlu dipertimbangkan bahwa keberadaannya serasi dengan
lingkungan sekitarnya. Kesesuaian tersebut meliputi ukuran, bentuk dan warnanya
juga daya tahan jika berada ditempat terbuka.
Pertimbangan ukuran perlu menjadi perhatian seperti luas atau ukuran
ruang yang tersedia untuk sebuah karya seni, sehingga tidak terlalu besar dan
tidak pula terlalu kecil. Maka dalam hal ini pertimbangan proporsi ruang dengan
bentuk sangat diperlukan. Selanjutnya pertimbangan bentuk, warna, dan tekstur
adalah untuk menyesuaikan rupa karya seni dengan lingkungan agar dapat menyatu,
tidak lepas, dan berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai. Untuk itu unsur-unsur seni harus dapat ’berdialog’ dengan unsur-unsur
lingkungannya. Maksudnya aspek karya seni memiliki hubungan yang serasi dengan
aspek sekitarnya, dapat dinikmati dengan baik oleh orangorang yang berada di
lingkungan karya seni tersebut.
3.3.
Unsur-Unsur
Seni Rupa
Unsur-unsur dasar karya seni
rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa.
Unsur-unsur itu terdiri dari :
3.3.1.
Titik
/Bintik
Titik/bintik merupakan unsur
dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai dari titik. Titik
dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.Titik
yang membesar biasa disebut bintik.
3.3.2.
Garis
Garis adalah goresan atau batas
limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan lainnya. Garis
mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis mempunyai
berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal,
melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi
sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan
gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan
garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk
menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh
symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam
penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya
Macam-macam garis
Garis adalah salah
satu unsur desain yang dapat memperbaiki bentuk tubuh pada desain pakaian.
Garis merupakan hasil gerakan satu titik ke titik yang lain sesuai dengan
arahnya. Garis dapat terjadi apabila dua buah titik dihubungkan. Garis atau
siluet menentukan perkembangan mode pada suatu periode. Siluet pada pakaian
dapat diartikan sebagai bentuk luar atau garis batas dari sehelai pakaian.
Para ahli mode ada
yang mengelompokkan siluet berdasarkan bentuk huruf, bentuk yang ada di alam,
berdasarkan jatuhnya bahan dan tekstur, serta berdasarkan usia.
Dalam desain
busana, garis mempunyai fungsi membatasi bentuk struktur atau siluet. Garis
pada pakaian dapat terjadi karena model yang dibuat seperti garis hias, contoh
garis empire, princess, garis yoke dan garis pada torso.
Garis dapat
dibedakan berdasarkan : arah, cara membuat dan bentuk. Berdasarkan arahnya
garis dapat dikelompokkan menjadi :
Garis
dengan berbagai arah mempunyai sifat dan pengaruh pada pakaian. Si pemakai
dapat terlihat tinggi, kurus, gemuk, pendek, lincah dan berwibawa.
1.
Gambar garis vertikal

Garis
arah vertikal adalah garis memanjang. Garis ini mempunyai sifat kokoh, tinggi,
kuat dan berwibawa. Garis arah vertikal juga mempunyai pengaruh terhadap
sipemakai, yaitu dapat memberi kesan tinggi, langsing dan seimbang. Garis arah
vertikal cocok dipakai untuk orang bertubuh gemuk dan pendek agar kelihatan
langsing dan tinggi.
2.
Gambar garis horizontal

Garis
arah horizontal mempunyai sifat tenang, pasif dan stabil. Garis arah horizontal
juga mempunyai pengaruh terhadap sipemakai, yaitu memberi kesan menggemukkan,
melebarkan dan membesarkan. Garis horizontal cocok dipakai untuk orang dengan
bentuk tubuh kurus tinggi. Apabila dipakai akan kelihatan lebih gemuk dan
berisi.
3.
Gambar garis diagonal

Garis
diagonal adalah garis miring ke kiri atau ke kanan, mempunyai sifat bergerak,
dinamis dan bervariasi sesuai derajat kemiringannya. Apabila derajat
kemiringannya ke arah vertikal, maka akan memberi kesan meninggikan, demikian
sebaliknya. Garis diagonal mempunyai pengaruh yang lembut, lincah dan gembira
pada sipemakai. Garis diagonal dapat dipakai oleh orang kurus dan gemuk karena
dapat memberi kesan meninggikan atau menggemukkan tergantung dari derajat
kemiringannya.
Selain
berdasarkan arah, garis dapat dibedakan juga berdasarkan cara membuatnya. Garis
berdasarkan cara membuatnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu : garis formal dan
garis informal.
Garis
formal adalah garis yang dibuat secara resmi menggunakan alat gambar dan alat
ukur. Garis formal memberi kesan tidak mencerminkan kepribadian sipembuat.
Garis
informal adalah garis yang dibuat berdasarkan keinginan sipembuat tanpa alat
ukur. Garis informal memberi kesan individual sesuai kepribadian sipembuat.
Garis
juga dapat dibedakan berdasarkan bentuk. Garis berdasarkan bentuk dikelompokkan
menjadi : Garis lurus, garis zigzag, garis bergerigi, garis berombak, garis
lengkung, garis lingkar dan garis bersengkelit.
![]() |
![]() |
![]() |
1. Gambar garis lurus
|
2. Gambar garis
zig-zag
|
3. Gambar garis bergerigi
|
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
4. Gambar garis
berombak
|
5. Gambar garis
lengkung
|
6. Gambar garis
lingkar
|
7. Gambar garis
bersengkelit
|
Macam-Macam Garis Dan Kegunaannya

Dalam gambar teknik terdapat macam-macam garis yang digunakan,
perbedaan garis dimaksudkan untuk membedakan gambar atau bagian-bagian yang ada
didalam gambar tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Garis tebal atau disebut dengan garis tebal kontinyu digunakan
untuk membuat garis tepi, garis gambar dan garis nyata lainnnya
2. Garis tipis kontinyu, digunakan untuk garis-garis ukur, garis
arsir, dan garis proyeksi serta garis bantu lainnya
3. Garis kontinyu bebas, digunakan untuk garis batas dari pemotongan
sebagian
4. Garis gores tipis, digunakan untuk menyatakan garis gambar yang
tidak terlihat/terhalang
5. Garis Sumbu atau garis strip titik, digunakan untuk garis sumbu
gambar
3.3.3.
Bidang
Bidang dalam seni rupa
merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa
garis. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan,
dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga,
segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya
3.3.4. Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa,
dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah
bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk
menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya.
Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya
unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di
dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi
mempunyai nilai dan peran yang lainnya.
Bentuk
atau bangun terdiri dari bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga dimensi.
Bentuk dua dimensi dibuat dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut
kontur. Bentuk-bentuk itu antara lain segitiga, segi empat, trapesium dan
lingkaran. Sedang bentuk tiga dimensi dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya
dan bentuk-bentuk itu antara lain limas, prisma, kerucut, dan silinder.
Sifat
atau karakteristik dari tiap bentuk dapat memberikan kesan-kesan tersendiri
seperti :
1)
Bentuk
teratur kubus dan persegi, baik dalam dua atau tiga dimensi memberi kesan
statis, stabil, dan formal. Bila menjulang tinggi sifatnya agung dan
stabil.
2)
Bentuk
lengkung bulat atau bola memberi kesan dinamis, labil dan bergerak.
3)
Bentuk
segitiga runcing memberi kesan aktif, energik, tajam, dan mengarah.
Dalam
seni rupa, bentuk pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu :
1)
Bentuk figuratif , adalah bentuk-bentuk yang berasal dari alam (nature).
Bentuk-bentuk itu seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia ataupun alam
lainnya.
2)
Bentuk diabstraktif, adalah bentuk figuratif yang telah mengalami perubahan atau
penggayaan bentuk yang kemudian cenderung kita sebut dengan istilah stilasi
atau deformasi. Di sini bentuk figuratif diubah hingga tinggal sarinya
(esensinya) saja dan menjadi bentuk baru yang kadang-kadang hampir kehilangan
ciri-ciri alaminya sama sekali. Contoh bentuk ini, misalnya abstraksi manusia
menjadi topeng atau wayang, abstraksi binatang seperti burung garuda dan
abstraksi tumbuhan seperti pada gambar-gambar hiasan.
Penggunaan bentuk-bentuk ini
umumnya diterapkan pada karya-karya seni dekoratif seperti pada batik, hiasan
keramik, karya ukiran, dan lain-lain.
3)
Bentuk abstrak, sering disebut dengan bentuk non figuratif, artinya
bentuk-bentuk yang lahir bukan dari alam melainkan penyimpangan dari
bentuk-bentuk alam. Ada tiga macam bentuk abstrak, yaitu bentuk abstrak murni,
abstrak simbolis, dan abstrak filosofis.
Bentuk abstrak murni ialah
bentuk-bentuk yang sering disebut dengan bentuk-bentuk geometris atau bentuk
alam benda, misalnya segitiga, prisma, kursi, lemari, sepatu, buku, rumah, dan
lain-lain. Bentuk simbolis, misalnya huruf, tanda baca, rambu-rambu, lambang,
dan lain-lain. Sedang abstrak filosofis ialah bentuk-bentuk yang mempunyai
nilai-nilai tertentu, misalnya agama, kepercayaan, dan lainnya.
3.3.5. Ruang
Ruang dalam arti yang luas adalah
seluruh keluasan, termasuk di dalamnya hawa udara. Dalam pengertian yang sempit
ruang dibedakan menjadi dua, yaitu ruang negatif dan ruang positif. Ruang
negatif adalah ruang yang mengelilingi wujud bentuk, sedang ruang positif
adalah ruang yang diisi atau ditempati wujud bentuk.
3.3.6. Warna
Warna merupakan unsur penting
dan paling dominan dalam sebuah penciptaan karya desain. Melalui warna orang
dapat menggambarkan suatu benda mencapai kesesuaian dengan kenyataan yang
sebenarnya. Warna dapat dikelompokkan berdasarkan jenis warna, sifat warna, dan
makna warna.
1) Jenis warna
Dalam sistem Prang (The Prang
System), warna dalam hal ini adalah pigmen yang dapat dikelompokkan sebagai
jenis-jenis warna sebagai berikut :
·
Warna
primer, yaitu tiga warna pokok yakni merah,
biru, dan kuning.
·
Warna
sekunder / biner, yaitu perpaduan antara 2 warna primer, dan menghasilkan warna
hijau, jingga dan ungu.
·
Warna
intermediate, yaitu percampuran antara warna primer dengan warna sekunder,
menghasilkan warna kuning hijau, hijau-biru,
biru-ungu, merah-ungu, merah-jingga, dan kuning-jingga.
·
Warna
tertier, yaitu percampuran antara warna sekunder dan warna intermediate dan
menghasilkan sebanyak 12 warna.
·
Warna
quarterner, yaitu pencampuran warna intermediate dengan warna tertier dan
menghasilkan sebanyak 24 warna.
Lingkaran Warna (Peta warna)
2)
Sifat warna
Sifat
warna dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : hue, value, dan intensity.
a)
Hue ,
adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti
merah, biru, kuning, hijau, coklat, ungu, jingga, dan warna lainnya. Perbedaan
antara merah dengan biru, atau merah dengan kuning adalah perbedaan dalam
hue.
b)
Value ,
adalah istilah untuk menyatakan gelap terangnya warna atau harga dari hue.
Untuk mengubah value, misalnya dari merah normal ke merah muda dapat dicapai
dengan cara menambah putih atau mempercair warna tersebut hingga memberi kesan
terang. Dan untuk memberi kesan gelap misalnya merah tua dapat dicapai dengan
hitam. Value yang berada dipertengahan disebut middle value dan yang berada di
atas middle value disebut high value, sedang yang berada dibawahnya disebut low
value. Value yang lebih terang dari warna normal disebut tint dan yang lebih
gelap disebut shade. Close value adalah value yang berdekatan atau bersamaan
dan kelihatan lembut dan terang.
c)
Intensity,
Intensity atau chroma adalah istilah untuk menyatakan cerah atau suramnya
warna, kualitas atau kekuatan warna. Warna-warna yang intensitasnya penuh
nampak sangat mencolok dan menimbulkan efek tegas, sedang warna-warna yang
intensitasnya rendah nampak lebih lembut.
Berdasarkan
paduan warna (colour scheme), warna dapat dibagi dalam tiga tipe yakni
1)
Warna
monokromatrik adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan satu
warna, misalnya urutan dari merah tua sampai ke merah yang paling muda.
2)
Warna
Complementer, yaitu dua warna yang berlawanan dalam kedudukan berhadap-hadapan,
memiliki kekuatan berimbang, misalnya kuning kontras ungu, biru kontras jingga,
dan merah kontras hijau.
3)
Warna
analogus adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan beberapa
warna, misalnya urutan dari biru, biru kehijauan, hijau, hijau kekuningan, dan
kuning.
3)
Makna Warna
Sebagaimana
unsur desain yang lain, warna juga mempunyai makna yang berbeda, antara lain
sebagai berikut :
·
Merah
mempunyai makna api, panas, marah, bahaya, aksi, gagah, berani, hidup, riang
dan dinamis.
·
Putih
mempunyai makna suci, mati, bersih, tak berdosa, dan jujur.
·
Kuning mempunyai makna matahari, cerah, sukacita, terang, iri, dan
benci.
·
Kuning emas mempunyai makna masyhur, agung, luhur, dan jaya.
·
Coklat mempunyai makna stabil dan
kukuh.
·
Jingga mempunyai makna masak, bahagia, senja, riang, mashur, dan
agung.
·
Biru
mempunyai makna tenang, kenyataan, damai, kebenaran, kesedihan dan setia.
·
Hijau mempunyai makna dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, pertumbuhan,
dan harapan.
·
Merah
muda mempunyai makna romantis, dan ringan.
·
Ungu mempunyai makna kekayaan, berkabung, bangsawan, mewah, berduka cita,
dan mengandung rahasia.
·
Hitam mempunyai makna tragedi, kematian, duka, kegelapan, gaib, tegas, dan
dalam.
Pemaknaan warna dipengaruhi
oleh aspek budaya setempat. Pemaknaan warna yang terkait dengan warna sebagai
simbol, di masing-masing daerah atau wilayah, akan berbeda, sesuai dengan
pemaknaannya dalam budaya setempat.
Contoh :
bendera tanda adanya kematian,
di Indonesia berbeda sesuai daerah setempat. Di Yogjakarta, bendera merah, di
Jakarta – kuning, di Sulawesi – putih, di Sumatera – merah, dan
sebagainya.
Di negeri China, warna merah
berarti Cinta, sedangkan di Indonesia berarti marah atau berani.
3.3.7. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba pada
suatu permukaan, baik itu nyata maupun semu. Suatu permukaan mungkin kasar,
mungkin juga halus, mungkin juga lunak mungkin juga kasap atau licin dan
lain-lain. Ada dua macam tekstur yakni tekstur nyata dan tekstur semu, sebagai
berikut :
1) Tekstur nyata
Tekstur nyata adalah tekstur
fisik suatu benda secara nyata yang dikarenakan adanya perbedaan permukaan
suatu benda. Misalnya tekstur wool berbeda dengan kapas, kain sutera berbeda
dengan plastik, dan lain sebagainya. Tekstur ini dapat dikelompokkan dalam
tekstur alam, tekstur buatan dan tekstur reproduksi. Tekstur alam adalah
tekstur yang berasal langsung dari alam, misalnya daun, kulit kayu, permukaan
batu, dan lainnya. Tekstur buatan adalah tekstur yang tercipta dari susunan
benda-benda alam, seperti tikar (dari daun yang disusun), goni (dari pasir dan
kertas). Sedangkan tekstur reproduksi adalah tekstur yang dibuat melalui
reproduksi benda yang sebenarnya, misalnya wallpaper.
2) Tekstur semu
Tekstur semu adalah tekstur
yang terlihat saja berbeda tetapi bila diraba ternyata sama saja. Tekstur ini
hadir karena adanya unsur gelap terang atau karena unsur perspektif.
Selain nilai raba pada suatu
permukaan, tekstur juga dapat menimbulkan kesan berat dan ringan. Sebuah kubus
dari besi yang berat bila dibagian luarnya dilapisi dengan karton maka akan
memberi kesan ringan dan kosong.
Kawan ART,
kali ini saya akan memberikan sebuah artikel yang berisi tentang perbedaan
antara melukis dan menggambar. Apakah ada perbedaan diantara keduanya? Berikut
artikel sekaligus jawabannya dan semoga bermanfaat bagi kawan ART semuanya
Menggambar pada intinya adalah memindahkan suatu objek kedalam sebuah
bidang atau media. Dalam menggambar unsur “ide” dan “perasaan” sangat jarang
sekali atau hampir tidak berperan. Misal jika kita menggambar sebuah meja atau
kursi maka akan menjadi sebuah gambar meja ataupun kursi.
Sedangkan Melukis adalah proses mencurahkan ide,gagasan dan perasaan yang dituangkan kedalam media dua dimensi. Ketika melukis objek yang dilukis tidak harus dama dengan aslinya, bisa di bumbui oleh ide - ide kreatif dari sang pelukis. Sebuah lukisan wajah atau objek lain misalnya dapat diberi berbagai gaya misal deformasi, stilasi, ekspressif, naif dan yang lainnya.
Lukisan adalah suatu kreativitas yang berlandaskan prinsip - prinsip seni serta mengacu pada unsur estetika dan artistik, biasanya dipengaruhi oleh pengalaman batin individual maupun kreasi imajinasi dan original, merupakan karya satu - satunya.
Sedangkan Gambar adalah kreasi seni yang juga tak lepas dari aspek estetika dan artistik, biasanya dibuat banyak/lebih dari satu, merupakan duplikasi dari gambar semula/lukisan.
Persamaan: Pada hakekatnya, gambar dan lukisan merupakan objek/unsur visual.
1. Drawing : menggores (teknik) adalah membuat unsur visual yang dilakukan dengan teknik gores. spesifikasinya, gambar menggunakan benda runcing/ dapat diguanakan uth menggores. contoh, sket pensil, still life dengan rendering,gambar dengan pensil warna
2. Picture : gambar ( objek) adalah unsur visual yang berupa sosok objek, bukan hasil lukis. contoh, foto, sampul majalah, dll.
3. Lukis (painting) : terbatah hanya pada teknik kuas/ sapuan Lukisan adalah karya seni rupa yang merupakan penumpahan ide pada bidang datar yang dilakukan dengan menyapukan cat pada bidang tersebut , bersifat sukjektif.
Jadi kalau saya menunjuk lukisan Afandi, maka itu adalah sebuah lukisan. Tetapi jika lukisan Afandi yang di foto, hasil foto itu disebut gambar, bukan lukisan.
Perbedaan melukis dan menggambar
Melukis
. Unsur warna lebih dominan
. Bentuk atau bidang terbentuk dari sapuan warna
. Garisnya semu dari batas pertemuan dua warna berbeda
. Ekspresi merupakan hal utama
. Cenderung menjadi karya seni murni atau bebas (pure art/fine art)
. Fungsi primer atau pribadi
Menggambar
. Unsur garis lebih dominan
. Bentuk atau bidang terbentuk dari garis linear
. Garisnya tegas hasil goresan alat gambar
. Kemiripan merupakan hal utama
. Cenderung pada karya seni terapan(aplied art) seperti illustrasi, kartun, karikatur, still life
. Fungsi sosial/sekunder
Yang disebut dengan menggambar adalah
umumnya kita menggambar sama persis sebuah objek, misalnya kita melihat sebuah
gedung, kita akan menggambar menggunakan tehnik perfektif dan manggambar sama
persis sesuai dengan objekdi depan mata.
Perbedaannya dengan melukis, melukis adalah
menumpahkan ide, gagasan atau apa saja yang ada dipikiran kita dan lalu
melukiskan objek tersebut dan pastinya dapat kita tambahkan dengan macam-macam
ide kreatif kita. Sebuah lukisan
bisa memiliki arti yang sangat
dalam, atau sebuah lukisan dapat menjadi sangat terkenal dan fenomenal
contohnya seperti lukisan
monalisa atau lukisan
affandi yang
sangat terkenal
MANFAAT
Melukis atapun menggambar sangat banyak manfaatnya, manfaat yang
paling berguna yaitu mengasah otak kanan yang artinya akan mengasah motorik
halus, melatih fokus pada pekerjaan, emosional, kreatifitas, menjaga
keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri sehingga otak tidak lelah/stress
ketika menghadapi persoalan aritmatik atau sosial.
Masih banyak cabang seni rupa yang dapat kita
dalami, seperti kaligrafi, membuat patung, membatik dan
banyak lagi, setiap objek yang kita lihat dan perasaan yang kita rasakan dapat menjadi sebuah inspirasi untuk kita tuangkan
ke seni rupa tentunya dengan alat seni rupa yang tepat dan tidak merusak atau
mengganggu fasilitas umum.
Perbedaan melukis dan menggambar
Melukis
. Unsur warna lebih dominan
. Bentuk atau bidang terbentuk dari sapuan warna
. Garisnya semu dari batas pertemuan dua warna berbeda
. Ekspresi merupakan hal utama
. Cenderung menjadi karya seni murni atau bebas (pure art/fine art)
. Fungsi primer atau pribadi
. Unsur warna lebih dominan
. Bentuk atau bidang terbentuk dari sapuan warna
. Garisnya semu dari batas pertemuan dua warna berbeda
. Ekspresi merupakan hal utama
. Cenderung menjadi karya seni murni atau bebas (pure art/fine art)
. Fungsi primer atau pribadi
Menggambar
. Unsur garis lebih dominan
. Bentuk atau bidang terbentuk dari garis linear
. Garisnya tegas hasil goresan alat gambar
. Kemiripan merupakan hal utama
. Cenderung pada karya seni terapan(aplied art) seperti illustrasi, kartun, karikatur, still life
. Fungsi sosial/sekunder
. Unsur garis lebih dominan
. Bentuk atau bidang terbentuk dari garis linear
. Garisnya tegas hasil goresan alat gambar
. Kemiripan merupakan hal utama
. Cenderung pada karya seni terapan(aplied art) seperti illustrasi, kartun, karikatur, still life
. Fungsi sosial/sekunder
#. Teknik
menggambar Zentangle, doodle, dan zendoodle
Istilah zentangle memang masih asing di telinga
kebanyakan orang. Tapi jenis seni rupa yang satu ini sudah cukup akrab untuk
sebagian besar perupa, terutama yang sering berselancar di media sosial.
Zentangle adalah suatu teknik menggambar abstrak,
menggunakan tinta hitam di atas kertas putih, yang cukup mudah dan bisa
dipraktikkan oleh semua orang.
Zentangle adalah suatu ‘art therapy’ dimana
seseorang bisa bermeditasi dan menenangkan diri dengan cara menggambar. Kita
hanya perlu berkonsentrasi dan kemudian menggambarkan pola2 sembarang, yang
berulang-ulang.
Dalam menggambar zentangle biasanya seorang seniman tidak memiliki “tujuan” akhir, tidak mengharapkan tergambar suatu bentuk tertentu, dan sebagai gantinya, mereka hanya menggambar mengikuti “insting” nya saja.
Tutorial mudahnya, biarkan saja tanganmu menggambar garis apapun yang diinginkannya, tidak perlu memikirkan jadi apa nantinya.
Dalam menggambar zentangle biasanya seorang seniman tidak memiliki “tujuan” akhir, tidak mengharapkan tergambar suatu bentuk tertentu, dan sebagai gantinya, mereka hanya menggambar mengikuti “insting” nya saja.
Tutorial mudahnya, biarkan saja tanganmu menggambar garis apapun yang diinginkannya, tidak perlu memikirkan jadi apa nantinya.
Zentangle berbeda dengan scribble. Dimana
scribble berupa ‘coret-coretan’ ke sembarang arah (umumnya radial), sedangkan
zentangle berupa pola-pola yang digambar berulang-ulang.
Zentangle
juga berbeda dengan doodle. Dimana doodle sesungguhnya adalah gambar yang
dibuat ketika otak kita sedang berada di tempat lain, misalnya saat telinga
kita sibuk mendengarkan kuliah namun tangan kita sibuk menggambar di kertas.
Walaupun pada perkembangannya, doodle kini mengarah kepada berbagai bentuk yang
digambar, disusun bertumpuk, dalam 1 media (yang paling sering dibuat adalah
doodle berupa monster-monster atau bunga-bunga). Sedangkan zentangle adalah
gambar yang kita buat dengan penuh konsentrasi dan perhatian, namun tanpa
memikirkan bentuk akhir dari gambar tersebut.
contoh zentangle by me. lihat
bentuknya kebanyakan adalah bentuk-bentuk geometris dan abstrak dengan pola
yang diulang-ulang. kebetulan yang ini bentuknya radial, menyerupai
mandala bedakan dengan doodle di gambar
berikutnyaContoh doodle.
perhatikan tiap bagian gambarnya punya bentuk riil. di sini objeknya adalah
biota laut
Bagi
masyarakat Indonesia, mungkin seni (mirip) zentangle yang paling sering
dijumpai adalah pola batik. Perhatikan pada beberapa jenis batik, kita bisa
menemukan pola-pola abstrak yang digambar berulang-ulang sebagaimana didapatkan
pada kriteria zentangle. Namun mungkin bedanya, tiap goresan dan pola pada
batik memiliki filosofinya sendiri dan sengaja digambarkan untuk melambangkan
sesuatu, sedangkan pada zentangle seluruh polanya hanya murni mengikuti kemauan
hati saja.
contoh zentangle
|
Contoh doodle.
|
Namun
dalam perkembangannya, zentangle kini sering digabungkan dengan doodle atau
jenis gambar lainnya. Selain itu kini zentangle juga bisa digambar dengan
menggunakan warna selain hitam dan putih.
Terkadang, para seniman menggambarkan bentuk dasar yang diinginkan dengan pensil, kemudian mengisi bentuk tersebut dengan pola-pola zentangle. Kita bisa temukan contohnya pada akun instagram @Elfinelines.
Pada kasus yang lain, ada yang menggabungkan gambar-gambar seperti pada doodle, namun kemudian menambahkan pola-pola zentangle di dalamnya, seperti pada beberapa karya di akun instagram saya.
Terkadang, para seniman menggambarkan bentuk dasar yang diinginkan dengan pensil, kemudian mengisi bentuk tersebut dengan pola-pola zentangle. Kita bisa temukan contohnya pada akun instagram @Elfinelines.
Pada kasus yang lain, ada yang menggabungkan gambar-gambar seperti pada doodle, namun kemudian menambahkan pola-pola zentangle di dalamnya, seperti pada beberapa karya di akun instagram saya.
zen-doodle by me. object nya
pakai flower doodle, tapi prosesnya ngasal aja ngikuti aliran perasaan, jadinya
dibilang sebagai zen-doodle
Banyak
yang mungkin masih bingung apa itu Doodle, Mural, Graffiti, Zentangle. Oke,
sekarang mau bahas mengenai perbedaan dari beberapa seni diatas.
• Mural
Mural itu dalam bahasa indonesia berarti lukisan dinding atau media yang luas dan bersifat permanen lainnya. jadi, mural tidak bisa dilepaskan dari dinding untuk mendukung arsitektur. Biasanya, mural berisi lukisan untuk mengkritik sesuatu. Contohnya, mengkritik kerja pemerintah, dll. Biasanya, mural menggunakan cat minyak, cat tembok, ataupun cat kapur.
• Grafiti
Grafiti itu adalah coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, volume, untuk menuliskan kata, simbol, atua kalimat tertentu. Grafiti menggunakan alat cat semprot kaleng, sebelumnya grafiti dibuat menggunakan kuas / cat kapur lainnya.
• Mural
Mural itu dalam bahasa indonesia berarti lukisan dinding atau media yang luas dan bersifat permanen lainnya. jadi, mural tidak bisa dilepaskan dari dinding untuk mendukung arsitektur. Biasanya, mural berisi lukisan untuk mengkritik sesuatu. Contohnya, mengkritik kerja pemerintah, dll. Biasanya, mural menggunakan cat minyak, cat tembok, ataupun cat kapur.
• Grafiti
Grafiti itu adalah coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, volume, untuk menuliskan kata, simbol, atua kalimat tertentu. Grafiti menggunakan alat cat semprot kaleng, sebelumnya grafiti dibuat menggunakan kuas / cat kapur lainnya.
• Zentangle
Zentangle adalah hasil seni yang menciptakan gambar indah dari pola-pola berulang. hampir mirip batik gitu.
• Doodle Art
Doodle art dalam bahasa indonesia berarti mencoret. Doodle art juga bisa di sebut freehand art dan bersifat Abstract. Doodle Art ada yang berwarna dan ada yang tidak. walaupun tidak berwarna dan tidak memiliki bentuk yang benar, namun terlihat menarik. Doodle art sangat simple, dengan hanya menggunakan pulpen lalu kita mencoret-coret, itu semua termausk doodle art. ciri utama doodle art adalah spontan.
Zentangle adalah hasil seni yang menciptakan gambar indah dari pola-pola berulang. hampir mirip batik gitu.
• Doodle Art
Doodle art dalam bahasa indonesia berarti mencoret. Doodle art juga bisa di sebut freehand art dan bersifat Abstract. Doodle Art ada yang berwarna dan ada yang tidak. walaupun tidak berwarna dan tidak memiliki bentuk yang benar, namun terlihat menarik. Doodle art sangat simple, dengan hanya menggunakan pulpen lalu kita mencoret-coret, itu semua termausk doodle art. ciri utama doodle art adalah spontan.
Q: kenapa doodle art identik dengan objek monster?
A: tidak ada penjelasan mendetail mengenai itu. Mungkin itu hasil dari
seni Doodle Art yang terus berkembang, agar terlihat menarik. seperti yang kita
ketahui,
Mengenal tentang Mural, Grafiti, Zentangle, dan Doodle Art
ada tiga tipe doodle art.
1. unplanned -> tanpa sketch dasar
2. semi unplanned -> melalui pembuatan sketch dasar yang hanya
sekedar
3. planned -> melalui pembuatan sketch dasar terlebih dahulu tidak
masalah jika kita menggunakan salah satu dari type tersebut. karena yang
terpenting adalah hasilnya.
Cara-Cara Menggunakan Peralatan Menggambar
Menggunakan
Penghapus
Seperti telah kita ketahui penghapus terdiri dari beberapa macam yaitu :
- penghapus pensil
- penghapus tinta
- penghapus kapur tulis
Penghapus yang dimaksud disini adalah penghapus yang digunakan untuk kertas gambar. Jadi dapat digunakan 2 macam penghapus yaitu penghapus pensil dan penghapus tinta. Untuk penghapus pensil pada kertas gambar biasa ( putih ) umumnya hampir sama. Kita dapat menggunakan dari bermacammacam merk demikian juga untuk penghapus tinta. Sedangkan untuk penghapus pada kertas kalkir, biasanya digunakan yaitu :
Penghapus pensil :biasanya dipakai penghapus dari merk standard, staedtler atau rotring
Penghapus tinta :biasanya digosok dengan silet, kemudian dihaluskan dengan penghapus tinta biasa. Atau dapat juga digunakan penghapus dari merk rotring
Menggunakan Jangka
Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran. Jangka mempunyai dua kaki ujung kaki yang satu dari logam runcing yang diperkuat dengan skrup. Sedangkan pada kaki yang lain dapat diisi dengan :
- ujung pensil
- trek pen
- jarum jangka, untuk membagi atau mengukur
- devider ( jangka tusuk )
Apabila kita hendak membuat lingkaran dengan jari-jari besar sedangkan kaki jangka tersebut kurang panjang, maka salah satu kakinya perlu disambung dengan kaki sambungan.
Besar kecilnya jari-jari yang dikehendaki dapat diperoleh dengan mengatur sekerup. Waktu menggunakan jangka harus diperhatikan bahwa kedudukan ujung kaki jangka harus tegak lurus pada bidang gambar. Pensil yang digunakan untuk jangka, sebaiknya berujung pipih dan tajam dan ini biasanya digunakan sebagai gambar awal atau sketsa. Bila sudah benar besar jari-jarinya dapat menggunakan dengan tinta yaitu rapido sesuai dengan ketebalan garis yang dimaksud dan itupun harus ada tambahan alat bantu sebagai penempatan batang rapidonya. Bila menggunakan trek pen harus elbih berhati-hati dengan pengisian tinta pada trek pen. Seterusnya putar secara tegak lurus agar hasil dari tebal tipis garis rata.
Seperti telah kita ketahui penghapus terdiri dari beberapa macam yaitu :
- penghapus pensil
- penghapus tinta
- penghapus kapur tulis
Penghapus yang dimaksud disini adalah penghapus yang digunakan untuk kertas gambar. Jadi dapat digunakan 2 macam penghapus yaitu penghapus pensil dan penghapus tinta. Untuk penghapus pensil pada kertas gambar biasa ( putih ) umumnya hampir sama. Kita dapat menggunakan dari bermacammacam merk demikian juga untuk penghapus tinta. Sedangkan untuk penghapus pada kertas kalkir, biasanya digunakan yaitu :
Penghapus pensil :biasanya dipakai penghapus dari merk standard, staedtler atau rotring
Penghapus tinta :biasanya digosok dengan silet, kemudian dihaluskan dengan penghapus tinta biasa. Atau dapat juga digunakan penghapus dari merk rotring
Menggunakan Jangka
Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran. Jangka mempunyai dua kaki ujung kaki yang satu dari logam runcing yang diperkuat dengan skrup. Sedangkan pada kaki yang lain dapat diisi dengan :
- ujung pensil
- trek pen
- jarum jangka, untuk membagi atau mengukur
- devider ( jangka tusuk )
Apabila kita hendak membuat lingkaran dengan jari-jari besar sedangkan kaki jangka tersebut kurang panjang, maka salah satu kakinya perlu disambung dengan kaki sambungan.
Besar kecilnya jari-jari yang dikehendaki dapat diperoleh dengan mengatur sekerup. Waktu menggunakan jangka harus diperhatikan bahwa kedudukan ujung kaki jangka harus tegak lurus pada bidang gambar. Pensil yang digunakan untuk jangka, sebaiknya berujung pipih dan tajam dan ini biasanya digunakan sebagai gambar awal atau sketsa. Bila sudah benar besar jari-jarinya dapat menggunakan dengan tinta yaitu rapido sesuai dengan ketebalan garis yang dimaksud dan itupun harus ada tambahan alat bantu sebagai penempatan batang rapidonya. Bila menggunakan trek pen harus elbih berhati-hati dengan pengisian tinta pada trek pen. Seterusnya putar secara tegak lurus agar hasil dari tebal tipis garis rata.
Pen Tarik (Trek pen)
Alat ini digunakan untuk menarik garis dengan memakai tinta cina (bak). Lebar luangan ( celah ). Ujung trek pen dapat diatur dengan skrup menurut keinginan. Kedudukan Trek pen pada waktu menarik garis sebaiknya miring sebesar 60o ke arah tarikkan garis Pengisian tinta pada trek pen sebaiknya jangan melebihi 7mm. Apabila lebih, tinta akan mudah menetes keluar pada waktu digunakan atau mungkin terjadi bendulan awal seperti yang terlukis pada
Menggunakan Sablon/Mal
Fungsi mal sebagai alat bantu untuk menggambar atau untuk mempercepat proses penggambaran berbagai macam bentuk. Untuk penggunaan mal lengkung yang tidak teratur diharapkan menggunakan 3 titik pedoman agar hasil lengkungannya sesuai dengan yang dimaksud.
Cara Menggunakan Rapido
Karena penggunaan trek pen dianggap kurang praktis selain kemungkinan tinta dapat menetes keluar, juga untuk garis dengan ketebalan yang dikehendaki, harus menyetel berkali-kali maka sekarang banyak juru gambar lebih senang menggunakan rapido. Rapido mempunyai ukuran yang bermacam-macam mulai dari 0,1 mm sampai dengan 2 mm. Untuk memudahkan penelitian pen maka biasanya tiap ukuran ditandai dengan warna tertentu. Macammacam merk rapido yaitu: Rotring, Staedtler, Faber Castle, Primus.
Cara pemakaian Rapido:
Dalam menarik garis dengan rapido sebaiknya ditempelkan saja pada kertas, jangan ditekan, kemudian ditarik dengan kemiringan antara 60º - 80º dari arah kiri ke kanan. Disamping itu jangan menarik garis dari arah atas ke bawah. Apabila jalannya tinta kurang lancar rapido diangkat lalu digoyanggoyang horisontal, kemudian coba dipakai kembali. Bila belum lancar diulang kembali gerakan semula. Apabila tintanya tidak mau keluar mata rapido harus dicuci atau dibersihkan.
Apabila tintanya terus-menerus keluar ini berarti pengisian tempat tintanya kurang teliti sehingga dalam tabung tinta terdapat udara yang menekan sehingga tinta keluar dari mata rapido. Sebaiknya cara mengisi tinta jangan terlalu penuh.
5 Macam
Teknik Dalam Melukis
1.
Aquarel
adalah teknik atau cara melukis dengan menggunakan sapuan warna yang tipis,
sehingga lukisan tersebut akan tampak tembus pandang atau transparan.
2.
Plakat
Plakat merupakan teknik melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal atau kental, sehingga hasil lukisan akan tampak pekat atau menutup seluruh medianya.
Plakat merupakan teknik melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal atau kental, sehingga hasil lukisan akan tampak pekat atau menutup seluruh medianya.
3.
Spray
Dari namanya, tentu semua orang akan mengetahui teknik melukis yang satu ini. Teknik lukis ini adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat. Cara melukis dengan teknik ini adalah menggunakan bahan cair yang kemudian disemprotkan dengan alat sprayer. Teknik ini sering digunakan untuk membuat sekitar lukisan lebih visual.
Dari namanya, tentu semua orang akan mengetahui teknik melukis yang satu ini. Teknik lukis ini adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat. Cara melukis dengan teknik ini adalah menggunakan bahan cair yang kemudian disemprotkan dengan alat sprayer. Teknik ini sering digunakan untuk membuat sekitar lukisan lebih visual.
4.
Pointlis
Teknik pointlis atau titik-titik merupakan teknik dalam melukis yang dilakukan dengan cara membuat gradiasi warna pada gambar. Cara melukis ini dilakukan dengan membuat gelap-terangnya gambar. Hal ini bisa juga dilakukan dengan mencampurkan warna dan membuatnya hanya berupa titik-titik, sehingga hasil gambar jika diteliti akan tampak seperti titik-titik warna.
Teknik pointlis atau titik-titik merupakan teknik dalam melukis yang dilakukan dengan cara membuat gradiasi warna pada gambar. Cara melukis ini dilakukan dengan membuat gelap-terangnya gambar. Hal ini bisa juga dilakukan dengan mencampurkan warna dan membuatnya hanya berupa titik-titik, sehingga hasil gambar jika diteliti akan tampak seperti titik-titik warna.
5.
Tempra
Tempra merupakan teknik melukis dengan cara melukiskan sebuah gambar pada tembok dengan sedemikian rupa. Hal ini nantinya akan menghasilkan sebuah karya seni yang menyatu dengan ilmu arsitektur. Teknik-teknik melukis ini merupakan teknik yang paling umum digunakan oleh semua pelukis. Hal ini dapat dipilih sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan alat dan bahan sebagai perlengkapan dalam melukis.
Tempra merupakan teknik melukis dengan cara melukiskan sebuah gambar pada tembok dengan sedemikian rupa. Hal ini nantinya akan menghasilkan sebuah karya seni yang menyatu dengan ilmu arsitektur. Teknik-teknik melukis ini merupakan teknik yang paling umum digunakan oleh semua pelukis. Hal ini dapat dipilih sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan alat dan bahan sebagai perlengkapan dalam melukis.
Pengertian
Teknik Melukis
Teknik melukis adalah cara-cara yg digunakan untuk melukis.
Teknik melukis adalah cara-cara yg digunakan untuk melukis.
Jenis
Teknik Melukis
Dalam melukis, diperlukan beberapa teknik. Secara umum, ada beberapa teknik dalam melukis antara lain:
Dalam melukis, diperlukan beberapa teknik. Secara umum, ada beberapa teknik dalam melukis antara lain:
15.
Teknik
Aquarel
Sesuai dengan namanya, teknik aquarel adalah teknik melukis dengan menggunakan cat air (aquarel) dan sapuan warna yang tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan terkesan tembus pandang atau transparan. Pada teknik ini digunakan cat yang cenderung encer agar dihasilkan sapuan yang tipis dan ringan.
Sesuai dengan namanya, teknik aquarel adalah teknik melukis dengan menggunakan cat air (aquarel) dan sapuan warna yang tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan terkesan tembus pandang atau transparan. Pada teknik ini digunakan cat yang cenderung encer agar dihasilkan sapuan yang tipis dan ringan.
Medium yang digunakan
dalam teknik ini biasanya adalah kertas lukis. Teknik aquarel umum diterapkan
pada kegiatan melukis di sekolah dengan menggunakan cat air dan kertas gambar.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik aquarel :
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik aquarel :
a.
Pemilihan
cat air yang baik
Untuk menghasilkan sebuah karya yang baik maka cat yang digunakan harus memenuhi standar kualitas. Cat air dengan harga mahal biasanya berkualitas bagus.
Untuk menghasilkan sebuah karya yang baik maka cat yang digunakan harus memenuhi standar kualitas. Cat air dengan harga mahal biasanya berkualitas bagus.
Cat dikatakan bagus bila
berwarna cerah, tajam atau kuat dan tidak mudah kering bila tersimpan lama,
tentunya dalam kondisi selalu tertutup. Cat air dengan harga relatif terjangkau
juga terkadang kualitasnya bagus tergantung pada merek produk.
b.
Pemilihan
kertas yang cocok Kertas yang paling sesuai adalah kartas aquarel, namun
harganya relatif mahal. Untuk kertas dengan harga terjangkau bisa menggunakan
kertas gambar biasa yang bagus.
c.
Pemilihan
kuas yang sesuai
Kuas yang paling cocok untuk teknik aquarel adalah kuas cat air. Merk Pagoda harganya sangat terjangkau di semua kalangan. Tersedia juga kuas cat air yang lebih bagus, dan tentunya lebih mahal.
Kuas yang paling cocok untuk teknik aquarel adalah kuas cat air. Merk Pagoda harganya sangat terjangkau di semua kalangan. Tersedia juga kuas cat air yang lebih bagus, dan tentunya lebih mahal.
16.
Teknik
Plakat
Berbeda dengan aquarel, plakat merupakan teknik melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal atau kental, sehingga hasil lukisan akan tampak pekat atau menutup seluruh medianya.
Berbeda dengan aquarel, plakat merupakan teknik melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal atau kental, sehingga hasil lukisan akan tampak pekat atau menutup seluruh medianya.
Teknik plakat biasanya
digunakan oleh pelukis profesional untuk menghasilkan sebuah lukisan yang
bernilai ekonomi tinggi. Medium yang digunakan dapat berupa kertas lukis,
kanvas, dan medium lainnya.
17.
Teknik
Spray
Teknik lukis ini adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat. Cara melukis dengan teknik ini adalah menggunakan bahan cair yang kemudian disemprotkan dengan alat sprayer. Teknik ini sering digunakan untuk menghasilkan lukisan yang cenderung lebih visual. Salah satu contoh penggunaan teknik ini adalah pada pewarnaan part kendaraan, kasing handphone, produk hias, dan lain sebagainya.
Teknik lukis ini adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat. Cara melukis dengan teknik ini adalah menggunakan bahan cair yang kemudian disemprotkan dengan alat sprayer. Teknik ini sering digunakan untuk menghasilkan lukisan yang cenderung lebih visual. Salah satu contoh penggunaan teknik ini adalah pada pewarnaan part kendaraan, kasing handphone, produk hias, dan lain sebagainya.
18.
Teknik
Pointlis
Teknik pointlis merupakan teknik melukis yang cenderung menggunakan titik-titik dan perpaduan warna. Biasanya dilakukan dengan cara membuat gradiasi warna pada gambar untuk mengatur gelap-terangnya gambar. Teknik ini bisa juga dilakukan dengan mencampurkan warna dan membuatnya hanya berupa titik-titik, sehingga hasil gambar jika diteliti akan tampak seperti titik-titik warna.
Teknik pointlis merupakan teknik melukis yang cenderung menggunakan titik-titik dan perpaduan warna. Biasanya dilakukan dengan cara membuat gradiasi warna pada gambar untuk mengatur gelap-terangnya gambar. Teknik ini bisa juga dilakukan dengan mencampurkan warna dan membuatnya hanya berupa titik-titik, sehingga hasil gambar jika diteliti akan tampak seperti titik-titik warna.
19.
Teknik
Tempra
Tempra merupakan teknik melukis dengan cara melukiskan sebuah gambar pada tembok dengan sedemikian rupa. Hal ini nantinya akan menghasilkan sebuah karya seni yang menyatu dengan ilmu arsitektur.
Tempra merupakan teknik melukis dengan cara melukiskan sebuah gambar pada tembok dengan sedemikian rupa. Hal ini nantinya akan menghasilkan sebuah karya seni yang menyatu dengan ilmu arsitektur.
Teknik-teknik melukis ini
merupakan teknik yang paling umum digunakan oleh semua pelukis. Hal ini dapat
dipilih sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan alat dan bahan sebagai perlengkapan
dalam melukis.
1. lukisan
2. Patung
3. ukir/ pahat
4. batik
5. grabah
6. kramik
7. sulam
8. kriya
9. tato
|
10. kaligrafi
11. sablon
12. bordir
13. kostum
14. make up
15. anyaman
16. arsitektur
17. miniatur
18. grafiti
|
19. interior
20. eksterior
21. dekorasi
22. property
23. aksesoris
24. origami
25. fotografi
26. design grafis
27. mural
|
Warna
Makna Warna
Merah : cinta, nafsu, kekuatan, semangat, tenaga,
ketertarikan, bahaya,
kemarahan.
Merah – Orange : spirit, enerji, kekuatan, berani dan
tindakan.
Orange : hangat, ceria, muda, kenikmatan.
Kuning – orange: kebahagiaan, kemakmuran, keramahan,
optimisme,
dan keterbukaan.
Kuning : terang, pintar, bijaksana, hangat .
Kuning - hijau : persaudaraan, muda, hangat, baru.
Hijau : muda, belum berpengalaman, tumbuh, kaya,
kesegaran, kalem dan
istirahat.
Biru - hijau : diam, santai, halus, setia.
Biru : damai, setia, tertahan, konservatif, pasif
hormat,
kesedihan,
kelembutan.
Biru - ungu : spiritualisme, kerendahan hati, kedewasaan,
kehormatan,
kelelahan.
Ungu : keajegan, keagungan, dramatis, dominan,
misteri,
formal, melankoli,
tenang.
Merah - ungu : tegang, terasing, dramatis.
Cokelat : tidak formal, hangat, alamiah, persahabatan,
kemanusiaan, seperti
tanah.
Hitam : kehormatan, berduka, formal, kematian, muram,
tak
menentu, sedih,
misteri.
Abu-abu : ketenangan, penyerahan, keagungan, netral.
Putih : kesenangan, harapan, kemurnian, mustahil,
kebersihan, spiritualisme, kenikmatan,
Kelompok
Warna Nama Warna
Warna Primer : Merah, Biru, Kuning
Warna Sekunder : Hijau, Jingga, Ungu
Warna Tertier : Kuning Jingga, Merah Jingga, Ungu Merah, Ungu Biru,
Hijau Biru,
1. Unsur warna lebih dominan
2. Bentuk atau bidang
terbentuk dari sapuan warna
3. Garisnya semu dari batas
pertemuan dua warna berbeda
4. Ekspresi merupakan hal
utama
5. Cenderung menjadi karya
seni murni atau bebas (pure art/fine art)
6. Fungsi primer atau pribadi
|
7. Unsur garis lebih
dominan
8. atau bidang terbentuk dari
garis linear
9. Garisnya tegas hasil
goresan alat gambar
10. Kemiripan merupakan hal
utama
11. Cenderung pada karya seni
terapan(aplied art) seperti illustrasi, kartun,
karikatur, still life
12. Fungsi sosial/sekunder
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar