1.
Ir.
SOEKARNO
Biografi Ir Soekarno Presiden Pertama
Indonesia
Ir Soekarno
LAHIR :
Blitar, Jawa Timur, Indonesia
pada Kamis, 6 Juni 1901
WAFAT : Minggu, 21 Juni 1970 di RSPAD (Rumah
Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta
Kiprah
:
1. Dikenal
sebagai bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia.
2. Soekarno
aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Dharmo(organisasi kepemudaan)
didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo di Gedung STOVIA pada tanggal 7 Maret
1915. Pada saat didirikan, ketuanya adalah Dr. Satiman Wirjosandjojo, dengan
wakil ketua Wongsonegoro, sekretaris Sutomo dan anggotanya Muslich, Mosodo dan
Abdul Rahman.
3. Pada
tahun 1926,
Soekarno mendirikan Algemeene Studie Club (ASC)
di Bandung yang merupakan hasil inspirasi dari Indonesische Studie Club
oleh Dr.
Soetomo. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia
4. Pada tanggal 4 Juli 1927, beliau mendirikan PNI (Partai Nasional
Indonesia), dengan tujuan Indonesia Merdeka
5. Pada
bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang
merupakan pecahan dari PNI.
- Pidato
Ir. Soekarno tanggal I Juni 1945 sering disebut dengan pidato lahirnya
Pancasila.
- Pada
tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan yang diketuai Ir. Soekarno
melahirkan rumusan yang terkenal dengan nama Piagam Jakarta (Jakarta
Charter)
- Tanggal
9 Agustus 1945, Ir. Soekarno bersama Mohammad Hatta dan Rajiman
Wedyodiningrat ke Dalat, Vietnam. Mereka bertemu Jenderal Terrauchi untuk
membicarakan kemerdekaan Indonesia.
9. Dengan
melewati perjuangan hingga akhirnya dapat merdekakan bangsa Indonesia dari
penjajahan Belanda. Soekarno menetapkan momen tepat untuk kemerdekaan Republik
Indonesia yakni dipilihnya tanggal 17 Agustus 1945.
- Tanggal
17 Agustus 1945, membacakan Proklamasi Kemerdekaaan RI menandatangani
naskah proklamasi pukul 10.00 di Jl Pegangsaan Timur
Jakarta.
- Tanggal
18 Agustus 1945 dilantik oleh PPKI menjadi Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Pada tanggal 29 Agustus 1945 pengangkatan menjadi presiden dikukuhkan oleh
KNIP dengan masa jabatan 1945-1966
12. Dapat
membujuk golongan muda untuk bersatu melawan Jepang
13. Soekarno
aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, di antaranya merumuskan
Pancasila, UUD 1945, dan dasar dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan
naskah proklamasi Kemerdekaan.
14. Soekarno-Hatta
mendirikan Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
- Tanggal
23 Agustus 1945, membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR).
- Tanggal
28 Oktober 1945, mengadakan perundingan dengan Inggris di Surabaya.
17. Pada
tanggal 20 Februari 1967 Soekarno menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan
Kekuasaan di Istana Merdeka.
Pendidikan
:
- Pendidikan sekolah dasar di Eerste Inlandse
School, Mojokerto
- Pendidikan sekolah dasar di Europeesche Lagere
School (ELS), Mojokerto (1911)
- Hoogere Burger School (HBS) Mojokerto
(1911-1915)
- Technische Hoge School, Bandung (sekarang
berganti nama menjadi Institut Teknologi Bandung) (1920)
2. MOH. HATTA
1. Nama
: Moh.Hatta
2. Lahir : Bukittinggi,
Sumatera Barat, 12 Agustus 1902
3. Riwayat Pendidikan :
a.
Nederland Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda (1932)
b.
Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School, Batavia (1921)
c.
Meer Uirgebreid Lagere School (MULO), Padang (1919)
d.
Europeesche Lagere School (ELS), Padang, (1916)
e.
Sekolah Dasar Melayu Fort de kock, Minangkabau (1913-1916)
4. Kiprah :
a. Ketua Panitia Lima (1975)
b. Penasihat Presiden dan Penasehat
Komisi IV (1969)
c. Wakil Presiden, Perdana menteri, dan
Menteri Luar Negeri NKRIS (1949-1950)
d. Ketua delegasi Indonesia Konferensi
Meja Bundar, Den Haag (1949)
e. Wakil Presiden, Perdana Menteri, dan
Menteri Pertahanan (1948-1949)
f. Ketua delegasi Indonesia Konferensi
Meja Bundar, Den Haag (1949)
g. Proklamator Kemerdekaan Republik
Indonesia (1945)
h. Wakil Ketua Panitia Persiapan
kemerdekaan Indonesia (1945)
i.
Anggota
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (1945)
j.
Kepala
Kantor Penasehat Bala Tentara Jepang (1942)
k. Ketua Panitia Pendidikan Nasional
Indonesia (1934-1935)
l.
Wakil
Delegasi Indonesia Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, Berlin (1927-
1931)
m. Ketua Perhimpunan Indonesia, Belanda
(1925-1930)
n. Bendahara Jong Sumatranen Bond,
Jakarta (1920-1921) dan Bendahara Jong Sumatranen Bond, Padang (1916-1919)
o. Anggota Partai Nasional Indonesia
1. Bersama Ir. Soekarno menandatangani
naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
2. Menjadi pemimpin delegasi Indonesia
dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda tanggal 23 Agustus–2
November 1949.
3. Pada tanggal 27 Desember 1945,
menandatangani naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia.
4.
Drs.
Mohammad Hatta dipercaya mendampingi Ir. Soekarno menjadi wakil presiden
pertama Republik Indonesia.
Meninggal
: Jakarta, 14
Maret 1980 (umur 77) , (Makam : Taman Makam
Proklamator Bung Hatta).
3.
MUHAMMAD
YAMIN
Nama : Mohammad Yamin
Pekerjaan : sastrawan, politikus dan ahli hukum
Lahir : Sawah Lunto Sumatera Barat, 24 Agustus 1903
Wafat : Jakarta pada tanggal 17 oktober 1962 di usia nya 59
tahun
Pendidikan : 1. Hollands
Indlandsche School (HIS)
2. Sekolah guru
3. Sekolah Menengah Pertanian Bogor
4. Sekolah Dokter Hewan Bogor
5. AMS
6. Sekolah kehakiman (Reeht Hogeschool)
Jakarta
Perjuangan
atau kiprah : 1. memperjuangakan persatuan dan kesatuan pemuda
melalui Sumpah
2. bergabung
dengan beberapa organisasi kepemudaan
3. terlibat
dalam panitia Sumpah pemuda
4. masih
tetap bergerak untuk mencapai kemerdekaan melalui Pusat Tenaga Rakyat bentukan
Jepang
5. terpilih sebagai anggota dalam badan bentukan
pemerintahan jepang yaitu badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI).
6. beliau diangkat sebagai pemangku jabatan penting
dalam sebuah negara.
7. perintis puisi Modern di Indonesia
Karir
:
§ Ketua Jong Sumatera Bond (1926-1928)
§ Anggota Partai Indonesia (1931)
§ Pendiri partai Gerakan Rakyat
Indonesia
§ Anggota BPUPKI
§ Anggota panitia Sembilan
§ anggota Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP)
§ menteri Pengajaran, Pendidikan dan
Kebudayaan
§ Menteri Penerangan
§ Ketua Dewan Perancang Nasional
(1962)
§ Ketua Dewan Pengawas IKBN Antara
(1961–1962)
§ anggota DPR dari tahun 1950
§ menteri kehakiman pada tahun 1952
hingga 1952
Penghargaan :
§
Gelar
pahlawanan nasional pada tahun 1973 sesuai dengan SK Presiden RI No.
088/TK/1973
§ Bintang Mahaputra RI
§
Tanda
penghargaan dari Corps Polisi Militer sebagai pencipta lambang Gajah Mada dan Panca
Darma Corps
§
Tanda
penghargaan Panglima Kostrad atas jasanya menciptakan Petaka Komando Strategi
Angkatan Darat
4.
Mr. SOEPOMO
Mr.
Supomo
Ttl : Sukoharjo kamis
22 januari 1903 Jawa Tengah
Wafat : 12 September
1958
Pendidikan :
ELS (1917), MULO (1920), bataviasche Rechtsschool
di Batavia (1923),Rijks University leiden/ University (1924)
Kiprah :
1. Menjadi
Anggota BPUPKI dan PPKI
2. Menjadi
Ketua Kecil Perancang UUD
3. Mengusulkan
rancangan dasar negara
4. Mendapat
Tugas sebagai Peneliti dan Panghalus
bahasa UUD 1945
5. Ditunjuk
oleh kolonial Belanda sebagai pegawai negeri pemerintahannya yang di bantu oleh
ketua dari pengadilan negeri Sragen tahun 1977
6. Dalam
disertasinya, Soepomo bukan hanya mengupas adanya sistem agraria tradisional
saja akan tetapi juga meneliti hukum-hukum kolonial yang terkait dengan
pertahanan di daerah Surakarta
7. Kritik
Soepomo atas wacana-wacana kolonial yaitu tentang proses transisi agrarian di
letakkan dalam disertasinya
5.
SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA
Syafruddin
Prawiranegara
Lahir :
Banten,
28 Februari 1911
Wafat
:
Pendidikan :
·
ELS pada tahun 1925
·
MULO pada 1928
·
AMS pada tahun 1931
·
Rechtchoogeschool
(Sekolah Tinggi Hukum) pada tahun 1939
Peranan / Kiprah :
1) Menjadi Anggota Masyumi
2) Perdana Menteri Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia
(PRRI)
3) Membentuk Pemerintah Darurat RI
4) Wakil Perdana Menteri RI pada tahun 1949
6.
SUTAN
SYAHRIR
Nama : Sutan Syahrir
TTL: Padang Panjang, Sumatera Barat, Hindia Belanda, 5 Maret 1909
MENINGGAL: Sutan Syahrir meninggal pada tanggal 9 April 1966 dan dikebumikan di TMP Kalibata dan mengakhiri kisah hidup Sutan Syahrir.
TTL: Padang Panjang, Sumatera Barat, Hindia Belanda, 5 Maret 1909
MENINGGAL: Sutan Syahrir meninggal pada tanggal 9 April 1966 dan dikebumikan di TMP Kalibata dan mengakhiri kisah hidup Sutan Syahrir.
PENDIDIKAN
§ sekolah
dasar di ELS
§ SMP di MULO
Medan
§ SMA di AMS
di Bandung
§ Universitas
Amsterdam di fakultas Hukum.
KARIR
§ Perdana
Menteri pertama Republik Indonesia
§ Ketua Partai
Sosialis Indonesia (PSI)
§ Ketua
delegasi Republik Indonesia pada Perundingan Linggarjati
§ Duta Besar
Keliling (Ambassador-at-Large) Republik Indonesia
Penghargaan : Pahlawan Nasional
Indonesia berdasarkan SK Keppres nomor 76 tahun 1966
KIPRAH
1. Sutan Syahrir menjadi penggerak
tercetusnya Sumpah Pemuda. Pada tahun 1930
2. Sutan syahrir juga bergabung dengan
organisasi Perhimpunan Indonesia (PI).
3. Sutan Syahrir juga bergabung dengan
PNI baru yang sebelumnya sempat dibubarkan oleh pemerintah Hindia Belanda.
Selanjutnya PNI dianggap semakin Radikal sehingga Sutan Syahrir dan Moh Hatta di asingkan di Boven Digoel selama
setahun dan selanjutnya dipindahkan ke banda Neira untuk masa pembuangan 6
tahun.
4. Sutan Syahrir beserta pemuda-pemuda
Indonesia mendesak Soekarno Hatta untuk
memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
5. Pada masa mempertahankan kemerdekaan
Indonesia, Sutan Syahrir juga berperan dalam mempertahankan kemerdekaan. Yaitu
dengan membentuk cabinet Syahrir I hingga Kabinet Syahrir ke III, dan
mempertahankan Indonesia melalui jalur diplomasi. Karena Sultan Syahrir
bergerak dalam arah komunis dengan kasus PRRI, akhirnya Presiden membubarkan
PSI pada Tahun 1960. Selama 3 tahun Sutan Syahrir dipenjara kemudian tanpa
diadili sehingga menderita sakit. Atas izin yang didapat, ia boleh berobat di
Swiss dan akhirnya meninggal di Swiss.
7.
MOH.
NATSIR
Nama : Mohammad Natsir
1. Lahir : Muhammad
Natsir lahir pada hari jumat tanggal 17 Juli 1908 di kampung Jembatan Berukir Alahan Panjang, Kabupaten
Solok Sumatera Barat. Kedua
orang tuanya berasal dari Maninjau. Ayahnya Idris Sutan Saripado adalah pegawai
pemerintah dan pernah menjadi Asisten Demang di Bonjol dan ibunya Khadijah. Natsir adalah anak ketiga dari empat
bersaudara, sedangkan kakeknya seorang ulama. Natsir merupakan pemangku adat
untuk kaumnya yang berasal dari Maninjau,
Tanjung Raya, Agam dengan
gelar Datuk Sinaro Panjang. Ia dibesarkan di keluarga agamis. Lingkungan
seperti ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan sang putra.
2. Pendidikan : M. Natsir dimulai dari Sekolah Rakyat (SR) di
Maninjau Sumatera Barat hingga kelas dua. Setelah itu pindah ke Holland Inlandse School (HIS) Adabiyah Padang Panjang. Setelah lulus dari HIS, Natsir diterima beasiswa di
MULO (Meer Uitgebreid Lager Orderwijs). Di MULO tersebut ia mulai
aktif berorganisasi dengan masuk dalam Jong Sumatranen Bond yang diketuai
Sanusi Pane. dan kemudian melanjutkan ke AMS Bandung hingga tamat pada
tahun 1930. Dalam dunia akademik, Natsir memperoleh doctor honoris causa dari Universitas Islam Libanon tahun 1967 di bidang
sastra. Gelar yang sama diperoleh juga tahun 1991 dari Universitas Kebangsaan
Malaysia dan Universitas Saint Teknologi Malaysia dalam bidang pemikiran Islam.
3. Peranan
:
a)
Mohammad Natsir mengajukan mosi intergral dalam
sidang pleno parlemen, di mana mosi ini berhasil memulihkan keutuhan bangsa
Indonesia dalam Negara Kesatuan RI (NKRI). Karena prestasi inilah Natsir
diangkat menjadi perdana menteri oleh Bung Karno.
b)
Saat menerjuni
bidang politik, Muhammad Natsir adalah seorang politikus piawai. Saat menerjuni medan perang, ia menjadi panglima
yang gagah berani, dan saat berdebat dengan musuh, ia tampil sebagai pakar ilmu
dan dakwah. Ia juga menyerukan Islam sebagai titik tolak kemerdekaan dan
kedaulatan, pada saat Soekarno dan antek-anteknya menyerukan nasionalisme
Indonesia sebagai titik tolak kemerdekaan.
c)
Perdana Menteri Ke-5 Indonesia
d)
Wakil Ketua KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat)
e)
Presiden Liga Muslim se-Dunia (World Moslem
Congress)
f)
Ketua Dewan Masjid se-Dunia
g)
Dewan Eksekutif Rabithah Alam Islami
h)
Pendiri Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
4.Wafat :Tokoh
yang sederhana ini wafat pada hari Sabtu tanggal 6 Februari 1993 bertepatan dengan 14 Sya’ban 1413 H di RSCM dalam
usia 85 tahun pukul 12.10 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
Jakarta.
8. HAJI AGUS SALIM
Nama : Haji Agus Salim
Biografi :
a. Lahir :
Haji
Agus Salim lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat, Hindia Belanda, pada 8
Oktober 1884 dengan nama Mashudul Haq yang berarti "pembela
kebenaran". Agus Salim lahir dari pasangan Soetan Salim gelar Soetan
Mohamad Salim dan Siti Zainab. Jabatan terakhir ayahnya adalah Jaksa Kepala di
Pengadilan Tinggi Riau.
b. Pendidikan
:
1) Pendidikan
dasar di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah khusus anak-anak Eropa
2) Dilanjutkan
ke Hoogere Burgerschool (HBS) di Batavia
c. Pekerjaan
:
1) Bekerja
sebagai penerjemah dan pembantu notaris pada kongsi pertambangan di Indragiri
2) Tahun
1906 bekerja di Konsulat Belanda di Jeddah, Arab Saudi
3) Tahun
1915 bekerja di Harian Neratja sebagai
Redaktur II
d. Peran
:
1) Menjadi
anggota Volksraad (1921-1924)
2) Menjadi
anggota panitia 9 BPUPKI yang mempersiapkan UUD 1945
3) Menjadi
Menteri Muda Luar Negeri Kabinet Sjahrir II (1946) dan Kabinet III (1947)
4) Ikut
serta dalam pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara Arab,
terutama Mesir pada tahun 1947
5) Menjadi
Menteri Luar Negeri pada Kabinet Amir Sjarifuddin (1947)
6) Menjadi
Menteri Luar Negeri pada Kabinet Hatta (1948-1949)
e. Wafat
:
Haji Agus Salim meninggal dunia pada 4 November 1954
pada usia 70 tahun di RSU Jakarta dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
Namanya kini diabadikan untuk stadion sepak bola di Padang.
9.
SRI SULTAN
HAMENGKUBUWONO IX
Lahir : Sompilan Ngasem (Yogyakarta) 12 April 1912
Meninggal :
2 Oktober 1988, di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat
Riwayat Pendidikan :
1. Taman kanak-kanak atau Frobel School
asuhan Juffrouw Willer di Bintaran Kidul
2. Eerste Europese Lagere School (1925)
3. Hogere Burger School (HBS, setingkat
SMP dan SMU) di Semarang dan Bandung (1931)
4. Rijkuniversiteit Leiden, jurusan
Indologie (ilmu tentang Indonesia) kemudian ekonomi
Peranan :
- Sri Sultan Hamengkubuwono IX
merelakan keratonnya sebagai tempat persembunyian tentara Republik
Indonesia ketika
mereka dikejar-kejar oleh Belanda pada peristiwa yang dinamakan Janur
Kuning tahun 1949.
- Beliau
merupakan Sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong
kemerdekaan Indonesia.
- Menyatukan
negara barat dengan negara timur untuk bekerja sama tanpa meninggalkan
jati diri kebangsaan, dimana Sultan waktu itu tidak bisa diperalat oleh
bangsa Barat.
- Mendorong
agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat
“Istimewa”.
- Sultan
melarang pengiriman romusha dengan mengadakan proyek lokal saluran irigasi
Selokan Mataram.
- Sultan
bersama Paku Alam IX yaitu seorang penguasa lokal pertama yang
menggabungkan diri ke Republik Indonesia.
10. I GUSTI NGURAH RAI
Nama
: I Gusti Ngurah
Rai
Lahir : Petang,
Kabupaten Badung, Bali, Hindia Belanda | 30 Januari 1917
Wafat : Marga, Tabanan, Bali
| 20 November 1946 (umur 29)
Makam : Taman Makam
Pahlawan Margarana Bali
Agama : Hindu
Warga Negara : Indonesia
Agama : Hindu
Warga Negara : Indonesia
Riwayat
Pendidikan :
§ HIS, Denpasar
§ MULO, Malang
§ Prayodha Bali, Gianyar, Bali
§ Corps Opleiding Voor Reserve
Officieren (CORO), Magelang
§ Pendidikan Artileri, Malang
Karir I
Gusti Ngurah Rai :
§ Brigjen TNI (anumerta)
§ Letnan Kolonel
§ Letnan II
§ Bintang Mahaputra
§ Pahlawan Nasional berdasarkan SK
Presiden RI no 63/TK/1975 tanggal 9 Agustus 1975
Perananan
I Gusti Ngurah Rai :
1. Terkenal
dengan gagasan perangnya yakni Puputan Margarana yang berarti perang secara habis-habisan
di daerah Margarana (Kecamatan di pelosok Kabupaten Tabanan, Bali)
2. Membentuk
Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Sunda Kecil dan di Bali dan memiliki pasukan
bernama Ciung Wanara. Pasukan ini dibentuk untuk membela tanah air guna melawan
penjajah di daerah Bali.
3. Pada tanggal
18 November 1946, I Ngurah Rai berhasil memukul mundur pasukan Belanda dengan
Pasukan Ciung Wanaranya.
4. pada tanggal
20 November 1946, muncul istilah puputan Margarana (perang habis-habisan di
daerah Margarana) karena pasukan Ciung Wanara dipukul habis oleh Belanda
5. I Gusti
Ngurah Rai mendapat gelar Bintang Mahaputra dan dan kenaikan pangkat
menjadi Brigjen TNI (Anumerta) karena usaha yang gigih memperjuangkan
Bali untuk masuk menjadi kekuasaan Indonesia (sesuai kesepakatan Linggarjati
hanya Sumatra, Jawa, dan Madura yang masuk kekuasaan Indonesia)
11. JENDRAL
SUDIRMAN
Nama Lengkap : Raden
Soedirman
Tempat Lahir : Desa Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : 24 Januari 1916
Zodiac : Aquarius
Kebangsaan : Indonesia
Meninggal : Magelang, 29 Januari 1950
Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Semaki
Agama : Islam
Perang jenderal soedirman : Agresi militer I, Agresi militer 2, Palagan Ambarawa, Serangan umum 1 maret 1949.
Tempat Lahir : Desa Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : 24 Januari 1916
Zodiac : Aquarius
Kebangsaan : Indonesia
Meninggal : Magelang, 29 Januari 1950
Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Semaki
Agama : Islam
Perang jenderal soedirman : Agresi militer I, Agresi militer 2, Palagan Ambarawa, Serangan umum 1 maret 1949.
Namun yang paling
ikonik dari semua perjuangan ini adalah bagaimana sang jenderal melakukan
perang gerilya.
Kegiatan :
Menjadi guru Muhamadyah di Cilacap, sebagai anggota
Muhamadiyah dan giat dalam organisasi pramuka
Pada Zaman Jepang, ia benyak mencurahkan perhatian
pada masalah social. Ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya
kelaparan
Sebagai anggiota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan
anggota DPR keresidenan Banyumas
Sebagai komandan batalyon di Kroya, yang bersikap
tegas dan sering memprotes tindakan tentara Jepang yang berbuat sewenang-wenang
dan bertindak kasar terhadap anak buahnya
Setelah Indonesia merdeka, ia berhasil merebut senjata
pasukan Jepang di Banyumas
Sesudah TKR terbentuk, sebagai Panglima Divisi
V/Banyumas. Dan memimpin anggota tantara TKR dalam pertempuran melawan Inggris
di Ambarawa
Dalam Konfrensi TKR tanggal 12 November 1945, Sudirman
diangkat menjadi Panglima Besar TKR
Waktu Belanda melaksakan Agresi Militer II, ia sedang
sakit. Tetapi tetap memimpin anak buahnya kurang lebih 7 bulan lamanya
bergrilya di hutan-hutan dan gunung-gunung. Pulang dari medan gerilya karena
masih sakit, ia tidak dapat memimpin Angkatan Perang secara Langsung, tetapi
buah pikirannnya selalu dibutuhkan Pemerintah, terutama dalam menghadapi
Konferensi Meja Bundar
Peranan Jenderal Soedirman
:
1.
Tanggal 12 Desember
1945, memimpin TKR di Ambarawa dalam menggempur dan mengusir Inggris.
Saat itu beliau masih berpangkatnel
2.
Jenderal Soedirman
memimpin pasukan TNI melakukan perang gerilya melawan Belanda dalam Agresi
Militer Belanda II.
3.
Serangan Umum 1 Maret
1949. Saat itu, Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta dan beberapa anggota
kabinet juga ditangkap oleh tentara Belanda. Karena situasi genting tersebut,
Soedirman dengan ditandu berangkat bersama pasukannya dan kembali melakukan
perang gerilya
4.
Penumpasan
pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948, tak lepas dari peran penting Panglima
Besar Jenderal Soedirman. Pas tanggal 18 September 1948,
- Sebagai
Panglima TKR, Divisi V Banyumas, Sudirman memimpin Pertempuran
Ambarawa dan berhasil mengusir tentara Inggris. Pada tanggal 18
Desember 1945, Sudirman diangkat oleh menjadi Panglima Besar TKR
dengan pangkat jenderal. Sudirman tetap memimpin perang gerilya
meskipun beliau dalam keadaan sakit.
Kematian
Pada tangal 29 Januari 1950,
Jenderal Soedirman meninggal dunia di Magelang, Jawa Tengah karena sakit
tuberkulosis parah yang dideritanya. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela
Kemerdekaan. Pada tahun 1997 dia mendapat gelar sebagai Jenderal Besar Anumerta
dengan bintang lima, pangkat yang hanya dimiliki oleh beberapa jenderal di RI
sampai sekarang.
Warisan
budaya Patung
dan monumen Jenderal Soedirman didirikan di banyak kota di Indonesia, seperti
Jakarta, Yogyakarta, Surabaya. Banyak kota besar di Indonesia mempunyai jalan
raya yang dinamakan “Jalan Jenderal Sudirman”. Monumen Jenderal Soedirman di
Surabaya Sebuah perguruan tinggi negeri di Purwokerto, Jawa Tengah diberi nama
Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)
PENDIDIKAN JENDRAL
SUDIRMAN
§
Sekolah
Taman Siswa
§
HIK
(sekolah guru) Muhammadiyah, Solo tetapi tidak sampai tamat.
§
Pendidikan
Militer Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor
PENGHARGAAN JENDRAL SUDIRMAN
§
Jenderal
Besar Anumerta Bintang Lima (1997)
Jabatan di Militer:
·
Panglima
Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal Besar Bintang Lima
·
Panglima
Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
·
Komandan
Batalyon di Kroya
12. BUNG
TOMO
BIOGRAFI
Nama :
Soetomo (Bung Tomo)
Lahir : Surabaya, Minggu, 3 Oktober 1920
Meninggal : Padang Arafah, Arab Saudi, 7 Oktober 1981 (umur 61 tahun)
Dikenal karena : Pahlawan Nasional Indonesia
Agama : Islam
Nama Orangtua : Kartawan Tjiptowidjojo
Pasangan : Sulistina Sutomo
Anak : 5
Lahir : Surabaya, Minggu, 3 Oktober 1920
Meninggal : Padang Arafah, Arab Saudi, 7 Oktober 1981 (umur 61 tahun)
Dikenal karena : Pahlawan Nasional Indonesia
Agama : Islam
Nama Orangtua : Kartawan Tjiptowidjojo
Pasangan : Sulistina Sutomo
Anak : 5
PENDIDIKAN
1. MULO
2. Menyelesaikan pendidikan HBS-nya lewat korespondensi, namun tidak pernah resmi lulus.
KARIR
BUNG TOMO
·
KBI
(Kepanduan Bangsa Indonesia)
·
Gerakan
Rakyat Baru
·
Menteri
Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/Veteran, 1955-1956
·
Menteri
Sosial Ad Interim, 1955-1956
·
Anggota
DPR yang mewakili Partai Rakyat Indonesia, 1956-1959
PENGHARGAAN
·
Pahlawan
Nasional
PERANAN
1.
Perang
melawan NICA di Surabaya (10 November) bersama KH. Wahab Chasbullah yang saat itu menjabat sebagai
panglima laskar Hizbullah
2.
Aktif
mengikuti Organisasi Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang merupakan cikal bakal Pramuka
3.
Menjadi
pemimpin redaksi pada kantor berita antara
4.
Bung Tomo
sempat terjun ke dunia politik dengan menjadi Menteri Negara Urusan Bekas
Pejuang Veteran dan juga pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
WAFAT
Meniggal pada 7
Oktober 1981 di Padang Arafah. Dimakamkan di Wadi, Madinah, Arab Saudi. Setelah
dua tahun, tulangnya diambil dibawa pulang dimakamkan kembali di tanah
kelahirannya, Tempat Pemakaman Ngagel, Surabaya. Seorang pejuang harus dengan
rakyat, meninggal pun harus bersama rakyat jelata
.
13. AHMAD YANI
1. Lahir :
Purworejo,
Jawa Tengah 19 Juni 1922 di Keluarga
Wongsoredjo
2. Wafat :
Menteng, Jakarta Pusat 1 Oktober 1965
3. Pendidikan :
§ HIS (setingkat SD) Bogor, tamat tahun 1935
§ MULO (setingkat SMP) kelas B Afd. Bogor,
tamat tahun 1938
§ AMS (setingkat SMU) bagian B Afd. Jakarta,
berhenti tahun 1940
§ Pendidikan militer pada Dinas Topografi
Militer di Malang
§ Pendidikan Heiho di Magelang
§ PETA (Tentara Pembela Tanah Air) di Bogor
§ Command and General Staff College di Fort
Leaven Worth, Kansas, Amerika Serikat, tahun 1955
§ Special Warfare Course di Inggris, tahun
1956
4.
Kiprah
Untuk Bangsa Indonesia
a) Membentuk
battalion dan menjadi komandan serta menorehkan kemenangan pertama di Magelang.
b) Menjadi komandan TKR di Purwokerto.
c) Saat terjadi
Agreis Militer Belanda I, Ahmad Yani dan pasukannya yang berada didaerah Pingit
berhasil menghalau serangan Belanda melalui perang gerilya.
d) Bertugas di staf
Angkatan Darat untuk menumpas pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam
Indonesia) diwilayah Jawa Tengah.
e) Menumpas
pemberontakan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) di Sumatera
Barat pada tahun 1958.
14. KOLONEL KAWILARANG
Nama : KAWILARANG,
Alexander Evert
Nama Populer/Alias : Alex Kawilarang
Pangkat : Kolonel Inf. TNI Purn. (Mayor
Jenderal Permesta)
Tempat & Tgl Lahir :
Maeestercornelis(Jatinegara)/Jakarta, 23 Februari 1920
Tanggal Meninggal : 6 Juni 2000 di RSCM Jakarta
Istri : Petronella Isabella van
Emden dan bercerai pada 1958, dan Henny Olga Pondaag
Anak : Aisabella Nelly Kawilarang
dan Alexander Edwin Kawilarang. Dari pernikahannya yang kedua, ia memperoleh seorang
anak Pearl Hazel Kawilarang.
Ayah : A. H. H. Kawilarang (Mayor
KNIL asal Tondano)
Ibu :
Nelly Betsy Mogot
PENDIDIKAN
1.
Europeesche Lagere School (ELS), mula-mula di Tjandi, Semarang dan kemudian di Tjimahi, Jawa Barat
2. Hoogere
Burgerschool te Bandoeng (HBS Bandung, sekarang ditempati SMA Negeri 3 Bandung dan SMA Negeri 5 Bandung), setara dengan SMP/SMA yang lamanya 5
tahun.
3.
Pendidikan
militer, mula-mula di Corps Opleiding Reserve Officeren (CORO) (Korps
Pendidikan Perwira Cadangan KNIL) (1940)
4. Koninklijk
Militaire Academie (Akademi Militer Kerajaan) (KMA) darurat di Bandoeng dan
Garoet,
Jawa
Barat (1940-1942).
5. Sempat
mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando AD (SSKAD) di Jakarta.
KIPRAH :
1. Memimpin
Pasukan Ekspedisi dalam Operasi Penumpasan Pemberontakan Andi Azis di Makassar,
Republik Maluku Selatan/RMS, Pemberontakan Kahar Muzakhar
2. Merintis
pembentukan komando pasukan khusus TNI dengan nama Kesatuan Komando Territorium
III (Kesko TT-III) Siliwangi di Batujajar – Jawa Barat (April 1951). Setahun
kemudian diambil alih oleh Markas Besar AD (MBAD) sebagai RPKAD (Resimen Para
Komando AD) lalu berturut-turut berubah nama menjadi Palu RPKAD, Kopassandha,
terakhir Kopassus (Komando Pasukan Khusus)
3. Terlibat
dalam kelompok pro-Peristiwa 17 Oktober 1952 dalam menentang campur tangan
pemerintah dlm urusan militer
4.
Sebagai Panglima Besar Angkatan Perang PERMESTA
KARIER
SEBAGAI MILITER
1.
Komandan Pleton
Kadet KNIL di Magelang pada bulan 1941-1942
2.
Pada 11 Desember 1945 ia menjadi perwira penghubung dengan pasukan Inggris di Djakarta dengan pangkat mayor.
3.
Pada Januari 1946 ia menjabat sebagai Kepala Staf Resimen Infanteri
Bogor Divisi II Jawa Barat, dengan pangkat letnan kolonel.
4.
Pada April-Mei
1946, ia diangkat menjadi Komandan Resimen Infanteri Bogor,
5.
Pada bulan Agustus 1946 hingga 1947 ia diberi kepercayaan sebagai Komandan Brigade
II/Suryakencana - Divisi Siliwangi di Sukabumi, Bogor dan Tjiandjur.
6.
Pada 1948-1949, Kawilarang menjabat sebagai Komandan
Brigade I Divisi Siliwangi di Yogyakarta
7.
Pada 28 November 1948 ia juga menjabat sebagai
Komandan Sub Teritorium VII/Tapanuli, Sumatera Timur bagian selatan
8.
Pada 1 Januari 1949 pada masa PDRI ia dipercaya sebagai Wakil Gubernur Militer PDRI
untuk wilayah Tapanuli dan Sumatera Timur bagian selatan.
9.
Pada 28 Desember 1949 ia menjabat sebagai Gubernur Militer wilayah Aceh dan Sumatera Utara merangkap Wakil Koordinator
Keamanan dengan pangkat kolonel
10.
Pada 21 Februari 1950, ia mendapatkan kepercayaan tambahan sebagai
Panglima Tentara dan Territorium I/Bukit Barisan yang berkedudukan di Medan.
11.
Pada 1951-1956, Kawilarang diangkat sebagai
Panglima Komando Tentara dan Territorium VII/Indonesia Timur (TTIT) di Makassar dan pada November tahun yang
sama menjadi Panglima TT III/Siliwangi yang di kemudian hari diubah namanya
menjadi Kodam III/Siliwangi. Sebelumnya pada 15 April 1950 ia telah diangkat sebagai Panglima Operasi Pasukan
Ekspedisi.
12.
Pada April 1951, ia merintis pembentukan komando
pasukan khusus TNI dengan nama Kesatuan Komando Territorium III (Kesko TT-III)
Siliwang. di Batujajar, Jawa Barat. Kesatuan ini merupakan cikal
bakal dari Komando Pasukan
Khusus (Kopassus)
sekarang.
13.
Pada 10 November 1951 hingga 14 Agustus 1956, Kawilarang diangkat menjadi Panglima Komando
Tentara dan Territorium III/Siliwangi yang berkedudukan di Bandung.
14.
Pada 17 Oktober 1952, Kawilarang bersama-sama dengan sejumlah tokoh
militer lainnya (a.l. A.H. Nasution, T.B. Simatupang, dll), terlibat dalam apa yang
dikenal sebagai Peristiwa 17
Oktober, yang menentang
campur tangan pemerintah dalam urusan militer.
WAFAT
Pada 15 april 1999, kawilarang
akhirnya memperoleh pengakuan atas jasa-jasanya dalam ikut membentuk kopassus.
Pada peringatan hari jadi korps tersebut yang ke-47, kawilarang diterima
sebagai warga kehormatan kopassus di markas kopassus di cijantung, jakarta timur.
Sebagai tandanya, ia dianugerahi sebuah baret merah dan pisau komando.
Pada 6 juni 2000, kawilarang
meninggal dunia akibat komplikasi beberapa penyakit di rumah sakit cipto mangunkusumo dan
dimakamkan dua hari kemudian di taman makam pahlawan cikutra, bandung.
des alwi,
seorang tokoh pemuda 1945
menyebut kawilarang sebagai seorang tentara asli yang jujur dan tidak main
politik. Tindakannya menempeleng soeharto tampaknya tidak pernah dimaafkan oleh
presiden kedua RI itu, sehingga sampai kawilarang meninggal, ia tidak pernah
berbicara dengan bekas atasannya itu. Baru setelah soeharto turun dari
jabatannya dan digantikan oleh b.j.
habibie, kawilarang memperoleh penghargaan atas jasa-jasanya.
15. ISMAIL MARZUKI
Nama
Lengkap : Ismail Marzuki
Tempat Lahir : Batavia, Indonesia
Tanggal Lahir : Senin, 11 Mei 1914
Meninggal : Jakarta, 5 Januari 1958 (umur 44)
Tempat Lahir : Batavia, Indonesia
Tanggal Lahir : Senin, 11 Mei 1914
Meninggal : Jakarta, 5 Januari 1958 (umur 44)
Dikenal karna : komponis yang
aktif dan produktif
Makam : TPU Karet
Bivak, Jakarta
Istri : Eulis Zuraidah
Istri : Eulis Zuraidah
Anak : Rachmi
Aziah(anak angkat)
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Pendidikan
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Pendidikan
1.
di HIS Idenburg, Menteng
2. MULO di
jalan Menjangan, Jakarta
KARIR
1.
komponis besar yang telah menciptakan lebih dari 200
lagu
2.
Lagu-lagunya yang melegenda diantaranya sepasang mata
bola, Rayuan pulau kelapa yang merupakan lagu penutup siaran TVRI pada jaman
Orde Baru, Indonesia Pusaka
3.
perkumpulan orkes Lief Java dibawah pimpinan Hugo
Dumas pada tahun 1936
4.
orang pertama yang mengganti harmonium pompa dalam
langgam melayu dengan instrument akordean
Kiprah/peranan
Seorang pejuang kemerdekaan melalui syair lagu.
Lagu-lagu yang Ia ciptakan mampu membakar semangat perlawanan rakyat pribumi
terhadap para penjajah. Ia menggubah lagu Indonesia Pusaka dan Bisikan Tanah
air yang berujung pada pemanggilan dirinya oleh Kenpetai, karena lagunya yang
disiarkan secara luas melalui radio dianggap memprovokasi rakyat untuk melawan
penjajah Jepang. Ia menciptakan mars Gagah Perwira untuk memberi semangat
perjuangan kepada para pasukan Peta (Pembela Tanah Air). Sedangkan lagu Rayuan
Pulau Kelapa, Ia ciptakan pada tahun 1944. Namanya terkenang sepanjang masa dan
terabadikan lewat Pusat Kebudayaan dan Sastra di Salemba Jakarta Pusat dengan
nama Taman Ismail Marzuki. Ia dianugerahi sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden No
089/TK/ tahun 2004.
WAFAT
Tahun 1956,
Ia menulis lagu berjudul Inikah Bahagia saat sedang sakit. Menjalani masa sakit
selama dua tahun hingga akhirnya pada tanggal 25 Mei 1958 Ia meninggal dunia
dalam usia 44 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar