Nama lahir :Raden
Soedirman
Nama lain :
Jendral Sudirman
Tanggal lahir :Senin,
24 Januari 1916
Lahir di :
Desa Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah
Meninggal :
Magelang, 29 Januari 1950 (umur 34 tahun)
Makam :
Taman Makam Pahlawan Semaki
Kewarganegaraan :
Indonesia
Agama :
Islam
Profesi :
TNI
Istri :
Alfiah
Anak :
Ahmad Tidarwono, Muhammad Teuh Bambang, Tjahjadi, Tufik Effendi, Didi
Praptiastuti, Didi Sutjiati, Didi Pudjiati, Titi Wahjuti Satyaningrum
Ayah :
Karsid Kartawiraji
Ibu :
Siyem
Saudara :
Muhammad Samingan
PENDIDIKAN
1. Sekolah Taman Siswa
2. HIK (Sekolah Guru) Muhammadiyah, Solo tetapi
tidak sampai tamat
3. Pendidikan Militer Pembela Tanah Air di Bogor
KARIR
1. Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap
2. Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal
3. Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat
Kolonel
4. Komandan Batalyon kroya
PENGHARGAAN
1. Pahlawan Nasional Indonesia
2. Jenderal Besar Anumerta Bintang Lima (1997)
http://www.profilpedia.com/2014/05/profil-dan-biografi-jendral-sudirman.html diunduh pada 07 September 2016,
pukul 11.32 WIB
Berikut Ini Data Lengkap Tentang Jendral Besar Soedirman
Pengalaman Pekerjaan:
Pengalaman Pekerjaan:
·
Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap
·
Pengalaman Organisasi:
·
Kepanduan Hizbul Wathan
Jabatan di Militer:
·
Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal Besar
Bintang Lima
·
Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
·
Komandan Batalyon di Kroya
Tanda Penghormatan:
·
Pahlawan Pembela Kemerdekaan
http://www.biografiku.com/2009/02/biografi-jenderal-sudirman.html
diunduh pada 07 September 2016, pukul 11.16 WIB
Meninggal Dunia
Pada awal Agustus, Sudirman mendekati
Soekarno dan memintanya untuk melanjutkan perang gerilya. Sudirman tidak
percaya bahwa Belanda akan mematuhi Perjanjian Roem-Royen, belajar dari
kegagalan perjanjian sebelumnya. Soekarno tidak setuju, yang menjadi pukulan
bagi Sudirman.
Sudirman menyalahkan ketidak-konsistenan
pemerintah sebagai penyebab penyakit tuberkulosisnya dan kematian Oerip pada
1948, ia mengancam akan mengundurkan diri dari jabatannya, namun Soekarno juga
mengancam akan melakukan hal yang sama. Dan gencatan senjata di seluruh
Jawa mulai diberlakukan pada tanggal 11 Agustus 1949.
Sudirman terus berjuang melawan penyakit
yang dideritanya TBC dengan melakukan pemeriksaan di Panti Rapih. Ia menginap
di Panti Rapih pada tahun 1949, dan keluar pada bulan Oktober, ia lalu
dipindahkan ke sebuah sanatorium di dekat Pakem. Akibat penyakitnya ini, ia
jarang tampil di depan publik.
Sudirman dipindahkan ke sebuah rumah di
Magelang pada bulan Desember 1949. Di saat yang bersamaan, pemerintah Indonesia
dan Belanda mengadakan konferensi panjang selama beberapa bulan yang berakhir
dengan pengakuan Belanda atas kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 Desember
1949.
Meskipun
sedang sakit, Sudirman saat itu juga diangkat sebagai panglima besar TNI di
negara baru bernama Republik Indonesia Serikat. Pada tanggal 28 Desember 1949,
Jakarta kembali dijadikan sebagai ibu kota negara.
Sudirman
wafat di Magelang pada tanggal 29 Januari 1950. Keesokan harinya, jenazah
Soedirman dibawa ke Yogyakarta, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki.
Ia dikebumikan di sebelah makam Oerip.
http://www.biografipedia.com/2015/09/biografi-jenderal-sudirman-pahlawan-nasional-indonesia.html diunduh
pada 07 September 2016, pukul 11.16 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar