BAB 1. Analisa LAKON
Semester 1
Kelas XII
A. BAB 1. Analisa LAKON
Proses analisa lakon/ naskah adalah bagian dari
rangkaian sebuah produksi penggarapan pementasan teater modern khususnya, dan
ini adalah bagian dari tahapan ke-dua dari beberapa tahapan yang lainnya.
(uraikan lagi tahapan
proses produksi/ 11 tahapan)
Analisa
lakon/ naskah lebih umum disebut sebagai proses bedah naskah. proses ini sangat
membutuhkan waktu cukup banyak mengingat hal yang dilakukan sangat luas terkait
dengan semua kebutuhan persiapan pementasan drama baik unsur teknis/ panggung,
unsur cerita dan penokohan sampai persoalan penonton.
Tujuan
utama sebuah analisa lakon adalah untuk mengetahui
seluruh isi dan latar belakan sebuah cerita/ naskah tersebut.
Yang
melakukan proses analisa naskah ini adalah SUTRADARA, Proses dari analisa atau
bedah naskah ini memakan waktu 1 – 6 hari (1 minggu) atau bahkan bisa lebih
tergantung bobot naskahnya
Unsur analisa naskah adalah;
1.
Tema
2.
Sinopsis
3.
Plot
4.
Struktur Dramatik
5.
Penokohan
6.
Setting cerita
7.
Pesan
Proses analisa naskah dilakukan mulai dari unsur yang pertama,
- Tema; intisari persoalan dari sebuah cerita/ intisari cerita.
Tema melahirkan dua hal
(dua anak tema) ;
a.
persoalan
b.
konflik
munculnya persoalan yang menyebabkan lahirnya sebuah konflik.
Sifat Konflik:
1)
manusia melawan diri sendiri
2)
manusia melawan manusia, diluar
dirinya
3)
manusia melawan alam (termasuk
hewan-tumbuhan)
4)
manusia melawan tuhan
(takdirnya)
Contoh tematik :
a)
percintaan g) budi pekerti / norma
b)
rumah tangga h) balas dendam
c)
persahabatan i) perjuangan
d)
perselingkuhan j) religi
e)
kepahlawanan k) politik
f)
petualangan l) hokum, dsb
2.
Sinopsis, ringkasan cerita
Pengertian Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan atau garis besar naskah yang
menggambarkan isi dari suatu film atau pementasan yang dilakukan baik secara
konkrit maupun secara abstrak.
Fungsi
dari sinopsis ini adalah
a. Untuk memberikan gambaran ringkas dari isi
naskah
b. Memberikan gambaran secara cepat mengenai isi
naskah
c. Sebagai pembuka/ prolog atau epilog dari
naskah yang akan dipentaskan.
d. Membuat gambaran jelas secara sederhana
tentang urutan cerita dalam naskah.
e. Draf pedoman pemeran atau pemain dalam pelaku
improvisasi.
Sinopsis biasanya digunakan sebagai prolog
bagi sebuah naskah baik dalam naskah pendek maupun naskah panjang untuk suatu
pemetasan film dan terater panggung. Sinopsis akan memudahkan untuk mengetahui
dan memahami secara lebih ringkas pada bagian awal dari suatu naskah tersebut.
Selain sinopsis naskah untuk pementasan di
atas juga ada sinopsis lainnya, salah satunya misalnya sinopsis novel. Apakah
sinopsis noverl tersebut? :
Sinopsis novel adalah ringkasan cerita novel.
Ringkasan novel adalah bentuk pemendekan dari sebuah novel dengan tetap
memperhatikan unsur-unsur intrinsik novel tersebut. membuat Sinopsis merupakan
suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan (novel) yang panjang dalam
bentuk yang singkat.
Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa,
ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan
isi dan gagasan umum pegarangnya.
Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah
halaman, misalnya dua atau tiga halaman, seperlima atau sepersepuluh dari
panjang karangan asli.
Langkah-langkah
membuat sinopsis
a.
Sebelum
membuat sinopsis, membaca naskah asli terdahulu untuk mengetahui kesan, substansi
dan esensi umum penulis.
b.
Mencatat
gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan - gagasan yang penting.
c.
Menulis
ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah ke
dua. Gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan
cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.
d.
Dialog
dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya saja.
e.
Ringkasan
/ sinopsis novel tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari
keseluruhan novel.
Ciri-Ciri
Sinopsis
a. Alur atau jalan ceritanya disusun secara
berurutan atau kronologis dan tepat. Alur atau plot sinopsis sebaiknya
sama dengan alur cerita aslinya.
b. Bahasa yang digunakan hendaknya menggunakan
jenis persuasif atau berupa ajakan dan membujuk agar calon pembaca tertarik
membaca.
c. Terdapat suatu ajakan ataupun motivasi bagi para
pembaca, untuk membaca buku tersebut dan dikemas sebaik mungkin agar pembaca
tertarik untuk membaca bukunya.
d. Menampilkan konflik secara singkat dan yang
menarik.
e.
Membuat
penasaran bagi calon pembacanya.
Fungsi
Sinopsis
Adapun fungsinya
antara lain:
a. Memberikan sebuah gambaran ringkas dan singkat
tentang isi cerita atau naskah
b. Memberikan gambaran yang jelas secara sederhana
mengenai urutan atau kronologi ceritanya
c. Sebagai prolog atau epilog dari suatu naskah
yang akan dipentaskan
d.
Sebagai
draft pedoman bagi pemain atau pemeran untuk melakukan improvisasi
Langkah-Langkah
Membuat Sinopsis
Ada beberapa
cara untuk membuat sebuah sinopsis, yaitu antara lain :
a. Terlebih dahulu membaca naskah aslinya untuk
mengetahui kesan terpenting penulis secara umum.
b. Mencatat gagasan pokok atau
menggaris bawahi gagasan utama yang terpenting.
c. Tulislah ringkasan yang sesuai dengan gagasan
utama yang ditemukan sesuai dengan langkah kedua.
d. Gunakan kalimat yang jelas, mudah dipahami,
efektif, dan menarik untuk membuat rangkaian cerita singkat yang bisa
menggambarkan apa yang akan diceritakan dalam karangan aslinya.
e. Untuk menulis dialog atau monolog tokoh, cukup
secara garis besarnya saja.
f.
Sinopsis
yang dibuat tidak boleh menyimpang dari isi secara keseluruhannya.
Hal yang
dibutuhkan saat akan membuat sinopsis antara lain :
a. Untuk mempermudah langkah awal tentukan terlebih
dulu temanya yang berisikan tentang gagasan utama dari cerita novel tersebut.
b. Alur atau jalan cerita dimana tempat dan waktu
terjadinya sebuah peristiwa.
c. Penokohannya yaitu pelaku dalam sebuah cerita
- Plot/ Alur Cerita,
Rangkaian-rangkaian cerita yang menyusun sebuah alur
cerita secara utuh.
Sifat Plot
a.
Maju
b.
Mundur
c.
Campuran
Jenis Plot
a.
Linier
b.
Episode
c.
Bercabang
d.
Melingkar
- Struktur dramatic
a.
Eksposisi, sebuah wilayah awal cerita
yang memaparkan para tokoh utama serta memaparkan setting cerita.
b.
Rising Action, sebuah wilayah cerita
yang mulai memaparkan akar-akar persoalan dalam cerita tersebut.
c.
Konklusi, sebuah wilayah cerita yang
memaparkan bahwa persoalan yang ada kondisinya semakin memanas/memuncak/
menegang/ semakin komplek.
d.
Klimak, sebuah wilayah cerita dimana
persoalan utamanya meledak.
e.
Resolusi, sebuah wilayah cerita dimana permasalahan
yang sudah meledak tadi akhirnya turun/ mereda kembali
f.
Ending, sebuah wilayah cerita dimana posisi kebenaran persoalan tersebut
sudah terjawabkan, dan kedudukan siapa tokoh yang benar dan salah mulai jelas,
dan pesan dari cerita tersebut sudah bisa dipahami.
- Latar belakang / Setting
a.
Tempat
b.
Jaman
c.
Waktu
d.
Kultur
6.
Penokohan (pengkarakteran)
Sifat Penokohan
a.
hitam
b.
putih
c.
campuran
Jenis Penokohan
a.
Tokoh central
1)
Protagonis
2)
Antagonis
b.
Tokoh Utama (Tritagonis)
1)
Tritagonis protagonist
2) Tritagonis antagonis
c.
Tokoh uniliti/ pendukung
Unsur Penokohan
a.
Fisik/ jasmani
1)
jenis kelamin
2)
usia
3)
ukuran badan (bentuk badan)
4)
bentuk & jenis rambut
5)
bentuk & jenis mata
6)
warna kulit
7)
kondisi fisik yang lain
(hidung, mulut, telinga dll)
8)
cacat fisik tidak
9)
ciri khas pada tubuh?
10) kesehatannya?
11)
golongan darah?
b.
Social
1)
latar belakang pendidikan
2)
latar belakang ekonomi
3)
pekerjaan/ profesi?
4)
agama
5)
status social dimasyarakat
6)
saudara?
7)
catatan criminal
8)
hoby
9)
asal-usulnya?
10)
keturunan keluarga?
c.
Psikologi
1)
kondisi kejiwaannya?
2)
karakter hariannya bagaimana?
3)
sifat
4)
pola perilakunya/ tingkah laku
hariannya?
5)
cara berpikirnya
6)
cara menyikapi dan menanggapi
sesuatu?
7)
kondisi emosinya?
8)
peran dalam beragama
9)
punya kejadian traumatic,
pengalaman buruk
10) pola pendidikan orang tua sejak kecil bmn?
11) makanan kesukaan?
12) kebiasaan buruknya?
13) kelebihan yang dipunyai?
- Pesan moral;
a.
b.
c.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar