Selasa, 06 September 2016

JENDRAL SUDIRMAN

Nama lahir                               :Raden Soedirman
Nama lain                                : Jendral Sudirman
Tanggal lahir                           :Senin, 24 Januari 1916
Lahir di                                   : Desa Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah
Meninggal                               : Magelang, 29 Januari 1950 (umur 34 tahun)
Makam                                    : Taman Makam Pahlawan Semaki
Kewarganegaraan                   : Indonesia
Agama                                     : Islam
Profesi                                     : TNI
Istri                                          : Alfiah
Anak                                           : Ahmad Tidarwono, Muhammad Teuh Bambang, Tjahjadi, Tufik Effendi, Didi Praptiastuti, Didi Sutjiati, Didi Pudjiati, Titi Wahjuti Satyaningrum
Ayah                                       : Karsid Kartawiraji
Ibu                                           : Siyem
Saudara                                   : Muhammad Samingan

PENDIDIKAN
1.      Sekolah Taman Siswa
2.      HIK (Sekolah Guru) Muhammadiyah, Solo tetapi tidak sampai tamat
3.      Pendidikan Militer Pembela Tanah Air di Bogor
KARIR
1.      Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap
2.      Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal
3.      Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
4.      Komandan Batalyon kroya
PENGHARGAAN
1.      Pahlawan Nasional Indonesia
2.      Jenderal Besar Anumerta Bintang Lima (1997)



Berikut Ini Data Lengkap Tentang Jendral Besar Soedirman
Pengalaman Pekerjaan:
·         Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap
·         Pengalaman Organisasi:
·         Kepanduan Hizbul Wathan
Jabatan di Militer:
·         Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal Besar Bintang Lima
·         Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
·         Komandan Batalyon di Kroya
Tanda Penghormatan:
·         Pahlawan Pembela Kemerdekaan
http://www.biografiku.com/2009/02/biografi-jenderal-sudirman.html diunduh pada 07 September 2016, pukul 11.16 WIB

Meninggal Dunia
Pada awal Agustus, Sudirman mendekati Soekarno dan memintanya untuk melanjutkan perang gerilya. Sudirman tidak percaya bahwa Belanda akan mematuhi Perjanjian Roem-Royen, belajar dari kegagalan perjanjian sebelumnya. Soekarno tidak setuju, yang menjadi pukulan bagi Sudirman. 
Sudirman menyalahkan ketidak-konsistenan pemerintah sebagai penyebab penyakit tuberkulosisnya dan kematian Oerip pada 1948, ia mengancam akan mengundurkan diri dari jabatannya, namun Soekarno juga mengancam akan melakukan hal yang sama.  Dan gencatan senjata di seluruh Jawa mulai diberlakukan pada tanggal 11 Agustus 1949.
Sudirman terus berjuang melawan penyakit yang dideritanya TBC dengan melakukan pemeriksaan di Panti Rapih. Ia menginap di Panti Rapih pada tahun 1949, dan keluar pada bulan Oktober, ia lalu dipindahkan ke sebuah sanatorium di dekat Pakem. Akibat penyakitnya ini, ia jarang tampil di depan publik.
Sudirman dipindahkan ke sebuah rumah di Magelang pada bulan Desember 1949. Di saat yang bersamaan, pemerintah Indonesia dan Belanda mengadakan konferensi panjang selama beberapa bulan yang berakhir dengan pengakuan Belanda atas kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949.
Meskipun sedang sakit, Sudirman saat itu juga diangkat sebagai panglima besar TNI di negara baru bernama Republik Indonesia Serikat. Pada tanggal 28 Desember 1949, Jakarta kembali dijadikan sebagai ibu kota negara.
Sudirman wafat di Magelang pada tanggal 29 Januari 1950. Keesokan harinya, jenazah Soedirman dibawa ke Yogyakarta, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki. Ia dikebumikan di sebelah makam Oerip.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar